KOMPAS.com - Indonesia menutup kiprah pada Olimpiade Rio 2016 dengan koleksi satu medali emas dan dua medali perak. Indonesia berada di peringkat ke-46 klasemen akhir.
Satu medali emas dipersembahkan pasangan pebulu tangkis ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Keping medali emas ini merupakan yang ketujuh didapat Indonesia sepanjang mengikuti Olimpiade.
Dua medali perak diraih lifter putri Sri Wahyuni Agustiani (56 kg) dan lifter putra Eko Yuli Irawan (62 kg). Indonesia sudah mengoleksi 30 medali perak Olimpiade sejak kali pertama mendapatkannya pada Seoul 1988.
Pada Olimpiade musim panas ke-31 ini, kontingen Tanah Air mengirimkan 28 atlet yang bertanding pada tujuh cabang olahraga.
Berikut rekam jejak kontingen Indonesia pada Olimpiade Rio 2016.
1. Bulu Tangkis
Indonesia mengirim enam wakil dari lima nomor pada Olimpiade Rio 2016. Dari nomor tunggal ada Tommy Sugiarto (tunggal putra) dan Linda Wenifanetri (tunggal putri).
Barisan pemain ganda Indonesia adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (ganda putra), Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (ganda putri), serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).
Dari enam wakil, hanya Tontowi/Liliyana yang berhasil meraih medali. Mereka mendapatkan medali emas setelah mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia) pada babak final, Rabu (17/8/2016), dengan 21-14, 21-12.
Pasangan ganda campuran lainnya, Praveen Jordan/Debby Susanto, terhenti pada babak perempat final setelah ditaklukkan Tontowi/Liliyana dengan 16-21, 11-21 pada Minggu (14/8/2016).
Ahsan/Hendra dipastikan gagal melangkah ke semifinal setelah kalah 15-21, 17-21 dari pasangan China, Chai Biao/Hong Wei.
Pada nomor ganda putri, kiprah Nitya/Greysia terhenti pada babak perempat final setelah kalah dari Tang Yuanting/Yu Yang (China) dengan 11-21, 14-21.
Dari nomor tunggal putra, Tommy tersingkir pada babak perdelapan final setelah kalah 13-21, 21-14, 16-21 dari pemain Inggris, Rajiv Ouseph (Inggris).
Di bagian tunggal putri, Linda terhenti pada babak penyisihan grup.
2. Angkat Besi
Indonesia berhasil meloloskan tujuh lifter pada Olimpiade Rio 2016, dan hanya dua di antaranya yang berhasil menyumbang medali.
Indonesia kembali mendapat tambahan medali perak melalui Eko Yuli Irawan yang turun di kelas 62 kg putra. Eko berhasil mengangkat total beban 312 kg (142 snatch, 170 kg clean & jerk).
Lifter lain yang juga gagal menyumbang medali adalah M Hasbi (62 kg), I Ketut Ariana (69 kg), Deni (putra 77 kg), Dewi Safitri (53 kg).
3. Renang
Cabang renang mengirimkan dua atlet ke Rio 2016 dengan fasilitas wild card yang diberikan Federasi Renang Internasional (FINA).
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) mendaftarkan Glenn Victor Sutanto dan Yessy Venesia Yosaputra untuk mewakili Merah Putih.
Keduanya langsung tersingkir setelah menjalani babak penyisihan. Mereka juga gagal memperbaiki rekor putaran terbaik masing-masing.
4. Atletik
Atletik Indonesia diwakili dua atlet pada gelaran empat tahunan ini. Atlet lompat jauh Maria Natalia Londa berpartispasi setelah catatan waktunya saat SEA Games Singapura 2015 melewati limit untuk lolos ke Olimpiade.
Wakil Indonesia lainnya dari cabang atletik adalah Sudirman Hadi. Dia terpilih melalui jalur wild card dan turun pada nomor 100 meter.
5. Panahan
Panahan Indonesia meloloskan tiga pemanah putra dan satu putri. Mereka adalah Riau Ega Agatha Salsabila, Hendra Purnama, Muhammad Hanif Wijaya, dan Ika Yuliana Rochmawati.
Selain turun di nomor peroangan, Ega, Hendra, dan Hanif juga beraksi di nomor beregu. Tidak ada medali yang bisa dibawa pulang pasukan panahan Indonesia.
6. Balap Sepeda BMX
Olimpiade Rio 2016 menjadi tahun bersejarah bagi balap sepeda Indonesia karena baru kali ini berhasil mengirimkan wakil melalui Toni Syarifudin.
Perjalanan Toni di Rio terhenti setelah dia terjatuh dan mengalami patah tulang saat beraksi pada babak perempat final.
7. Dayung
Tim dayung Merah Putih diwakili oleh dua atlet yakni La Memo dan Dewi Yuliawati. Bagi keduanya, ini merupakan pengalaman pertama beraksi di Olimpiade. (Delia Mustikasari)