DEPOK, KOMPAS.com - Pemain tim voli putri Jakarta Elektrik PLN, Dian Wijayanti, mengaku persaingan Proliga 2017 lebih sulit ketimbang edisi sebelumnya.
Dian sudah memperkuat Elektrik sejak 2012. Ia turut berkontribusi mengantarkan timnya menjuarai Proliga pada dua musim terakhir.
Kini, Elektrik kembali berpeluang menjadi juara setelah lolos ke final four. Namun, Dian menilai Proliga tahun ini lebih sulit ketimbang edisi sebelumnya.
"Sekarang rintangannya lebih berat. Beberapa pemain kami juga sempat sakit," kata Dian saat ditemui KOMPAS.com di mes Elektrik PLN, Cinere, Senin (3/4/2017).
"Beda lagi ketika kami juara pada 2015. Waktu itu persiapan kami lebih matang, sedangkan sekarang cuma lima bulan," kata dara kelahiran Medan 22 tahun silam itu.
Menurut Dian, timnya sering melakukan kesalahan saat passing. Hal itulah yang kerap merugikan Elektrik saat pertandingan.
Selain itu, Elektrik juga beberapa kali berganti tosser atau pemain pengumpan. Mereka pun harus bekerja keras untuk menyesuaikan kondisi tersebut.
"Tosser kami ganti-ganti terus. Itulah yang susah. Sedangkan tim lain, contohnya Jakarta Pertamina Energi, selalu mengandalkan (Tri Retno) Mutiara sebagai tosser," tutur mahasiswi jurusan Teknik Informatika itu.
Akan tetapi, berbagai persoalan tak menyurutkan semangat Elektrik untuk merebut gelar Proliga yang ketiga secara beruntun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.