KOMPAS.com - Tahun 2016 tidak hanya menghadirkan prestasi dan momentum kemenangan bagi mereka yang sudah lama berkiprah di dunia olahraga, tetapi juga menjadi panggung bagi sejumlah atlet muda.
Meski masih berusia belia, prestasi yang ditorehkan para atlet muda ini patut mendapat apresiasi. Bahkan, mereka bisa menjadi ancaman bagi atlet senior pada masa sekarang maupun mendatang.
Berikut ini lima atlet muda yang bersinar sepanjang 2016.
1. Maverick Vinales (MotoGP)
Maverick Vinales Ruiz merupakan pebalap asal Spanyol berusia 21 tahun. MotoGP 2016 merupakan musim keduanya berlaga di kelas premier bersama Suzuki Ecstar.
Vinales menjadi salah satu dari sembilan pemenang balapan pada MotoGP 2016. Dia menjuarai balapan GP Inggris di Sirkuit Silverstone, awal September.
Pada 2007, Chris Vermeulen (Australia) memenangi balapan GP Perancis di Sirkuit Le Mans bersama Suzuki. Namun, ketika itu balapan tidak sepenuhnya berlangsung di lintasan kering.
Sepanjang 2016, Vinales empat kali naik podium, hasil finis di posisi ketiga pada balapan GP Prancis, jaura pada GP Inggris, finis di posisi ketiga GP Jepang, dan sekali lagi di posisi ketiga pada GP Australia.
Vinales menutup musim ini dengan berada di peringkat keempat klasemen akhir dengan catatan 299 poin. Dia kalah dari para pebalap bernama besar yaitu Marc Marquez (Repsol Honda), Valentino Rossi (Movistar Yamaha), dan Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha).
Musim depan, Vinales akan memperkuat Movistar Yamaha bersama Rossi. Dia menggantikan Lorenzo yang akan membela tim pabrikan asal Italia, Ducati.
2. Joseph Schooling (renang)
Perenang muda Singapura, Joseph Isaac Schooling, mengejutkan dunia setelah berhasil mengalahkan idolanya, Michael Phelps, pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu di Olimpiade Rio 2016.
Schooling finis di urutan pertama dengan catatan waktu 50,39 detik. Hasil yang dibukukannya ini sekaligus menjadi rekor Olimpiade.
Schooling lahir di Singapura pada 16 Juni 1995 dari pasangan Colin Schooling dan May Schooling. Kakek dari paman Schooling, Lloyd Valberg, merupakan atlet lompat tinggi pertama Singapura yang tampil pada Olimpiade, di London 1948.
3. Max Verstappen (Formula 1)
Max Emilian Verstappen atau yang lebih dikenal dengan Max Verstappen jadi salah satu pusat perhatian dunia pada persaingan Formula 1 2016.
Masih berusia 19 tahun, Verstappen membuktikan diri mampu bersaing dengan para juara dunia, di antaranya Sebastian Vettel (Ferrari), Kimi Raikkonen (Ferrari), dan Lewis Hamilton (Mercedes.
Kemenangan ini membuat Verstappen berhasil memecahkan rekor pebalap F1 termuda yang pernah naik podium di usia 18 tahun 228 hari.
Verstappen tak pernah menang lagi hingga musim 2016 berakhir, tetapi dia selalu menjadi salah satu penantang terkuat pada setiap balapan.
Setelah GP Spanyol, dia enam kali naik podium. Verstappen finis di urutan kedua pada GP Austria dan GP Brasil. Dia lalu finis di urutan ketiga pada GP Jerman.
Pebalap berdarah Belgia dan Belanda ini kembali menjadi runner-up pada GP Malaysia dan GP Jepang. Podium terakhirnya didapat setelah finis di urutan ketiga pada GP Brasil.
Pada akhir musim, dia berada di peringkat kelima klasemen.
4. Chen Qingchen (bulu tangkis)
Tahun 2016 merupakan momen munculnya bintang bulu tangkis baru asal China, Chen Qingchen. Pemain 19 tahun ini membuat banyak kejutan, baik di nomor ganda putri maupun ganda campuran.
Dia meraih gelar superseries perdana pada Australia Terbuka saat berpasangan dengan Bao Yixin. Ketika itu, usianya belum genap 19 tahun.
Pada laga final tersebut, Bao/Chen mengalahkan wakil Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, dengan 23-21, 21-17.
Setelah kemenangan di Australia Terbuka, atlet kelahiran 23 Juni 1997 ini meraih gelar di turnamen berlevel grand prix gold, Taiwan Terbuka 2016 (Juli), dari nomor ganda campuran bersama Zheng Siwei.
Chen juga sudah dipercaya memperkuat tim China pada Piala Uber, Mei. Dia dipasangkan dengan pemain senior, Tang Jinhua dan Tang Yuanting.
Pada babak final melawan Korea Selatan, Chen tampil sebagai penentu kemenangan China saat dipasangkan dengan Tang.
Pencapaian sepanjang 2016 tersebut mengantar Chen meraih penghargaan promising layer of the year atau pemain paling menjanjikan dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton World Federation/BWF).
Penghargaan tersebut diberikan saat gala dinner BWF Superseries Finals di Hotel Armani, Dubai, Senin (12/12/2016) malam.
5. Simone Biles (senam)
Simone Biles sudah diprediksi menjadi pesenam terbaik dunia sebelum tampil pada Olimpiade Rio, Agustus lalu. Prediksi tersebut akhirnya terwujud.
Pesenam 19 tahun itu mempersembahkan empat medali emas dan satu medali berunggu bagi Amerika Serikat.
Sementara itu, medali perunggu didapat Biles dari nomor individu balance beam (balok keseimbangan). Satu-satunya kegagalan Biles terjadi pada nomor individual uneven bars (palang bertingkat).
Atlet kelahiran Columbus-Ohio, 14 Maret 1997, ini merupakan anak ketiga dari empat bersaudara pasangan Shanon Biles dan Kelvin Clemons.
Dia menjadi perempuan pertama dalam kurun waktu 20 tahun yang menyandingkan gelar juara dunia dan juara olimpiade di nomor all around. (Delia Mustikasari)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.