KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, membuka Gala Desa yang dipusatkan di Lapangan Pemuda, Bulukumba, Sulawesi Selatan, Minggu (14/6/2017).
Imam Nahrawi mengaku sangat bangga bisa membuka secara resmi ajang Gala Desa. Menurut Menpora, semangat berolahraga menjadi salah satu alat pemersatu bangsa tanpa memandang adanya perbedaan.
"Olahraga yang diikuti oleh masyarakat dari berbagai suku bangsa ini bukan lagi berbicara terkait dari mana kita berasal. Melainkan lebih ditekankan bagaimana kita bisa meraih suatu kemenangan tanpa mengesampingkan suatu aturan pertandingan yang sudah ditentukan," kata Imam dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu malam.
Gala Desa merupakan salah satu program Ayo Olahraga dari Kemenpora, selain Gowes Pesona Nusantara dan Liga Sepak Bola Pelajar. Program ini sengaja dirancang untuk menambah kebugaran dan kesehatan dari masyarakat Indonesia.
”Bersama dengan itu, kami juga ingin mencari bibit-bibit atlet usia dini dari seluruh kalangan masyarakat di pelosok desa yang berpotensi untuk dijadikan sebagai atlet profesional milik Indonesia,” tutur Imam
Gala Desa dimulai sejak Minggu, 14 Mei 2017 dan akan berakhir pada 9 September 2017.
Penyelenggaran di Sulawesi Selatan tidak hanya Bulukumba. Daerah lain seperti Kabupaten Bantaeng, Sinjai, Bone, Soppeng, Wajo dan Pinrang juga ikut menggelorakan semangat Ayo Olahraga melalui ajang Gala Desa.
”Kami pilih Bulukumba sebagai tempat kick-off karena di sini banyak kekayaan budaya dan destinasi wisata seperti Pantai Bira dan Phinisi Nusantara yang patut kita promosikan,” tutur Imam.
Ada enam cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan dalam ajang olahraga serentak di 136 kabupaten/kota se-Nusantara ini.
Cabang olahraga itu antara lain sepak bola, sepak takraw, tenis meja, bola voli, bulutangkis, dan atletik. Seluruh pertandingan diikuti peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum, mewakili desanya masing-masing.
Enam cabor yang dipertandingkan itu dipilih berdasarkan popularitas dan kedekatan dengan budaya Indonesia.
”Kita harus mempopulerkan olahraga ini agar orang tertarik memainkan sepak takraw. Apalagi sepak takraw menjadi salah satu cabor yang dilombakan di Asian Games 2018 nanti,” seru Imam.
”Ini momentum kita untuk mengembalikan kejayaan olahraga Indonesia. Tidak ada cara lain untuk mewujudkannya selain mengajak partisipasi masyarakat lewat gerakan ini. Tiada prestasi tanpa partisipasi yang serius dari seluruh lapisan masyarakat” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.