SINGAPURA, KOMPAS.com - Singapura menjadi arena persaingan ketat dua kekuatan global MMA (mixed martial arts) atau seni bela diri campuran, yakni antara ONE Championship (ONE) dan Ultimate Fighting Championship (UFC).
Pada Sabtu (17/6/2017) pekan lalu, UFC mengadakan seri Fight Night yang diselenggarakan di Singapore Indoor Stadium.
Ajang tersebut menampilkan pertarungan utama antara mantan juara kelas bantam wanita UFC, Holly Holm (10-3), dan Bethe Correia (10-2-1). Laga akhirnya dimenangi secara knockout (KO) oleh Holm melalui tendangan ke arah kepala.
Dengan adanya Fight Night, persaingan antara UFC dan ONE sulit terhindarkan. Kedua promotor tentunya berjuang untuk mendominasi pasar Asia.
Lebih dari sebulan yang lalu, tepatnya 26 Mei 2017, ONE juga mengadakan sebuah pertunjukkan utama di Singapura dengan tajuk ONE: Dynasty Of Heroes.
Seri ini menampilkan petarung MMA wanita kelahiran Kanada yang telah menjadi idola di Asia, Angela Lee. Ia berhadapan dengan petarung asal Brasil, Istela Nunes.
Lee, yang notabene adalah perwakilan Singapura di panggung MMA, merupakan pemegang gelar juara dunia ONE Women's Atomweight. Dia dikenal sebagai petarung wanita tercepat di dunia.
Popularitas Lee yang tinggi di Asia terbukti dengan tiket pertandingan yang selalu habisnya terjual. Sebanyak 12 ribu tiket ONE: Dynasty Of Heroes laris dibeli oleh para penggemar MMA di Singapura.
4 unforgettable moments from ONE: DYNASTY OF HEROES https://t.co/isWAeAUqX5 #ONEFightNight #Singapore #MMA #WMMA pic.twitter.com/3XGFZZQcqe
— ONE Championship (@ONEChampionship) May 31, 2017
"Sebagai penggemar, saya berpendapat ONE lebih baik secara keseluruhan, khususnya dari segi nuansa pertunjukkan dan hiburan," ujar Arvind Lalwani, pemilik gym lokal Juggernaut Fight Club, yang telah menyaksikan pertunjukkan dari ONE dan UFC.
"Banyak pertarungan (pada acara UFC) yang agak mengecewakan. Saya mendengar kabar bahwa banyak orang keluar dari stadion dan menyesal telah membayar tiket acara. Pertarungannya sangat membosankan. Sebagai penggemar, saya ingin melihat perkelahian yang menggairahkan," tutur Lalwani.
Dinilai lebih menarik
CEO ONE Championship Chatri Sityodtong mengklaim pihaknya memang menyajikan pertarungan yang lebih menarik ketimbang UFC. Konsep pertarungan unik dari ONE dinilai lebih menghibur bagi para penggemar MMA.
Di sisi lain, UFC berusaha merebut sebagian pasar penggemar MMA di Asia dengan strategi pencarian bakat. Namun, Wakil Presiden Senior Internasional dan Konten UFC Joe Carr menyebut petarung di Asia belum mencapai level yang diharapkan UFC.
"Saya kecewa dengan kesombongan ala barat yang ditunjukkan oleh UFC, terutama sebagai tamu di rumah kita di Asia," ujar Sityodtong dalam rilis yang diterima KOMPAS.com.
"Jika mereka (UFC) meyakini bahwa merekalah yang terbaik, seharusnya mereka tak memiliki masalah dalam menerima undangan kami untuk laga antara juara dunia kami dan mereka," tutur dia.
ONE memiliki sejumlah petarung MMA dengan bakat luar biasa. Selain Lee, ada pula Ben Askren, pria asal Amerika Serikat yang turun di kelas welter.
Petarung asal Filipina, Brandon Vera, juga mempunyai daya tarik tersendiri. Dia merupakan pemegang gelar ONE Heavyweight Championship.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.A nation lights up on 30 June. Will the stars shine? ???? #ONEFightNight #Yangon #Myanmar #MMA pic.twitter.com/HR7WWsZMCU
— ONE Championship (@ONEChampionship) June 20, 2017
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.