Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Stadion Utama Gelora Bung Karno Dipertanyakan

Kompas.com - 04/10/2016, 18:11 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah untuk memodifikasi Stadion Utama Gelora Bung Karno di kompleks Senayan, Jakarta, dengan menambah bangunan tambahan berupa ramp-ramp atau landaian penonton untuk menuju lantai atas stadion dipertanyakan.

Selain efektivitas dari keberadaan landaian, dipertanyakan juga keberadaan bangunan tambahan. Hal itu dianggap dapat menghilangkan atau menutup fasade bangunan stadion dengan kolom-kolomnya yang selama ini miring.

Putra sulung mendiang Presiden Soekarno, Guntur Soekanoputra saat dihubungi di Jakarta, Selasa (20/9/2016) mengatakan, sejak arsitek dari Uni Soviet Semerdjievf mendesain awal bangunan Stadion Utama GBK, Soekarno sudah memberikan tiga syarat utama untuk pembangunan stadion tersebut pada tahun 1962.

Oleh karena itu, kalau Stadion Utama GBK mau dimodifikasi, jangan sampai ketiga syarat Soekarno dilupakan.

"Pertama, atap Stadion Utama GBK harus berbentuk 'temu gelang' atau oval sehingga tidak menghalangi dan mengganggu pandangan penonton. Kedua, Stadion Utama GBK harus punya kolom beton yang miring dan tak boleh tegak lurus," tuturnya. 

"Kalau tegak lurus, selain tidak luwes, secara desain juga kurang berseni. Ketiga, kapasitas stadion harus bisa menampung minimal 100.000 penonton sehingga bisa menjadi hiburan rakyat," ujar Guntur.

Menurut dia, kalaupun pemerintah akan merenovasi dan memodifikasi, silakan saja. Asalkan, bentuk asli dari stadion tetap bisa terlihat. 

"Jangan sampai mahakarya yang ikut digagas Bung Karno tak terlihat atau hilang karena modifikasi tersebut. Kalau memperkuat bangunan, mengubah tata lampu, tata suara atau perbaikan lainnya yang tidak mengubah warisan sejarah, silakan saja. Asal tiga syarat tersebut harus tetap dipertahankan," kata Guntur.

Dok. Harian Kompas Rencana pengembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

Stadion Utama GBK dulunya bernama Istana Olahraga Senayan, dibangun untuk Asian Games 1962 di Jakarta dan pesta olahraga Ganefo. Kompleks olahraga itu kini disiapkan kembali untuk persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

Menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden Joko Widodo dalam sidang kabinet pada 2 Mei lalu, sudah menyetujui desain renovasi venues kompleks GBK, termasuk Stadion Utama GBK yang ditambah ramp-ramp untuk memenuhi syarat dari Dewan Olimpiade Asia (OCA).

"Tujuan ramp-ramp tersebut adalah agar saat evakuasi penontotn jika terjadi sesuatu dapat dilakukan dalam waktu 8 menit. Ramp-ramp juga dapat meningkatkan aksesibilitas dari lantai dasar sampai dengan lantai tertinggi, selain juga ramah untuk kelompok difabel," tutur Pratikno.

Pratikno juga menambahkan, Satuan Tugas Persiapan Asian Games 2018, yang anggotanya juga Ikatan Arsitek Indonesia juga ikut dalam proses rancangan desain Stadion Utama GBK tersebut.

"Kalau waktu untuk pembangunan rancangan baru dan anggaran Stadion Utama GBK tidak perlu jadi persoalan karena sudah disiapkan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan tahun 2016 dan 2017," ujar Pratikno.

Dok. Harian Kompas Rencana pengembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

Seorang pejabat lainnya di Istana menambahkan kepada Kompas, meskipun dibahas dalam sidang kabinet dan disetujui Presiden, pembahasan penambahan ramp-ramp di sekeliling Stadion Utama GBK yang akhirnya mengubah bentuk stadion tersebut dan berpotensi menghilangkan warisan cagar budaya Proklamator tidak dibahas secara rinci.

Dikhawatirkan, dengan tidak detail pembahasan dampak dari penambahan ramp-ramp di sekeliling stadion, modifikasi stadion tersebut berujung pada penolakan sebagian publik dan keluarga Soekarno sendiri.

