JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menginginkan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang mempertandingkan 36 cabang olahraga (cabor).
Keputusan itu diajukan setelah Jusuf Kalla melakukan rapat bersama sejumlah menteri dan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 di Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Jakarta, Sabtu (25/3/2017) siang.
Pegurangan cabor menjadi 36 (sebelumnya sempat diputuskan 37) dilakukan demi keseimbangan anggaran penyelenggaraan.
"Ada beberapa pertimbangan. Kami harus fokus ke cabang olahraga yang menonjol, serta yang berpotensi menghasilkan medali," kata Jusuf Kalla pada sesi konferensi pers.
"Setiap penyelenggaraan cabang olahraga tentunya membutuhkan tempat dan biaya yang besar. Intinya, penyelenggaraan Asian Games harus cost effective," tutur dia.
Jusuf Kalla menekankan bahwa keputusan pengurangan cabor Asian Games 2018 mengacu kepada penyelenggaraan Asian Games 2014 di Incheon (Korea Selatan).
Ide soal efisiensi anggaran bukan hanya inisiasi dari pemerintah, tetapi juga usul dari Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Terpenting bukan soal jumlah, tetapi kualitas. Jangan sampai kita terlalu jor-joran," kata Jusuf Kalla.
Mengenai cabor apa saja yang dihilangkan, baik Jusuf Kalla maupun pihak INASGOC belum bisa memastikannya kepada awak media.
Penentuan cabor yang akan dipertandingkan pada Asian Games 2018 baru bisa dipastikan jika INASGOC sudah melakukan rapat dengan OCA.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.