Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formasi Baru Bulu Tangkis Indonesia hingga Gaya Sepak Bola "Tiki-taka"

Kompas.com - 16/01/2017, 21:57 WIB
Yudha Pratomo

Penulis

KOMPAS.com — Indonesia tidak lagi diragukan kemampuannya dalam cabang olahraga bulu tangkis. Negeri ini memiliki segudang nama anak bangsa yang siap mengharumkan nama Indonesia.

Banyaknya nama atlet bulu tangkis berkualitas ini membuat PBSI harus memikirkan matang-matang formasi baru yang akan diturunkan.

Bukan hanya dari bulu tangkis. Sepak bola negeri ini pun punya kabar tentang nama calon pelatih yang akan menakhodai timnas Indonesia, juga ke arah mana gaya bermain akan berkiblat. Semua ini terangkum dalam headline pilihan hari ini.

1. Ahsan/Rian Mulai Bertaji, Menanti Racikan Baru Tontowi/Gloria

Selagi menunggu pengukuhan status sebagai Ketua Umum PBSI yang baru, Jenderal (Purn) TNI Wiranto sudah mulai bergerak membenahi organisasinya. Beberapa atlet senior pun dirotasi guna ikut membagikan pengalamannya kepada para yunior.

Hasilnya, pada turnamen China International Challenge, Indonesia berhasil mendulang gelar melalui sepasang pemain baru Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro.

Mereka mengalahkan unggulan kedua dari Thailand dengan memenangi tiga set dari sistem angka sebelas poin. Selain Ahsan/Rian, sepasang pemain senior, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, juga dipecah sementara. Tontowi dipasangkan dengan Gloria di nomor ganda campuran.

Tentu saja, hal ini sesuai dengan tujuan PBSI agar pemain senior juga turut memberi masukan kepada pemain yunior agar terus berkembang.

Meski demikian, pemasangan ini tidak berlangsung secara permanen, tetapi hanya dalam kurun waktu tertentu. Pada Asia Games tahun depan, Tontowi dipastikan akan kembali berpasangan dengan Lilyana Natsir.

Selengkapnya

2. Gagalnya Komponen Sekolah, Sebab Utama Penganiayaan di Sekolah

Belum lama ini, terjadi kasus penganiayaan senior kepada yuniornya di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran yang menyebabkan korban meninggal dunia. Kejadian ini bukan yang pertama. Bahkan, seolah kasus kekerasan yang melibatkan senior ini sudah menjadi hal lumrah.

Jika ditilik lebih dalam, faktor penyebab terjadinya kekerasan ini salah satunya adalah kegagalan komponen sekolah, yakni kepala sekolah, guru, dan komite sekolah yang lain. Harus ada pendidikan karakter di sekolah yang menuntut siswa untuk mengejar prestasi lebih baik.

Pasalnya, seiring dengan waktu, karakter generasi bangsa pun sedikit demi sedikit terkikis. Dari situlah benih-benih kekerasan muncul, bahkan harus mengorbankan jiwa orang lain.

Selengkapnya

3. Gempanesia, Negeri Gempa di Khatulistiwa

Indonesia, sebuah negeri kepulauan yang berada di lintang khatulistiwa. Konon, ceritanya adalah negeri yang subur dan makmur. Bahkan, grup penyanyi lawas, Koes Plus, dalam lirik lagunya menukilkan tentang negeri tanah surga yang tongkat kayu pun bisa jadi tanaman.

Akan tetapi, sayangnya, Koes Plus lupa menambahkan sebait lirik yang mengisahkan tentang negeri gempa yang memerlukan kewaspadaan dan kesiagaan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

6 Tahun Kolaborasi EVOS dan Pop Mie, Tingkatkan Talenta Esport Indonesia

Sports
Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Persebaya Vs Bali United, Teco Minta Bali Kerja Keras

Liga Indonesia
Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Arsenal Vs Chelsea, Arteta Salut dengan Pochettino

Liga Inggris
Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Persebaya Vs Bali United, Mental Kuat Bajul Ijo

Liga Indonesia
Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Klasemen Liga Italia: Inter Scudetto, Jauhi Milan dan Juventus

Liga Italia
Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Fakta Menarik Korsel, Lawan Timnas U23 Indonesia di Perempat Final Piala Asia U23

Liga Indonesia
Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Babak Akhir Ten Hag di Man United, Disebut Tidak Ada Jalan Kembali

Liga Inggris
Respons Pemain Persib Usai Ikuti 'Kelas' VAR Liga 1

Respons Pemain Persib Usai Ikuti "Kelas" VAR Liga 1

Liga Indonesia
Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com