Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bonus PON DKI Diumumkan Pekan Depan

Kompas.com - 01/10/2016, 12:53 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Ketua Umum KONI DKI, Raja Sapta Ervian menyebut pemprov tengah mempersiapkan bonus buat para atlet para peraih medali pada perhelatan Pekan Olah Raga Naional (PON) XIX/2016 lalu.

Meski kontingen DKI gagal mempertahankan posisi sebagai juara umum dan berada di peringkat tiga dengan perolehan medali di bawah tuan rumah Jawa Barat dan Jawa Timur, Ervian mengaku tetap akan mengusahakan bonus yang layak buat para atlet.

"Yang pasti jumlahnya jauh lebih besar dari PON 2012 di Riau yang lalu," katanya. Ia menyebutkan pihaknya masih akan berkoordinasi tentang mekanisme penyerahan, apakah dilakukan langsung kepada atlet atau melalui klub seperti yang selama ini dikemukakan.

DKI menempati peringkat tiga pengumpulan medali dengan 132 medali emas, 123 perak dan 118 perunggu. DKI hanya kalah dalam pertolehan medali perak dengan peringkat dua Jawa Timur yang mengumpulkan 132 emas, 138 perak dan 134 perunggu.

Tim estafer 4x100 meter putra dan puteri

 

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Pelari putri asal DKI Jakarta, Rini Budiarti keluar sebagai juara pada final lari 1500 meter putri di PON XIX di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat, Minggu (25/9/2016). Ia meraih emas dengan catatan waktu 4:29.05.

Sementara tuan rumah Jawa Barat memenuhi ambisi untuk berjaya di tanah legenda dengan menjadi juara umum dengan mengumpulkan  217 medali emas, 154 perak dan 158 perunggu.

Mengaku tidak puas dengan hasil ini, Ervian atau Eyi menyebut ada banyak faktor tak terduga yang menyebabkan peringkat DKI merosot. "Kita evaluasi tentang  performa setiap cabang di PON ini. Namun secara nasional, seharusnya ada evaluasi yang menyeluruh berkaitan dengan penyelenggaraan PON kali ini."

Eyi mengaku atletnya banyak dirugikan dengan faktor eksternal tersebut. Ia menunjuk pada penggunaan wasit dengan kualitas yang masih di bawah event sebesar PON. "Saya kira penggunaan wasit dan juga suporter harus dikaji ulang dengan serius. Tentu dengan mengutamakan keselamatan atlet," katanya.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Atlet Wushu putra DKI Jakarta, Achamad Hulaefi (tengah) meraih medali emas PON XIX kategori chang quan di GOR Pajajaran, Bandung, Minggu (18/9/2016). Ia meraih nilai 9,65 mengungguli Charles peraih medali perak dari Sumatera Utara dan Aldy Lukman peraih perunggu dari Sumatera Utara.

PB PON 2016 Jonatan Christie

Berkaitan dengan suporter, atlet-atlet DKI memang sempat dirugikan, seperti pada kasus pemukulan terhadap atket polo air DKI oleh oknum TNI, serta atlet renang indahnya dilarang bertanding dengan alasan usia.  Keputusan yang diambil menurut Eyi juga tidak profesional karena hanya berdasar voting. "Semuanya kan ada aturan main yang telah ditetapkan jauh-jauh hari. Bahkan ada Pra PON. Tidak bsia dong diubah mendadak dan mengandalkan pada suara terbanyak," katanya.

Eyi bahkan meminta Presiden Jokowi dan Menpora Imam Nahrawi untuk menelaah kasus per kasus di PON secara jernih buat kepentingan olah raga di Indonesia. "Kasihan kalau karena ambisi sesaat, atlet yang telah mengorbankan waktu, uang dan tenaganya tidak dapat bertanding," katanya lagi.

Ia juga mengusulkan bahwa untuk masa depan PON lebih berkosentrasi pada cabang-cabang dan nomor-nomor perlombaan yang mengacu pada event internasional seperti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade. "Ini kita dirugikan karena atlet peraih medali emas di SEA games tidak dapat bertanding karena nomornya dihapus di PON."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

IBL 2024, Kesuksesan Prawira Bandung Lakukan Revans Atasi Bali United

Sports
Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Man City vs Chelsea: Haaland Diragukan untuk Tampil di Semi Final

Liga Inggris
Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Hasil dan Klasemen Liga Italia: Lazio Berjaya, Juventus Seri, Inter Masih di Puncak

Liga Italia
Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Hasil Cagliari vs Juventus 2-2: Nyonya Tua Kebobolan Dua Gol dari Penalti

Liga Italia
MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

MU Umumkan Kedatangan Jason Wilcox, Kejar Standar Performa Tertinggi

Liga Inggris
Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Timnas U23 Jepang dan Arab Saudi Lolos ke Babak Knockout

Internasional
Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Klub Liga Belanda Vitesse Diganjar Pengurangan 18 Poin, Degradasi Pertama Setelah 35 Tahun

Liga Lain
Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Jadwal Semifinal Piala FA: Man City Vs Chelsea, Coventry Vs Man United

Sports
Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Persib Vs Persebaya, Munster Bicara Tantangan Finis di Posisi Terbaik

Liga Indonesia
Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Kata Pelatih Yordania Soal Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

LPDUK Kemenpora Ungkap Alasan Boyong Red Sparks ke Indonesia

Sports
Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Red Sparks Vs Indonesia All Star, Asa Lahirkan Penerus Megawati

Sports
Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Alasan Persik Layangkan Laporan ke Satgas Antimafia Bola

Liga Indonesia
Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Permintaan Maaf Mourinho yang Terkuak oleh Kisah Schweinsteiger

Liga Inggris
Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Jadwal Liga Spanyol, El Clasico Real Madrid Vs Barcelona

Liga Spanyol
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com