JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo meminta Menpora Imam Nahrawi memberi perhatian lebih kepada cabang-cabang olahraga yang berpotensi berprestasi di tingkat internasional seperti Asian Games dan Olimpiade.
Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat dan terima kasih kepada pahlawan olahraga Indonesia yang sukses meraih medali di Olimpiade Brasil 2016.
Hal itu disampaikan Presiden saat menerima Menpora Imam Nahrawi bersama rombongan pahlawan olahraga Indonesia, seperti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Sri Wahyuni, dan Eko Yuli di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/8/2016) pagi.
Sepanjang jalan menuju Istana, terlihat antusiasme masyarakat, siswa SD, SMP, yang melihat rombongan arak-arakan dari pinggir jalan menggunakan Bandros diiringi patwal dari kepolisian, rombongan motor gede Harley-Davidson Club Indonesia (HDCI), hingga puluhan ojek online ini dengan lambaian tangan dan bendera Merah Putih kebanggaan.
Tiba di Istana Negara sekitar pukul 09.00 WIB pagi, rombongan langsung menuju Istana Merdeka untuk diterima Presiden Joko Widodo.
Seusai menerima para atlet dan rombongan, Presiden Joko Widodo didampingi Menpora mengucapkan terima kasih.
"Saya atas nama pemerintah, atas nama rakyat Indonesia, mengucapkan selamat dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perjuangan seluruh atlet di Olimpiade Rio de Jeneiro, Brasil, 2016, baik cabang bulutangkis, angkat besi, KONI, Menpora, maupun seluruh tim yang telah berjuang keras membawa nama baik bangsa dan negara," kata Presiden.
Menurut Presiden, hasil yang diraih adalah hasil maksimal. Atas hasil itu pula Presiden memberikan kebijakan kepada Menpora untuk lebih fokus kepada cabang olahraga yang berpotensi mendulang medali.
"Hasil yang dicapai adalah hasil maksimal. Olimpiade London 2012 lalu kita mendapatkan dua medali, satu perak dan satu perunggu, sekarang dua perak dan satu emas. Ini adalah sebuah perjalanan panjang dan kerja keras cabang olahraga yang menata perencanaannya dengan baik, bukan sesuatu yang instan," kata Presiden.
"Saya sudah perintahkan kepada Menpora untuk fokus memberikan prioritas pada cabor yang telah terlihat prestasinya, baik dari sisi anggaran, sarana prasarana, kamp untuk pelatnas. Saya meyakini perencanaan yang baik akan mampu meraih medali emas lebih banyak, tetapi harus fokus pada tempat yang berpotensi medali di Olimpiade dan Asian Games," kata Presiden.
Menanggapi arahan Presiden Joko Widodo, Menpora menyampaikan perintah Presiden untuk prioritas cabor potensial medali Olimpiade untuk segera dilaksanakan.
"Tentu saja perintah dan arahan Presiden harus kita tindak lanjuti sesegera mungkin. Beberapa cabor seperti angkat besi, panahan, dan cabor terukur lainnya, kami akan memindahkan pelatnasnya ke Olimpic Center di Cibubur. Fasilitasnya telah disiapkan," kata Menpora.
Terkait fokus pendanaan untuk olahraga, Menpora telah mengungkapkan kepada Presiden akan dibentuknya Yayasan Dana Olahraga.
"Alhamdulillah Bapak Presiden mendukung gagasan pembentukan Yayasan Dana Olahraga. Yayasan ini sebagai pendampingan sekaligus bantuan kepada pendanaan dan masa depan atlet karena APBN untuk pemberian bonus dan tunjangan atlet tidak sebesar yang diharapkan, maka dibutuhkan lembaga yang didukung semua pihak untuk mendanai olahraga," ucap Menpora.
Ia menambahkan, terkait dana Yayasan Dana Olahraga tidak menutup kemungkinan dari dana CSR dan dari sumbangan mana pun.
"Yayasan Dana Olahraga ini dipastikan dikelola dengan baik, akuntabel, transparan, terbuka, dan peruntukannya jelas. Seluruh masyarakat harus mengontrol ini karena martabat bangsa mampu diraih juga karena perjuangan pahlawan olahraga," ujarnya.
"Dalam waktu dekat, kami akan segera panggil KONI/KOI, Satlak Prima, cabang-cabang olahraga, dan Deputi Peningkatan Prestasi untuk duduk bersama untuk memetakan cabor yang berpotensi di Olimpiade, seperti bulutangkis, panahan, angkat besi, rowing, atletik, renang, dan lain sebagainya akan kita evaluasi segera," kata pria 42 tahun ini.
Atlet ganda campuran bulu tangkis peraih emas, Liliyana Natsir, berharap momentum baik ini mampu membangkitkan kepada generasi muda untuk lebih berprestasi lagi di event internasional.
"Saya berharap tradisi emas Olimpiade bulu tangkis tidak putus sampai di sini. Mudah-mudahan perhatian dari pemerintah ditambah tunjangan seumur hidup mampu merangsang para orangtua anak mendukung anaknya menjadi atlet," kata Butet.
Tampak mendampingi Menpora CdM kontingen Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari, Ketua PB PBSI Gita Wirjawan, Ketua KONI Tono Suratman, Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto, Taufik Hidayat, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewa Broto, dan Kepala Biro Humas dan Hukum Amar Ahmad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.