SAN DIEGO, Kompas.com - Pemain klub San Francisco 49ers, Colin Kaepernick jadi sasaran cemooh saat melanjutkan aksi boikotnya untuk tetap duduk saat lagu kebangsaan Amerika dimainkan.
Sikap Kaepernick dianggap kontroversial dengan tetap duduk saat "The Star Spangled Banner" dimainkan. Ia melakukan hal ini sebagai protes terhadap perlakuan diskriminatif terhadap penduduk kulit hitam.
Kaepernick memilih tetap duduk selama lagu kebangsaan dinyanyikan saat tim 49ers menghadapi San Diego Chargers di Qualcomm Stadium, San Diego, Kamis (1/9/2016).
Apalagi saat itu tim Chargers sedang melakukan penghormatan kepada personel militer dalam acara tahunan, "Salute to the Military." San Diego memang merupakan satu kota dengan populasi tinggi dari personel militer karena di sana juga terdapat pangkalan angkatan laut AS.
Kaepernick mendapat cemooh penonton stadion selama melakukan boikot duduk dan juga setelahnya. Namun ia mampu mengatasinya dan memimpin timnya mengungguli Chargers.
Sikap Kaepernick ini dipicu dengan serangkaian perstiwa ketidakdilan yang dirasakan penduduk kulit hitam setiapkali berurusan dengan kepolisian AS yang didominasi kulit putih.
Namun banyak yang menganggap boikot Kaepernick merupakan tindak tidak patriotik dan tidak menghargai simbol negara. Calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump bahkan mengecam tindakan Kaepernick dan memintanya pindah ke negara lain.
"Mungkin ia akan mencari negara yang lebih baik buat dirinya. Coba saja, dia tidak akan menemukannya," kata Trump.
Namun ada juga pendukung sikap Kaepernick, seperti yang ditunjukkan ikon olah raga sekaligus penggiat hak asasi manusia, Tommie Smith. Pada Olimpiade 1968, Smith bersama temannya John Carlos mengacungkan kepalan yang terbungkus sarung tangan hitam sebagai dukungan terhadap Black Movement di Amerika.
"Ia (Kaepernick) hanya ingin menyampikan sesuatu. Namun banyak yang tidak setuju dengan cara penyampaiannya," kata Smith. "Saya mendukungnya karena ia membawakan kebenaran. Jika ia melakukannya tanpa kekerasan, setidaknya dengarkanlah suaranya."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.