Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mental Bertanding, "PR" Besar Regenerasi Bulu Tangkis Indonesia Usai Olimpiade

Kompas.com - 09/09/2016, 19:07 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
–Digadang-gadang mampu menyumbang medali emas ganda putra bulu tangkis bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan malah kandas di fase penyisihan grup.

Padahal, kualitas dan peringkat dunia pasangan ini di atas lawan-lawannya. Ada apa?

Penampilan Ahsan/Hendra di Olimpiade Rio 2016 jauh dari performa terbaik. Banyak shuttlecock pukulan mereka keluar lapangan atau menyangkut di net. Bahkan, mereka sering salah melakukan servis.

Ya, selama tampil di pagelaran pesta olahraga empat tahunan itu, wajah Ahsan/Hendra terlihat tegang. Ganda putra terbaik Indonesia itu pun sering melakukan kesalahan sendiri.

Bergabung di grup D bersama tiga ganda putra dari negara lain, Ahsan/Hendra sebenarnya diunggulkan untuk lolos ke fase berikutnya. Mereka bahkan menjadi unggulan kedua untuk menggondol emas.

Namun, kenyataan berkata lain. Dari tiga laga, Ahsan/Hendra hanya menang satu kali, yang itu pun melawan pasangan terlemah di grup D, Manu Attri/Sumeeth (India).

Dalam dua laga lain, mereka takluk dari Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa (Jepang) dan Chai Biao/Hong Wei (China). Alhasil, mereka hanya bertengger di peringkat tiga grup.

Hasil itu otomatis menghentikan langkah Ahsan/Hendra di Olimpiade Rio 2016. Hanya peringkat satu dan dua yang bisa melangkah ke babak berikutnya. Target emas pun serta-merta kandas.

“Hendra/Ahsan memang tampil under-performed. Ada rasa nervous, walaupun sebagai pemain senior seharusnya tidak boleh nervous, “ beber Kepala Pelatih Ganda Putra Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Herry Iman Pierngadi, seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (13/8/2016).

Tampil di olimpiade memang berbeda dengan kejuaraan lain. Selain bertanding membawa nama negara, pemain juga ketambahan beban target medali.

Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang meraih emas di Olimpiade Rio 2016 pun mengakui ada ketegangan yang lebih besar saat berlaga di ajang ini.

PIPIT PUSPITA RINI/KOMPAS.COM Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berpose dengan medali emas yang diraihnya di Olimpiade Rio 2016, Rabu (17/8/2016).

“Ketegangannya tidak bisa diungkapkan. Bahkan sebelum berangkat ke olimpiade saja sudah tegang,” ucap Owi, panggilan Tontowi, seperti dikutip Kompas.com, Rabu (24/8/2016).

Legenda hidup bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, juga tak menampik hal ini. Menurut dia, tampil di olimpiade bukanlah perkara mudah, bagi atlet sarat pengalaman sekalipun.

“Situasi di olimpiade itu menyangkut nama bangsa sehingga membuat atlet tegang. Semua mata dunia juga tertuju ke sana,” papar peraih emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/8/2016).

Lalu, lanjut Susy, semua atlet yang tampil di olimpiade juga ingin menjadi juara untuk mendapat pengakuan dunia.

Keinginan itu di satu sisi menjadi motivasi, ujar dia, tetapi di sisi lain juga menambah berat beban pemain. Karenanya, ketegangan saat tampil pun otomatis meningkat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Head to Head Persib Vs Madura United, Maung Bandung Sering Menderita

Head to Head Persib Vs Madura United, Maung Bandung Sering Menderita

Liga Indonesia
Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kegagalan Musim Lalu Pompa Semangat Die Werkself

Atalanta Vs Bayer Leverkusen, Kegagalan Musim Lalu Pompa Semangat Die Werkself

Liga Lain
Pep Guardiola Jadi Pelatih Terbaik Premier League 2023-2024

Pep Guardiola Jadi Pelatih Terbaik Premier League 2023-2024

Liga Inggris
Jelang Laga Final Lawan Persib, Pemain Muda Madura United Gabung Timnas

Jelang Laga Final Lawan Persib, Pemain Muda Madura United Gabung Timnas

Liga Indonesia
Piala AFF: Pelatih Thailand Puji Indonesia, Sebut Garuda Naik Level

Piala AFF: Pelatih Thailand Puji Indonesia, Sebut Garuda Naik Level

Timnas Indonesia
Jadwal Final Liga Europa, Atalanta Vs Bayer Leverkusen

Jadwal Final Liga Europa, Atalanta Vs Bayer Leverkusen

Liga Lain
Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

Sepak Bola Menyatukan, Harga Tiket Melahirkan Lapisan

Timnas Indonesia
Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

Usai Bikin Keajaiban Terakhir, Claudio Ranieri Akan Pensiun

Liga Italia
Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Semifinal Piala AFF Target VFF, Tak Peduli Satu Grup dengan Garuda

Internasional
Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Piala AFF 2024 Disebut Tantangan Utama Pelatih Vietnam Kim Sang-sik

Timnas Indonesia
Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Potensi Cristiano Ronaldo Pecahkan 3 Rekor di Euro 2024

Internasional
Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Ronaldo Bangga Dipanggil Timnas Portugal untuk Euro 2024

Internasional
Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Atletico Madrid ke Jakarta, Sesi Latihan dari Pelatih Akademi Rojiblancos

Liga Spanyol
Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Syarat-syarat Calon Pengganti Mauricio Pochettino di Chelsea

Liga Inggris
Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Persib Bandung Vs Madura United, Alasan Disebut Final Ideal Liga 1

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com