Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnubrata
Assistant Managing Editor Kompas.com.

Wartawan, penggemar olahraga, penyuka seni dan kebudayaan, pecinta keluarga

Mimpi Emas di Ring Tinju

Kompas.com - 26/08/2016, 20:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorHeru Margianto

Saat pasangan bulu tangkis ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana berhasil meraih medali emas dalam Olimpiade Rio di Brasil, Indonesia bersuka cita. Kedatangannya dielu-elukan dan mereka diarak di jalan-jalan utama Jakarta.

Semua orang membicarakannya, media tak henti memberitakannya, dan orang-orang di kampung-kampung, mulai dari anak-anak hingga orang-orang tua mendadak kembali suka bermain bulu tangkis.

Pemerintah pun tak segan menghadiahi pasangan ini masing-masing uang tunai sebesar Rp 5 miliar. Mereka, bersama atlet-atlet olimpiade lain diundang ke istana dan dijamu makan oleh Presiden.

Dalam kesempatan itu muncul harapan kelak atlet-atlet Indonesia akan mendapat makin banyak emas di lebih banyak cabang olahraga.

Presiden Jokowi bahkan memerintahkan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi untuk memberikan prioritas pada cabang-cabang olahraga yang sudah kelihatan prestasinya, baik dari sisi sarana dan prasana maupun tempat untuk pelatihan.

Dalam hingar bingar penuh kegembiraan ini, tiba-tiba saya ingat teman-teman saya yang menjadi petinju. Semua ingin mendapat emas juga. Semua bermimpi menjadi juara. Kalau tidak juara dunia seperti Floyd Mayweather atau Manny Pacquiao, ya setidaknya punya nama seperti Chris John atau Daud Cino Yordan.

Tapi melihat kondisi mereka, saya sering merasa iba. Para petinju itu nyaris tak punya penghasilan kecuali bila ikut dalam pertandingan. Sementara di negeri ini pertandingan tinju telah menjadi barang langka.

Kebanyakan promotor hanya bersedia memainkan mereka yang punya nama demi mendapatkan keuntungan, baik dari tiket maupun sponsor. Sedangkan petinju-petinju muda seringkali harus bergantung pada nasib agar bisa diikutkan dalam pertandingan.

Masalahnya, tanpa pertandingan, mereka tidak akan punya uang. Tanpa uang, sulit bagi petinju untuk bisa mendapat makanan bergizi dan berlatih dengan baik. Sementara tanpa latihan dan gizi, mereka tak bisa mempersiapkan pertandingan.

Memutus lingkaran setan

Bagaimana memutus lingkaran setan ini? Beberapa petinju kemudian mencari pekerjaan sampingan. Ada yang jadi petugas keamanan, ada yang menjadi tukang parkir, ada pula yang merangkap sebagai tukang service AC.

Toh pekerjaan itu menyita waktu latihan juga.  Bertinju pun jadi tidak maksimal. Namun hanya itu yang bisa dilakukan sembari menunggu adanya pertandingan.

Untunglah, dalam situasi serba tak tentu ini masih ada orang-orang yang mencintai tinju, bahkan hidup demi tinju. Vicky Permana Putra misalnya. Penggagas Total Boxing Promotion ini nekat menyelenggarakan pertandingan-pertandingan tinju bagi pemula.

WSBC Rookie Fight
Vicky mengundang para petinju muda, baik profesional maupun amatir untuk bertarung dalam Rookie Fight.

Ia mempersilakan para member dari berbagai gym maupun sasana untuk ikut ambil bagian dalam acara yang akan diselenggarakan Sabtu (27/8/2016) ini di WSBC Boxing Club di Karawaci.

Saya membayangkan acara itu nanti bakal menjadi ajang tarung yang menarik, karena selain 6 partai profesional, akan ada sekitar 30an member sasana yang bakal menguji nyali mereka di ring. Mengejutkan juga, karena ternyata banyak sekali pecinta tinju yang ingin merasakan berlaga di atas ring.

