Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Era Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan

Kompas.com - 19/12/2016, 21:00 WIB

KOMPAS.com - Tahun 2016 menjadi penanda berakhirnya era salah satu pasangan ganda putra terbaik dunia yang pernah ada, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.

Membuka kalender kompetisi sebagai pasangan berperingkat kedua dunia, performa Ahsan/Hendra cukup menjanjikan pada awal tahun.

Mereka memenangi turnamen Thailand Masters yang berlangsung di Nimibutr Stadium, Bangkok, 9-13 Februari lalu.

Pada babak final, Ahsan/Hendra mengalahkan wakil Korea Selatan, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang, melalui rubber game.

Namun, setelah itu grafik performa Ahsan/Hendra mulai menunjukkan penurunan. Ahsan/Hendra yang menjadi unggulan kedua pada turnamen All England tersingkir pada babak kedua.

Mereka kalah dari pasangan Malaysia, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, yang berstatus non-unggulan.

Kegagalan Ahsan/Hendra berlanjut pada turnamen-turnamen seri Asia. Ahsan/Hendra berturut-turut gagal melangkah jauh pada Malaysia Terbuka, Singapura Terbuka, Kejuaraan Asia, dan Indonesia Terbuka.

Di Malaysia dan Singapura, perjuangan mereka terhenti pada babak perempat final, sedangkan pada Kejuaraan Asia dan Indonesia Terbuka, laju mereka hanya sampai babak kedua.

Puncak dekadensi prestasi Ahsan/Hendra terjadi pada Olimpiade Rio 2016. Pada pesta olahraga dunia empat tahunan itu, Ahsan/Hendra yang menempati unggulan kedua tidak mampu lolos dari babak penyisihan grup.

Padahal, sebelum bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil, mereka ditargetkan meraih medali emas.

Akibat hasil buruk tersebut, tim pelatih pemusatan latihan nasional (pelatnas) ganda putra yang dipimpin Herry Iman Pierngadi memutuskan memisah Ahsan dan Hendra seusai turnamen Korea Terbuka.

Pada empat turnamen tersisa, Ahsan dan Hendra bergantian berpasangan dengan junior mereka, Berry Angriawan dan Rian Agung Saputro.

Pada Denmark Terbuka dan Perancis Terbuka, Ahsan bermain dengan Berry, sedangkan Hendra ditandemkan dengan Rian.

Selanjutnya, pada China Terbuka dan Hong Kong Terbuka, Ahsan berpasangan dengan Rian, sementara Hendra bermain dengan Berry.

Kekalahan yang berulang

Menilik statistik, rangkaian kekalahan yang diderita Ahsan/Hendra sepanjang 2016 merupakan suatu repetisi.

Dilansir dari Tournament Software, kekalahan peraih medali emas Asian Games 2014 itu selalu datang dari Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia), Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark), dan Li Junhui/Liu Yuchen (China).

Ahsan/Hendra tercatat dua kali kalah dari Koo/Tan, dua kali kalah dari Conrad-Petersen/Kolding, dan empat kali kalah dari Li/Liu.

Padahal, jumlah turnamen yang diikuti mereka pada 2016 (di luar Olimpiade Rio) cuma sembilan. Artinya, hanya satu kali Ahsan/Hendra bisa lolos dari hadangan ketiga pasangan tersebut.

Rapor ini menjadi yang terburuk sepanjang sejarah kebersamaan mereka selama lebih kurang empat tahun.

Sejak dipasangkan pada September 2012, Ahsan/Hendra minimal meraih dua gelar superseries per tahun.

Namun, rekam jejak apik tersebut runtuh pada 2016. Tahun ini, prestasi tertinggi Ahsan/Hendra adalah menjuarai Thailand Masters yang merupakan turnamen level grand prix gold.

Pada 14 November 2016, Hendra mengumumkan mundur dari pelatnas. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 (bersama Markis Kido) itu efektif keluar dari pelatnas per 1 Desember.

"Sudah waktunya bagi saya untuk berkarier di dunia bulu tangkis profesional. Saya berharap pada adik-adik saya di pelatnas untuk bisa berlatih lebih baik lagi supaya regenerasi di sektor ganda putra bisa berjalan dengan maksimal dan banyak pemain muda kita berprestasi lebih baik lagi ke depannya," kata Hendra yang dilansir Badminton Indonesia.

Ahsan/Hendra pertama kali dipasangkan pada September 2012. Selama empat tahun bermain bersama, Ahsan/Hendra mencatat prestasi prestisius.

Ahsan/Hendra menjadi juara dunia pada 2013 dan 2015, meraih medali emas Asian Games 2014, menjuarai BWF Superseries Finals 2013 dan 2015, juara All England 2014, serta Indonesia Terbuka 2013. (Diya Farida)

Berikut rekam jejak Ahsan/Hendra pada kalender kompetisi 2016.

Thailand Masters: Juara, menang atas Kim Gi-jung/Kim Sa-rang (Korea Selatan) 12-21, 21-15, 21-12
All England: Babak kedua, kalah dari Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia) 15-21, 21-15, 17-21
Malaysia Terbuka: Perempat final, kalah dari Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark) 8-21, 21-17, 17-21
Singapura Terbuka: Perempat final, kalah dari Li Junhui/Liu Yuchen (China) 11-21, 11-21
Kejuaraan Asia: Babak kedua, kalah dari Li Junhui/Liu Yuchen (China) 21-15, 15-21, 13-21
Indonesia Terbuka: Babak kedua, kalah dari Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding (Denmark) 21-19, 13-21, 18-21
Australia Terbuka: Babak kedua, kalah dari Koo Kien Keat/Tan Boon Heong (Malaysia) 21-17, 17-21, 19-21
Olimpiade Rio: Tidak lolos penyisihan grup
Jepang Terbuka: Semifinal, kalah dari Li Junhui/Liu Yuchen (China) 13-21, 21-18, 15-21
Korea Terbuka: Perempat final, kalah dari Li Junhui/Liu Yuchen (China) 11-21, 16-21

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Respons Bhayangkara FC soal Dugaan Match Fixing dan Penyelidikan Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Prediksi Persib Bandung Vs Persebaya, David da Silva Bisa Menggila, Rotasi…

Liga Indonesia
Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Prediksi Skor Manchester City Vs Chelsea Semi Final FA Cup

Liga Inggris
Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Yordania di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

PSSI Terbuka untuk Emil Audero Bela Timnas Indonesia, Tanpa Paksaan

Internasional
Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Nagelsmann Perpanjang Kontrak Bersama Jerman hingga Piala Dunia 2026

Internasional
IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com