Liliyana Bayar Lunas Kegagalan London

RIO DE JANEIRO, Kompas.com - Bagi Liliyana Natsir, keberhasilan meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro semacam pembayaran atas kegagalannya meraih medali di Olimpiade London 2012 lalu.

Saat itu, Liliyana yang juga sudah berpasangan dengan Tontowi Ahmad menjadi harapan utama Indonesia untuk memperpanjang tradisi perolehan medali emas yang diperoleh Indonesia sejak Barcelona 1992.

Namun di semifinal, Butet/Owi kandas di tangan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin. Sementara dalam perebutan medali perunggu mereka yang sudah kehilangan motivasi kalah dari ganda Denmark, Joachim Fischer-Nielsen/Kristinna Pedersen.

Yves Lacroix/Badminton Photo Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (tengah) bersama Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (poerak) dan Zhang Nan/Zhou Yunlei (Perunggu)

Namun di Rio, Butet menebus kegagalannya dengan mengalahkan ganda Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-14, 21-12. Ini melengkapi medali perak yang direbutnya di Beijing 2008 saat berpasangan dengan Nova Widianto.

"Saya merasa bangga dan bahagia. Ini semacam penebus kegagalan di London, karena kami selalu mendapat medali emas, sementara di sana gagal total," kata Liliyana