Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Buruk Ganggu Piala Asia Paralayang

Kompas.com - 12/08/2017, 23:29 WIB

CISARUA, Kompas.com - Cuaca yang tak bersahabat untuk olahraga dirgantara, menyebabkan para peserta Piala Asia II Lintas Alam Paralayang II 2017 di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat tidak maksimal hasilnya pada Ronde I, Sabtu (12/8).

Kejuaraan yang dimaksudkan sebagai ujicoba lokasi dan perangkat lomba Asian Games XVIII 2018 Indonesia, akan berlangsung hingga Senin (14/8).
          
Sesuai nomor lomba Race To Goal (Lintas Alam Terbatas), sebanyak 101 pilot (sebutan untuk atlet olahraga dirgantara) asal 12 negara, harus terbang di atas beberapa titik dalam waktu tercepat. Namun karena kecepatan angin yang rendah saat terbang, 10 km/jam dan cuaca mendung, mengakibatkan seluruh peserta tak ada yang menyelesaikan soal sejauh 8,3 km.
          
Direktur Lomba, Igor Erzen, asal Slovenia, yang merupakan Wakil Presiden FAI (Federasi Aeronautika Internasional), induk olahraga dirgantara dunia, Bidang Gantolle (Layang Gantung) dan Paralayang, sudah mengingatkan para peserta saat pertemuan teknis Jum’at malam (11/8) di Puncak, tidak boleh nebeng awan (cloud flying) saat terbang.

Maksudnya para pilot tidak diijinkan dengan sengaja memasuki awan agar ketinggiannya bertambah. Akibat cuaca mendung sehingga ketinggian awan semakin rendah, banyak peserta tak sanggup terbang jauh. Padahal syarat utama keberhasilan seorang pilot dalam nomor Lintas Alam adalah terbang setinggi dan sejauh mungkin.

Setelah Open Window (lomba dibuka) pukul 11.30 WIB, para pilot menunggu selama hampir tiga jam, karena kecepatan angin berkisar 3-5 km/jam dan kurang memadai untuk lepas landas. Begitu kecepatan angin bagus, para pilot Korea Selatan berhamburan mengambil posisi. Para anggota Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) Indonesia untuk Asian Games 2018, menyusul dibelakangnya.

Namun baru 10 menit mereka terbang bersama setelah mendapat thermal (udara panas yang membawa parasut makin tinggi), kelompok sekitar 16 pilot itu, tersedot awan hujan. Khawatir terkena petir, mereka segera melepaskan diri, keluar dari awan. Akibatnya parasut mereka semakin menurun.

Seperti yang terjadi pada pilot Pelatnas Jafro Megawanto. Setelah berhasil melewati salah satu titik dalam soal, Kebun Binatang Taman Safari, ia terpaksa mendarat dengan keras di perkebunan teh dikawasan lokasi pendaratan untuk nomor Ketepatan Mendarat. Dikhawatirkan cedera punggung atau tulang ekor, ia dibawa ke rumahsakit terdekat untuk di rontgen. Namun hasilnya baik dan dia diperbolehkan kembali ke penginapan atlit. “Aku  kena angin dari arah belakang dan mukaku mulai kena hujan. Parasutku makin turun. Tapi aku boleh terbang kok besok,” ujarnya.

Hasil Piala Asia Lintas Alam Paralayang II 2017 Ronde I, Sabtu (12/8):
Kelas Putri:
1.    Kim Hyunhee (Korsel)                  :  532
2.    Jinhee Baek (Korsel)                  :  391
3.    Diah Kristina Rahayu (Ina)            :  295
4.    
Kelas Putra:
1.    Hong Pilpyo (Korsel)                  :  635
2.    Zhen Jun Zhao (Cina)                    :  538
3.    Yoshiki Kuremoto (Jepang)           :  534

Kelas Beregu:
1. Korea Selatan II                                     : 1675
2. Korsel I                                             : 1550
3. Indonesia II (Roni Pratama, Joni Effendi, Reza Kambey, Jafro Megawanto , Milawati Sirin): 1250

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com