KOMPAS.com—Bagi Sean Gelael, berjumpa dengan Sirkuit Hungaroring, Budapest, Hongaria, bukanlah pengalaman perdana. Namun, sejumlah catatan tetap datang dari sirkuit yang memberinya kenangan indah ini.
Di sirkuit tersebut, Sean merasakan untuk pertama kali mesin mobil GP2 dalam sebuah latihan bebas. Meski begitu, suka saja belum cukup menjadi bekal dia mendulang poin di sirkuit yang terkenal tricky—karena berkelok-kelok dan memiliki 14 tikungan—itu.
Pekan ini, saat menjumpainya kembali, Sean belum bisa menambah angka dari laju mobil balapnya di Hungaroring. Namun, kegigihannya telah membawa Sean ke posisi 10 besar di sprint race.
Perjuangan Sean di Hungaroring dimulai saat feature race pada Sabtu (23/7/2016). Kala itu, ia harus bertarung penuh karena start dari posisi ke-19.
Semangatnya terpacu, karena ia di balapan sebelumnya berhasil meraih poin meskipun memulai start dari posisi belakang.
Pada balapan di Baku City, Azerbaijan, misalnya, Sean yang start dari posisi ke-20 bisa merangkak ke barisan depan. Dia bahkan finis di posisi ketujuh pada balapan feature race.
Demikian juga yang terjadi di sirkuit Red Bull Ring, Austria. Sean yang start dari posisi ke-18, mengejutkan banyak orang karena berhasil berdiri di podium setelah menempatkan diri di posisi kedua.
Dua hasil balapan itu sama sekali tidak disangka, mengingat sebenarnya Sean hanya menargetkan finis di posisi 15 besar pada setiap balapan pada musim ini.
Namun, Hungaroring punya cerita berbeda. Sean harus bersabar dengan hasil feature race, terjegal insiden yang terjadi di lintasan.
Ia sempat disundul pebalap Swedia Jimmy Eriksson di putaran ketiga. Akibatnya, ban kanan belakang mobilnya pecah.
Akan tetapi, hasil itu terbayar saat Sean berhasil menamatkan sprint race pada Minggu (24/7/2016). Dia menempati posisi sepuluh.
Padahal, perjuangan panjang Sean di balapan sesi kedua ini juga diawali dengan insiden. Bedanya, insiden itu menimpa para pebalap di barisan terdepan.
Pada putaran pertama, Antonio Giovinazzi menyenggol mobil tim Rapax Arthur Pic. Mobil Pic sempat keluar lintasan sebelum kembali lagi ke jalur.
Belakangan, senggolan itu mendatangkan hukuman penalti 10 detik bagi Giovinazzi.
Lalu, di tikungan berikutnya, empat mobil terlibat tabrakan setelah gagal menghindari mobil Pic yang melintir di tengah lintasan.
Kecelakaan itu menyebabkan tiga pebalap tidak bisa melanjutkan balapan. Mereka adalah Nobuharu Matsushita, Luca Ghiotto, dan Alex Lynn.
Kondisi ini yang mendatangkan peluang bagi Sean untuk melaju. Dia pun berhasil merangsek hingga posisi ke-12 dan berakhir di posisi sepuluh
“Hasil yang lumayan. Saya bisa menghindari kecelakaan dan tidak membuat banyak kesalahan. Padahal, ini tidak mudah. Lintasan yang kering membuat semua pebalap memaksimalkan kecepatannya,” kata Sean.
Seperti diketahui, pada balapan kedua (sprint race) di balapan GP2 hanya delapan pebalap urutan teratas yang berhak mendapatkan tambahan angka.
Hitungan ini berbeda dengan balapan pertama (feature race) yang memiliki aturan tambahan poin untuk sepuluh pebalap teratas.
Hasil berbeda didapatkan Mitch Evans, partner Sean di tim Pertamina Campos Racing yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia. Dia mendulang tujuh poin pada balapan di Hungaroring.
Pebalap asal Selandia baru ini sukses menyabet posisi kesepuluh pada feature race dan menempati peringkat kelima di sprint race.
Catatan ini belum menjadi akhir perjalanan kedua pebalap. Mereka masih harus segera mempersiapkan diri untuk balapan GP2 selanjutnya, yaitu di sirkuit Hockenheim, Jerman, pada 30-31 Juli 2016.
Yuk, tunggu dan saksikan aksi mereka selanjutnya....
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.