Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompetisi Berjenjang untuk Pembinaan Usia Muda

Kompas.com - 31/05/2016, 21:52 WIB

JAKARTA, Kompas.com - Kemenpora sekali lagi menekankan komitmen pemerintah menyediakan kompetisi berjenjang yang mengedepankan Revolusi Mental dalam pembinaan usia muda.

Dalam konferensi pers yang digelar Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta beserta jajarannya, Selasa (31/5) siang di Media Center Kemenpora, Jakarta, menekankan komitmen pemerintah menyediakan kompetisi berjenjang yang mengedepankan Revolusi Mental dalam pembinaan usia muda.

Didampingi Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Arifin, Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Teguh Raharjo, dan pengamat sepakbola M Kusnaeni, Raden Isnanta mengatakan Kemenpora ingin dan sedang memulai apa yang disebut Kebijakan Menpora tentang sepakbola. “Saat ini kompetisi sepakbola U12, U14, U16, dan U18 sedang dimulai dengan skala kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Inilah tata kelola kompetisi usia dini,” ujar Isnanta.

Pada U18, kompetisi akan melibatkan Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO). “Pada U18 juga digelar Liga Santri Nusantara. Liga ini bertujuan agar aspek kompetisi juga dipadukan dengan aspek pembinaan mental, sportivitas, dan fairplay. Pada usia ini, banyak yang masuk liga profesional. Kemenpora ingin terus mengawal usia mahasiswa awal, yakni di bawah 21 tahun,” kata Isnanta.

Selain kompetisi sepakbola U12, U14, U16, dan U18, pada usia ganjil, yakni U13, U15, U17, dan seterusnya, Kemenpora berharap pihak swasta dapat ikut memperkuat dan terlibat di dalamnya. “Kita berharap pihak swasta seperti Medco, Kompas Gramedia, Pertamina, dan lainnya dapat ikut menggarapnya,” lanjut Isnanta.

Sejauh ini, pendaftaran yang berjalan sudah melibatkan 168 kabupaten. “Itu melampaui target, dan kita optimis mencapai hingga 300 kabupaten. Sudah ada 1934 tim. Ini mungkin liga terbanyak. Peserta Liga Santri juga diperbanyak. Targetnya melahirkan potensi dari Sabang sampai Merauke. Dengan kompetisi ini, akan lahir potensi yang belum terjamah talent scouting. Semuanya Piala Menpora,” kata Isnanta.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengelolaan Olahraga Pendidikan Arifin mengatakan untuk kompetisi U14 dan U16, tim bisa mengambil pemain dari sekolah lain. “Jadi misalnya SMUN 1, bisa mengambil pemain dari sekolah lain. Yang penting peserta adalah pelajar. Jika dihitung, jumlahnya sekitar 2345 peserta dengan 47 ribu – 49 ribu pemain,” kata Arifin.

Asisten Deputi Pengelolaan Pembinaan Sentra dan Sekolah Khusus Olahraga Teguh Raharjo mengatakan kompetisi usia muda akan melibatkan sekitar 200 ribu anak. “Jadi mereka tidak hanya di depan komputer saja, tapi sehat jasmani dan rohani. Sportivitas menjadi pendidikan utama yang ditekankan,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com