LOUISVILLE, KOMPAS.com — Ribuan anggota jemaah khusyuk mendoakan jenazah petinju legendaris dan pejuang kemanusiaan, Muhammad Ali, dalam ibadah shalat jenazah di Freedom Hall Arena, Louisville, Kentucky, Kamis (Jumat WIB).
Mereka datang dari segala penjuru untuk menghormati Ali yang meninggal dunia karena komplikasi penyakit parkinson pada usia 74 tahun, Jumat pekan lalu.
Jemaah yang berdoa secara terpisah mengaku datang untuk menghormati tokoh yang mereka kagumi ini. "Luar biasa bisa melihat orang-orang dari kebangsaan yang berbeda, kebudayaan, ras, bahkan agama datang bersama melewati saat sedih ini," kata Makeeba Edmund, seorang muslimah yang tinggal di Louisville.
Salah seorang jemaah, Babacar Gaye (54), sengaja datang utuk menghormati Ali yang sudah dikaguminya sejak ia masih tinggal di Dakar, Afrika. "Saya ingat kami sekitar 60 orang menyaksikan pertarungan (Ali) melalui televisi hitam putih," katanya.
Lahir sebagai Cassius Marcellus Clay Jr, petinju besar ini memeluk agama Islam dan mengganti nama menjadi Muhammad Ali pada 1964. Keputusan ini langsung menimbulkan dampak kebencian terhadap dirinya. Ia kemudian tersandung kasus penolakan wajib militer dan bertempur di Vietnam yang membuat ia dilarang bertarung selama tiga tahun.
Freedom Hall Arena adalah tempat Ali terakhir kali bertarung di kota kelahirannya. Saat itu, ia mengalahkan Willi Besmanoff pada 29 November 1961.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.