Selain untuk mencari bakat, Rookie Fight ini digelar juga untuk menumbuhkan kembali semangat bertinju di kalangan atlet. “Kalau tidak lewat ajang seperti ini, siapa lagi yang mau mengadakan pertandingan tinju,” ujar Vicky.

Pertandingan tinju lain yang juga bakal menyalakan semangat adalah Indonesia Boxing Championship (IBC) yang digagas mantan juara dunia tinju WBA, Chris John.

Acara yang digelar dalam kerjasama dengan Kompas TV itu juga bakal menjadi ajang pencarian petinju berbakat.

"Saat ini, banyak sasana yang tutup seperti di Jakarta atau Surabaya. Kenapa? Hal itu karena jarang adanya pertandingan dan kompetisi tinju," kata Chris John saat berkunjung ke kantor Kompas.com, Kamis (18/8/2016).

Chris John berpendapat bahwa dukungan memang sangat diperlukan untuk dunia tinju Indonesia.

"Saya berharap IBC bisa membuat sasana kembali hidup dan bermunculan petinju-petinju muda," tutur Chris.

Dalam acara berupa reality sport ini, 16 petinju akan bersaing untuk menjadi juara. Mereka akan saling dipertandingan, hingga akhirnya muncul juaranya.

Secercah harapan

Rencananya, IBC akan ditayangkan di Kompas TV pada 2 September 2016 pukul 22.00 dan ditayangkan pada setiap Jumat.

Baik Rookie Fight maupun IBC memberi secercah harapan bagi dunia tinju. Mungkin betul bahwa pemerintah akan membantu lebih banyak olahragawan agar Indonesia mendapat lebih banyak emas di berbagai kejuaraan dunia.

Namun yang tidak boleh dilupakan adalah usaha masing-masing kita untuk juga bergerak menuju ke sana.

Bila keduanya sejalan, di masa depan mungkin petinju-petinju kita bisa juga membawa pulang medali emas olimpiade, seperti Muhammad Ali atau The Golden Boy Oscar de la Hoya.

Ah, semoga ini bukan sekedar mimpi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

5 Jurus Sakti Xabi Alonso Lesatkan Leverkusen, Jauh Tinggalkan Bayern

Bundesliga
Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Persik Vs Persikabo, Jeam Kelly Sroyer Ingin Beri Persembahan Terakhir

Liga Indonesia
Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bayern Vs Dortmund: Tuchel Tak Membawa Muenchen ke Arah yang Benar

Bundesliga
Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Amunisi Muda Barca, Marc Guiu: Xavi Sangat Penting bagi Barcelona

Liga Spanyol
Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Lorenzo Nilai Bagnaia Lakukan Kesalahan Saat Insiden dengan Marquez

Motogp
Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Prediksi Persib Vs Bhayangkara FC, Maung Pincang Tanpa 6 Pemain Utama

Liga Indonesia
Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Kata Indra Sjafri soal Label Pemain Keturunan di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Prediksi Ranking FIFA: Indonesia Salip Malaysia, Naik Peringkat Ke-135

Timnas Indonesia
Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Jadwal Spain Masters 2024, Indonesia Pastikan Wakil di Perempat Final

Badminton
Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Kalahkan Arema FC, Bajul Ijo Langsung Penuhi Janji Jalan Kaki 1,5 Km

Liga Indonesia
Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Ronaldo Marah ke Wasit Setelah Portugal Kalah

Internasional
Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Dampak Program Naturalisasi bagi Level Persaingan Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan, Man City Vs Arsenal

Liga Inggris
Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Belum Latihan di Pelatnas, Kevin Sanjaya Akan Dipanggil PBSI

Badminton
Ricky Soebagja Harap PBSI Gelar Acara Perpisahan untuk Marcus Gideon

Ricky Soebagja Harap PBSI Gelar Acara Perpisahan untuk Marcus Gideon

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com