Misalnya, juga Gedung Proklamasi 56, rumah yang halamannya dipakai Soekarno dan Hatta membacakan proklamasi, yang pernah dibongkar sehingga bangsa Indonesia kini tak lagi memiliki peninggalan sejarah tempat Proklamasi dibacakan, kecuali hanya tugunya yang dibangun sebagai monumen belaka.

Dok. Harian Kompas Rencana pengembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

Mencari keseimbangan

Ketua Tim Sidang Pemugaran DKI Jakarta Bambang Eryudhawan, yang juga pengurus Yayasan Bung Karno mengatakan, memang ada keinginan pemerintah memberi wajah baru yang sesuai zaman seperti yang pernah disampaikan Presiden Jokowi untuk memberikan semangat masa datang di kompleks GBK Senayan.

"Namun, yang harus diperhatikan juga adalah Stadion Utama GBK merupakan cagar budaya yang dilindungi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Jangan sampai penetapan cagar budaya sesuai UU hilang dengan adanya ramp-ramp tambahan di sekeliling Stadion Utama GBK atau melanggar UU Cagar Budaya," tutur dia. 

"Sebagai ketua Tim Sidang Pemugaran, yang dibentuk oleh Gubernur DKI Jakarta, tugas kami adalah mencari keseimbangan antara masa datang bentuk Stadion Utama GBK dengan ketentuan UU Cagar Budaya tersebut," kata Bambang.

Sebenarnya, tambah Bambang, ketentuan OCA yang diminta dalam renovasi Stadion Utama GBK adalah selain perubahan kursi duduk penonton yang harus single, tata lampu yang harus diubah dan perbaikan seluruh toilet di Stadion Utama GBK.

"Baik kursi, lampu dan toilet memang harus diubah total karena dibangun pada tahun 1962. Ini jelas harus diubah," kata Bambang.

Dok. Harian Kompas Rencana pengembangan Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk penyelenggaraan Asian Games 2018.

Bambang mengakui, dengan modifikasi tersebut, kapasitas penonton di Stadion Utama GBK akan berkurang dari sebelumnya 100.000 menjadi 80.000, terutama perubahan kursinya. Hingga kini, pembangunan untuk memodifikadi Stadion Utama GBK oleh Satgas Parsiapan Asian Games 2018 belum dimulai.

"Mereka baru Rabu (21/9/2016) ini mengajukan izin pembangunan ke Pemda DKI. Permohonan itulah yang akan kita bahas lebih dulu dalam Tim Sidang Pemugaran," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Al Nassr Vs Al Khaleej 3-1: Voli Ronaldo Sakti, Faris Najd Tembus Final

Liga Lain
Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Parma Promosi, Buffon dan Dino Baggio Beri Ucapan Menyentuh

Liga Italia
5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

5 Poin Penting dari Jumpa Pers STY-Rio Fahmi Jelang Irak Vs Indonesia

Timnas Indonesia
Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Jadon Sancho Jadi Bintang Dortmund: 12 Dribel Tuntas, Setara Messi

Liga Champions
Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Piala Asia U23 2024: Irak Mata-matai Timnas Indonesia, Waspada Pemain dari Eropa

Timnas Indonesia
Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Kemenangan Dortmund Kunci 5 Slot Bundesliga di Liga Champions Musim Depan

Bundesliga
Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Hasil Dortmund Vs PSG 1-0: Gol Fullkrug Bawa BVB Menang

Liga Champions
Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Parma Kembali ke Serie A Sementara Jay Idzes Cetak 2 Gol bagi Venezia

Liga Italia
Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Borneo FC Singgung Wasit, Alarm Bahaya Jelang Babak Championship Series

Liga Indonesia
Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Perbasi DKI Jakarta Terus Lakukan Perbaikan demi Prestasi

Sports
Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Bali United Harap Jadwal Pasti Championship Series untuk Lawan Persib

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Eksklusif UFC 301: Drakkar Klose Siap Vs Joaquim Silva, Bertarung demi Keluarga

Sports
Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Hasil Piala Thomas 2024: Leo/Daniel Menang, Indonesia Jadi Juara Grup C

Badminton
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Bawa Indonesia Balik Unggul 2-1 atas India

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com