Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Keberpihakan kepada Tuan Rumah PON Terlampau Berlebihan

Kompas.com - 27/09/2016, 16:21 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat merasa prihatin dengan berbagai pelanggaran dan keributan yang terjadi pada penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.

Djarot menyebut banyak provinsi yang merasa tidak puas atas ketidakprofesionalan pihak penyelenggara PON 2016.

"Saya menyatakan kurang puas atas berbagai macam pelanggaran, ketidakprofesionalan, dan keberpihakan tuan rumah yang terlampau berlebihan," kata Djarot di Hotel Patra Jasa, Bandung, Jawa Barat, Selasa (27/9/2016).

Berbagai kecurangan ini menyebabkan mental atlet menjadi turun. Sebab, kata dia, KONI DKI Jakarta telah membina atlet selama bertahun-tahun untuk mengikuti perhelatan olahraga ini.

Hanya, hasil kerja keras mereka dihancurkan oleh ketidakprofesionalan beberapa oknum selama penyelenggaraan PON.

"Mohon maaf, kalau kecurangan terjadi terus-menerus kepada kita semua, ini awal mula kehancuran prestasi olahraga kita," kata Djarot.

Wagub DKI itu menjelaskan salah satu bentuk kecurangan adalah dengan transfer atlet dari provinsi lain. Provinsi DKI Jakarta, kata dia, sudah sepakat untuk membina atlet asal Ibu Kota.

Selain itu, DKI Jakarta tidak akan mendatangkan atlet yang dibina oleh provinsi lain untuk membela provinsi terkait. Bentuk kecurangan seperti inilah yang membuat prestasi olahraga tingkat internasional akan terhenti.

"Olahraga kita dari tahun ke tahun di tingkat internasional maupun di tingkat regional mengalami penurunan. Bahkan, di Olimpiade kemarin, kalau bukan karena bantuan dari bulu tangkis, kita tidak dapat medali emas," tuturnya.

Kontingen DKI hingga Selasa pagi masih berada di peringkat ketiga klasemen pengumpulan medali. Dua posisi teratas diisi Jawa Barat dan Jawa Timur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com