Atlet Paralimpik Memilih Sup Daging Pedas

JAKARTA, Kompas.com -  Berada jauh dan lama di negeri orang, para atlet Paralimpik Indonesia rindu dengan makanan Nusantara dan memilih makan  bersama "Sup Daging Pedas" di Ibis Style Soekarno Hatta bersama Menpora Imam Nahrawi pada Rabu (21/9) malam.
 
Menpora Imam Nahrawi menyambut kedatangan Kontingen Paralimpik Indonesia yang telah berlaga di ajang Paralimpik Rio 2016 di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Rabu (21/9) sore. Menpora bangga Indonesia berhasil mempertahankan tradisi medali di ajang Paralimpik dan berharap agar momentum kemenangan olahraga Indonesia jangan sampai terhenti.

"Alhamdulillah, Masyarakat Indonesia sangat berbangga atas prestasi yang sudah didapat oleh atlet paralympic Indonesia di Paralimpiade Rio 2016. Inilah para pahlawan olahraga kita. Kita mendapatkan 1 perunggu," ucap Menpora sambil memandang bahagia medali perunggu yang dikalungkan di leher Ni Nengah Widiasih.

Seperti diketahui, kontingen paralimpian Indonesia telah berjuang dan bertanding maksimal dalam Paralympic Games 2016 Rio de Janeiro, Brazil dan berhasil meraih satu medali perunggu yang dipersembahkan oleh atlet difabel Ni Nengah Widiasih di cabang olahraga angkat besi kelas 41 kilogram.

Perolehan perunggu ini berhasil mempertahankan tradisi medali di ajang Paralimpiade yang pertamakali diraih Indonesia pada Paralimpiade 2012 London atas nama Dian David Jakob di cabang tenis meja.

Delapan dari total sembilan atlet Indonesia yang berlaga di Paralimpik 2016 mendarat di Terminal II Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Rabu (21/9/2016) sore, pukul 17.25 WIB.

Mereka adalah Marianus Melianus Yonci, Agus Ngaimin, Jendi Panggabean, Syuci Indriyani (renang), Ni Nengah Widiasih, Siti Mahmudah (angkat berat), Michael Dian, David Jacobs (tenis meja), serta Setiyo Budi dan Abdul Halim Dali Munte (lari tunanetra 100 dan 200meter)

Menpora yang didampingi Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S. Dewa Broto, berharap agar momentum kemenangan olahraga Indonesia jangan terhenti sampai di sini. Sebab ke depan Indonesia akan terus menghadapi berbagai perhelatan olahraga bergengsi seperti Asian Games 2018, Olimpiade Tokyo 2020 dan lain-lain.

Ni Nengah Widiasih menyatakan rasa bangga dengan medali yang diraihnya. Juga dukungan yang diberikan kepada kontingen. “Saya tidak tahu harus berbicara apa, yang pasti saya sangat senang karena sudah kembali ke Indonesia setelah menempuh perjalanan panjang. Saya dapat meraih ini, karena Tuhan ada bersama Saya. Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Terima kasih kepada Bapak Menteri,” ungkap Ni Nengah Widiasih.