DENPASAR, Kompas.com - Menpora Iman Nahrawi didampingi Ketua Umum Lemkari Yudi Krisnandi membuka Kejuaraan Karate Indonesia Lemkari Open Tournament 2017 “I Gusti Ngurah Rai Cup IX” dan piala tetap Pangdam IX Udayana di GOR Lila Bhuana, Denpasar Bali, Jumat (27/1).
Menpora mengucapkan terima kash atas upaya yang luar biasa kepada PORKI, Lemkari di mana bersama-sama menyelenggarakan sebuah open turnamen piala bergilir Gusti Ngurah Rai Cup IX dan piala tetap Pangdam IX Udayana. "Hal ini semata- mata untuk menunjukkan bahwa karate di Indonesia terus eksis dan akan memberikan yang terbaik bagi Indonesia," ucap Imam.
Pada Olimpiade Tokyo 2020 nanti, Karate pertama kali ditandingkan di Olimpiade. Untuk mencapai hal ini, karateka Indonesia harus mengikuti sejumlah kejuaraan Federasi Karate Dunia untuk mengumpulkan poin (seperti bulutangkis).
"Bagi pemerintah karate adalah salah satu cabang yang akan diandalkan di Sea Games, Asian Games bahkan pada Olimpiade 2020 di Tokyo, Indonesia sangat berharap lahirnya prestasi medali emas dari cabang karate. Karenanya secara bersama-sama kita akan memberikan dukungan sekaligus untuk menyebarluaskan agar anak-anak Indonesia terus menyukai dan bahkan harus menjadi bagian dari keluarga besar karate Indonesia," tambahnya.
Menurut Menpora ini sangat penting karena kita ingin ke depan anak-anak Indonesia adalah generasi yang memimpin negeri ini dengan segala tanggung jawab dengan karakter dan kekuatan lahir dan batin yang sempurna. Beberapa hari yang lalu PB PORKI telah mengirim beberapa karate Indonesia ke Eropa untuk persiapan Olimpiade 2020. Ini sungguh misi yang luar biasa dan kejuaraan kali ini adalah bagian dari proses rekuitmen pemasalan sekaligus penyiapan karate Indonesia untuk menyongsong juara dan prestasi kedepan.
Pada awal pekan ini PB FORKI mengirim beberapa karate Indonesia ke Eropa untuk persiapan Olmipiade 2020 yaitu lima karateka pelatnas jangka panjang ke Perancis yaitu Sisilia Agustina Ora (24), Srunita Sari (24), Cokorda Istri Agung Sanisya (22), Ahmad Zigi Zareta (19), dan M. Fahmi Sanusi (18). Dilihat dari usia, FORKI memilih untuk menyiapkan atlet-atlet muda yang memang nantinya berpotensi dikirimkan ke Olimpiade. SEA Games 2017 dan ASIAN Games 2018 jadi ajang persiapan yang paling penting untuk mengukur kekuatan atlet Indonesia.
FORKI mendapatkan bantuan Rp9 Miliar per tahun dari BRI untuk pelatnas atlet. Tapi, FORKI masih membutuhkan dana terutama untuk pelatnas di luar negeri. Beruntung, ada beberapa tokoh yang terlibat di Karate. Selain ada Gatot Nurmantyo, Badrodin Haiti juga merupakan Ketua Umum Institut Karate-Do Nasional (Inkanas) Badrodin Haiti. Inkanas adalah perguruan di bawah FORKI. Inkanas mengirimkan delapan atletnya ke Satlak Prima.
Di Kejuaraan Karate ASEAN-Japan di Hanoi Vietnam (Desember 2016), Indonesia berada di posisi dua dengan torehan sembilan emas, dua perak dan sembilan perunggu. Hasil di Vietnam terbilang bagus karena hanya kalah dengan Jepang dengan selisih satu medali emas.
Saat itu, atlet yang berpotensi ke Olimpiade Tokyo diturunkan. Ahmad Zigi Zaresta Yuda jadi atlet yang diprediksi ke Olimpiade 2020. Ia merebut perak di Kejuaraan Karate-Do Asia. Desember 2017 nanti akan digelar Asia Karate Shoto Championship dan Seminar di Indonesia. Inkanas berencana mengundang Technical Director WKF (World Karate-Do Federation) Sensei Masao Kagawa ke Tanah Air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.