Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinilai Buruk, Menpora Ajak Tingkatkan Kinerja

Kompas.com - 06/06/2016, 21:31 WIB

JAKARTA, Kompas.com — Menpora Imam Nahrawi menghadiri Kegiatan Internalisasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Penyerahan Piagam Perjanjian Kinerja Kemenpora Tahun 2016 di Auditorium Wisma Menpora Jakarta, Senin (6/6/2016) pagi. Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat eselon I, eselon II, eselon III, dan eselon IV di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Kepada para pejabat eselon I, II, III, dan IV, Menpora menyampaikan bahwa reformasi birokrasi bukanlah sesuatu yang baru. Reformasi birokrasi ini mengubah sesuatu menjadi lebih baik daripada yang sudah ada sebelumnya, yang merupakan perubahan signifikan pada elemen-elemen birokrasi, seperti manajemen perubahan, penataan peraturan perundang-undangan, penataan dan penguatan organisasi, penataan tata laksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik

"Melalui reformasi birokrasi ini, diharapkan dapat diwujudkan tata kelola pemerintahan yang mampu untuk mendukung dan mempercepat keberhasilan pembangunan di berbagai bidang. Di Kemenpora sendiri kita mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan pembangunan kepemudaan dan keolahragaan, " ujar Menpora.

Perjanjian kinerja ini merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang harus dicapai dan diwujudkan oleh seorang penerima amanah kepada atasannya. "Hal ini sama halnya dengan saya saat menerima jabatan menteri ini. Saya membuat perjanjian dengan presiden untuk dapat mendukung dan mempercepat pembangunan di bidang kepemudaan dan keolahragaan. Saya berharap juga kepada bapak/ibu sekalian, dengan adanya perjanjian kinerja yang dibuat ini, bapak dan ibu harus dapat berkomitmen untuk bekerja dengan baik, berintegritas, akuntabilitas, dan transparansi," tandas Imam.

"Selain itu pula, hari ini kita mendapat pemaparan hasil evaluasi yang luar biasa dari Kemenpan RB. Dari hasil evaluasi ini, Kemenpora berada di bawah rata-rata seluruh kementerian/lembaga. Tentu berdasarkan hasil ini, kita harus dapat memperbaiki diri kita, beranjak dan berlari ke arah yang lebih baik. Banyak hal yang perlu kita evaluasi dan perbaiki," lanjutnya.

Menpora menuturkan, di Istana Negara pada saat penyampaian hasil pemeriksaan BPK pada tahun 2016, dirinya dikritik dan ditegur oleh BPK. “Saya dibilang tidak tegas untuk menindak bawahan terhadap hasil temuan BPK di Kemenpora. Hal ini tentu tidak mengenakkan, tetapi ini adalah momentum untuk kita mengevaluasi diri dan kinerja kita. Kita harus melihat bahwa semua yang disampaikan itu adalah sesuatu yang harus kita ubah, sesuatu yang harus kita perbaiki, tidak boleh lagi kita membiarkan, tidak boleh lagi kita menunda-nunda sesuatu," tegas Imam.

Setelah Menpora memberikan sambutan, dilaksanakan penandatanganan piagam perjanjian kinerja antara pejabat eselon I di lingkungan Kemenpora dengan Menpora Imam Nahrawi, yaitu oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Sakhyan Asmara, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Gatot S Dewabroto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Hasil Lengkap Tim Indonesia di Piala Thomas & Uber 2024

Badminton
Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Hasil Man United Vs Burnley: Gol Penalti Buyarkan Kemenangan MU

Liga Inggris
Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Catat Rekor Apik di Stadion Abdullah bin Khalifa, Modal Indonesia Lawan Uzbekistan

Timnas Indonesia
3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia Jelang Vs Uzbekistan

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Piala Asia U23 2024: Sananta Kartu AS, Kecepatan Jadi Modal Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Hasil Sprint Race MotoGP Spanyol 2024: Jorge Martin Menang, Marquez Jatuh

Motogp
Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Hasil West Ham Vs Liverpool 2-2, The Reds Gagal Menang

Liga Inggris
Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Tahu Kekuatan Indonesia, Uzbekistan Bersiap

Timnas Indonesia
Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Jonatan Berjaya, Indonesia Bekuk Inggris

Badminton
Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Piala Asia U23: Uzbekistan Kuat, Indonesia Punya Pengalaman dari Ferarri-Hokky

Timnas Indonesia
Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Arteta Dapat Saran dari Wenger untuk Bawa Arsenal Juara Liga Inggris

Liga Inggris
Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Hasil Kualifikasi MotoGP Spanyol 2024: Marquez Terdepan, Disusul Bezzecchi-Martin

Motogp
Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Hasil Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Menang, Indonesia Unggul 2-0 Atas Inggris

Badminton
Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Prediksi Bung Ahay: Peluang Indonesia ke Final Terbuka, Waspada Gaya Eropa

Timnas Indonesia
Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Semifinal Piala Asia U23, Jangan Remehkan Lagi Indonesia

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com