Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejayaan yang Direnggut Isu Doping

Kompas.com - 10/01/2017, 16:00 WIB

 

Ajukan banding

Di tengah kegalauan atas kabar tersangkut doping, sejumlah atlet pun membantah dan siap mengajukan banding.

”Tidak benar (menggunakan doping). Saya yakin untuk saya tidak,” ujar Mualipi, atlet binaraga Jateng, saat ditemui di rumahnya yang juga dijadikan tempat berlatih dan klub binaraga Power Sport di Desa Baturan, Karanganyar, Jateng.

Saat mendengar kabar melalui media bahwa namanya tersangkut doping, Mualipi langsung meminta konfirmasi kepada pelatih binaraga Pengurus Daerah Persatuan Angkat Besi, Binaraga, Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Jateng. Namun, peraih medali emas binaraga kelas 60 kilogram itu belum mendapat jawaban resmi.

Mualipi menyadari, kasus ini dapat menamatkan karier yang dirintisnya sejak 1998. ”Saya sudah tahu aturan main. Kami ini orang (atlet) lama, kalau ketahuan doping, sanksi juga berat,” katanya, membayangkan sanksi terberat berupa larangan mengikuti kejuaraan selama delapan tahun.

Padahal, saat ini dia sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti kejuaraan binaraga Mr Indonesia yang akan digelar Februari mendatang di Semarang, Jateng. ”Gara-gara ini, persiapan jadi kacau. Menghambat latihan, enggak bisa lepas karena beban pikiran,” katanya.

Mheni, atlet binaraga asal Jateng, juga terkejut namanya disebut tersangkut doping. ”Saya kaget sekaligus bingung. Memang, sebelum kejuaraan, banyak yang dipersiapkan, termasuk suplemen. Namun, saya tak pernah konsumsi hal-hal yang dilarang,” katanya.

Meski mengklaim tidak pernah mengonsumsi doping, dirinya hanya bisa pasrah jika medali dan segala yang berkaitan dengan prestasinya di PON Jabar 2016 dicabut, termasuk bonus Rp 23 juta yang telah diberikan KONI Jateng, atau 40 persen dari total bonus yang dijanjikan.

Versi cetak artikel ini terbit di Harian Kompas edisi 10 Januari 2017 di halaman 1 dengan judul yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com