Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonus PON DKI "Menciut", Diserahkan Rabu

Kompas.com - 11/12/2016, 00:57 WIB
Tjahjo Sasongko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bonus Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 untuk kontingen DKI dipastikan tidak akan seperti yang pernah dijanjikan Gubernur petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama.

Dalam acara pembubaran kontingen DKI ke PON XIX di Hotel Grand Whizz, Kelapa Gading Jakarta, Kabid Binpres Disortda DKI Dr Tedi Cahyono menyebut, Pemprov DKI akan memberikan bonus pada Rabu (14/12/2016).

Jumlah yang diberikan sesuai dengan imbauan dari Kemenpora untuk tidak melebihi bonus yang dberikan negara. Selama ini, negara menetapkan bonus medali emas untuk SEA Games Rp 200 juta, Asian Games Rp 400 juta, dan untuk Olimpiade sebesar Rp 5 miliar.

"Saya tidak akan menyebut angkanya karena yang berwenang menyebutkannya adalah PLt Gubernur dalam acara penyerahannya pada Rabu (14/12/2016) mendatang," kata Tedi yang datang mewakili Ketua Disorda DKI Firmansyah yang kembali tidak bisa datang.

Firmansyah juga berhalangan hadir dalam penyerahan piagam penghargaan buat pencetak rekor dan cabang olahraga (cabor) juara umum PON di FX Senayan, Minggu (4/12/2016) lalu.

Meski sudah mendengar isu tentang menciutnya jumlah bonus yang diberikan sebelumnya, tak ayal pengumuman ini menimbulkan kekecewaan para atlet yang hadir dalam acara pembubaran kontingen tersebut.

Sebelumnya, Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama benjanji memberikan Rp 1 miliar bagi peraih medali emas yang kemudian dijabarkan menjadi Rp 350 juta bagi peraih medali emas, Rp 125 juta untuk peraih perak, dan Rp 75 juta untuk peraih medali perunggu.

Ketua Umum KONI DKI Raja Sapta Ervian menyebut, pemberian Rp 350 juta itu sebenarnya merupakan pilihan kompromistis dan penerjemahan dari keinginan Ahok dalam memberi penghargaan.

Bonus dengan jumlah tersebut rencananya akan diberikan pada 19 Oktober dan 27 Oktober, sehari sebelum Ahok non-aktif. Namun, seiring dengan cutinya Ahok untuk menjalani kampanye Pilkada DKI, jumlahnya kemudian berubah lagi.

Kisi-kisi yang diajukan Kemenpora tersebut sebenarnya belum berupa keputusan formal. Isu ini mencuat seusai PON XIX lalu karena adanya fenomena atlet-atlet yang lebih memilih tampil di PON ketimbang membela negara dalam ajang internasional.

Usai PON, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyebut, kementeriannya akan mengambil kebijakan soal bonus dan atlet PON sebelum akhir tahun ini.

Peringatan dari Kemenpora inilah yang kemudian menjadi acuan Pemprov DKI untuk "menciutkan" jumlah bonus dibandingkan keinginan Gubernur petahana. "Memang kami dibebaskan menentukan besaran bonus tersebut, tetapi buntutnya akan ada pemeriksaan soal ini pada kemudian hari," kata Tedi Cahyono.

Pada SEA Games Singapura 2015, olahragawan peraih medali emas (perorangan) mendapat bonus Rp 200 juta, medali emas beregu atau tim (3 orang atau lebih) sebesar Rp 100 juta, medali perak (perorangan) Rp 50 juta, dan medali perak beregu atau tim (3 orang atau lebih) sebesar Rp 25 juta.

Adapun peraih medali perunggu (perorangan) memperoleh bonus sebesar Rp 30 juta dan medali perunggu beregu atau tim (3 orang atau lebih) sebesar Rp 15 juta. Bonus medali yang diperoleh olahragawan beregu atau tim (3 orang atau lebih) diberikan kepada semua olahragawan, termasuk cadangannya.

"Kami juga memberikan bonus buat pencetak rekor PON dan cabor yang berhasil menjadi juara umum," kata Raja Sapta Ervian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Tebus Kegagalan di Piala AFF U23, Ernando Ingin Juara Piala Asia U23 demi STY

Timnas Indonesia
Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Momen Ragnar, Jay, dan Thom Haye Nobar Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

STY Bikin Sepak Bola Korsel Menangis, Beri yang Terbaik untuk Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Hasil Persib Vs Borneo FC, Catatan Hodak Usai Jungkalkan Juara Reguler Series

Liga Indonesia
Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia Libas Korsel, Shin Tae-yong Disebut seperti Menang KO

Timnas Indonesia
Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Shin Tae-yong Bicara Kans Indonesia ke Final Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Indonesia Vs Korsel, Kata Pratama Arhan Usai Jadi Penentu Kemenangan

Timnas Indonesia
Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Rafael Struick: Hari Ini Kalahkan Korsel, Ayo ke Paris Tuliskan Sejarah!

Timnas Indonesia
Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Dua Tim Juara Calon Lawan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Reaksi Media Korsel: 'Magis Shin Tae-yong' dan 'Tragedi di Doha'

Reaksi Media Korsel: "Magis Shin Tae-yong" dan "Tragedi di Doha"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com