JAKARTA, KOMPAS.com — Bonus Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 untuk kontingen DKI dipastikan tidak akan seperti yang pernah dijanjikan Gubernur petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama.
Dalam acara pembubaran kontingen DKI ke PON XIX di Hotel Grand Whizz, Kelapa Gading Jakarta, Kabid Binpres Disortda DKI Dr Tedi Cahyono menyebut, Pemprov DKI akan memberikan bonus pada Rabu (14/12/2016).
Jumlah yang diberikan sesuai dengan imbauan dari Kemenpora untuk tidak melebihi bonus yang dberikan negara. Selama ini, negara menetapkan bonus medali emas untuk SEA Games Rp 200 juta, Asian Games Rp 400 juta, dan untuk Olimpiade sebesar Rp 5 miliar.
"Saya tidak akan menyebut angkanya karena yang berwenang menyebutkannya adalah PLt Gubernur dalam acara penyerahannya pada Rabu (14/12/2016) mendatang," kata Tedi yang datang mewakili Ketua Disorda DKI Firmansyah yang kembali tidak bisa datang.
Firmansyah juga berhalangan hadir dalam penyerahan piagam penghargaan buat pencetak rekor dan cabang olahraga (cabor) juara umum PON di FX Senayan, Minggu (4/12/2016) lalu.
Meski sudah mendengar isu tentang menciutnya jumlah bonus yang diberikan sebelumnya, tak ayal pengumuman ini menimbulkan kekecewaan para atlet yang hadir dalam acara pembubaran kontingen tersebut.
Sebelumnya, Gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama benjanji memberikan Rp 1 miliar bagi peraih medali emas yang kemudian dijabarkan menjadi Rp 350 juta bagi peraih medali emas, Rp 125 juta untuk peraih perak, dan Rp 75 juta untuk peraih medali perunggu.
Ketua Umum KONI DKI Raja Sapta Ervian menyebut, pemberian Rp 350 juta itu sebenarnya merupakan pilihan kompromistis dan penerjemahan dari keinginan Ahok dalam memberi penghargaan.
Bonus dengan jumlah tersebut rencananya akan diberikan pada 19 Oktober dan 27 Oktober, sehari sebelum Ahok non-aktif. Namun, seiring dengan cutinya Ahok untuk menjalani kampanye Pilkada DKI, jumlahnya kemudian berubah lagi.
Kisi-kisi yang diajukan Kemenpora tersebut sebenarnya belum berupa keputusan formal. Isu ini mencuat seusai PON XIX lalu karena adanya fenomena atlet-atlet yang lebih memilih tampil di PON ketimbang membela negara dalam ajang internasional.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.