CIREBON, KOMPAS.com - Gloria Emanuelle Widjaja, Melati Daeva Oktavianti, dan Annisa Saufika lebih dikenal karena kiprahnya di nomor ganda campuran.
Hanya, ketiganya "dipaksa" bermain di nomor ganda putri ketika membela Jawa Tengah (Jateng) pada cabang bulu tangkis beregu Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat 2016.
Gloria berpasangan dengan Mychelle Chrystine Bandaso sebagai ganda pertama Jateng. Adapun Melati dan Annisa berduet menjadi ganda kedua.
Hasilnya jauh dari kata maksimal. Gloria/Mychelle mengalami kekalahan dua kali. Mereka kalah 21-17, 18-21, dan 23-25 dari pasangan Jabar, Suci Rizki Andini/Tiara Rosalia, pada babak grup. Lalu, di semifinal, mereka menyerah 12-21 dan 16-21 dari pasangan DKI Jakarta, Anggia Shitta/Della Destiara.
Diakui Gloria, kekalahan tersebut tidak lepas dari ketidakfasihan dirinya bermain di nomor ganda putri.
"Saya merasakan perbedaan dalam aspek fisik. Di ganda putri, saya berperan sebagai cover. Saya juga menjalani menjalani rubber set sebelum kekalahan tersebut. Jadi, fisik saya semakin terkuras," tutur Gloria kepada Kompas.com.
Kejanggalan turut dirasakan Annisa/Melati, yang takluk 17-21 dan 11-21 dari ganda kedua Jabar, Bunga Fitriani/Nisak Fuji.
"Fisik kami keteteran. Terlebih lagi, pasangan saya juga terbiasa bermain ganda campuran," ucap Annisa.
Selain itu, ada pula faktor eksternal seperti suhu di GOR Bima, Cirebon, yang dianggap terlalu panas. Ketika duduk di tribune, mereka merasa tidak nyaman.
"Bagaimana ya, perempuan kan lebih sensitif dengan udara panas. Jadi, kami merasa tidak nyaman," tutur Gloria.
Adapun Melati menimpali seraya bercanda, "Kurang okigen nih."
Di cabang beregu putri, langkah Jateng terhenti di semifinal. Mereka kalah 0-3 dari DKI Jakarta, Kamis (22/9/2016).
Untuk perorangan, Annisa kembali berpasangan dengan Melati. Mereka akan melawan Della Augustia/Mayrina Lukmanda dari Banten, Sabtu (24/9/2016).