Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Merasakan Sepak Bola Dunia dalam Kongres Ke-66 FIFA

Kompas.com - 16/05/2016, 11:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

For The Game For The World. Itulah slogan orkestra raksasa FIFA yang menjadi dirigen jutaan pemain sepakbola berlaga di lapangan hijau, disaksikan jutaan orang di ribuan stadion yang tersebar di 6 benua. Menakjubkan!

Sepakbola adalah kata kerja yang menggambarkan sebuah atmosfir dan rasa yang menggelora. Sepakbola menciptakan tali temali sinergi energi yang dasyat.

Semua instrumen, semua pihak, semua ide dan semua strategi di lapangan hijau berkompetisi menghasilkan juara. Prosesnya detik demi detik  sungguh mendebarkan.

Yang memenangkan pertandingan memang hanyalah sebuah kesebelasan. Tetapi yang merasakan juara bisa banyak orang, yakni pendukung yang berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka seolah menjadi satu bangsa. Saya menyebutnya #bangsaJuara.

Rasa sepakbola yang juga dasyat bukan hanya di lapangan hijau. Namun juga terasa dalam kongres sang pemilik sepakbola; Kongres FIFA. Jalannya kongres yang ditata dan disetujui semua anggotanya agenda demi agenda acara acapkali mengguncang dada.

Persis seperti detik detik pertandingan sepakbola. Mulai dari memainkan "ball position" sampai melakukan serangan balik mematikan, demikian terus berlanjut mengikuti drama pertandingan itu sendiri. Dan yang ditunggu GOLLL !

Saya sudah beberapa kali merasakan kongres FIFA sejak Joseph S Blatter atau Sepp Blatter menjabat Presiden FIFA dan ketika Gianni Infantino menggantikannya sebagai  orang nomor satu FIFA sejak 2016.

Suasana di dalam acara Kongres sudah sangat ramai dua jam sebelum kick off Kongres FIFA ke-66 dimulai. Ketika waktu menunjukkan pukul 9.28, semua peserta dan media serta undangan lainnya seperti para legendaris sepakbola dan petinggi FIFA sudah duduk di kursinya.

Babak Pertama

Persis pukul 9.30 kick off kongres FIFA ke-66 dimulai. Komando dipegang Presiden FIFA, Gianni Infantino berduet dengan Markus Kattner, Sekjen FIFA

Seperti permainan sepakbola dimana kedua tim memainkan ball position mengenali medan, kongres ini juga begitu. Dimulai dengan pertunjukan pembukaan yang hebat tentang sepakbola dunia dan tentang Meksiko dengan segala ciri kearifan lokalnya.

Selepas itu, Sekjen FIFA, Markus Kattner memperkenalkan voting system menggunakan teknologi informasi dan setiap peserta kongres diberi sebuah iPad mungil sebagai alat menentukan pilihan. Sudah modern dan cepat sekali cara FIFA memanjakan anggotanya menjalankan kedaulatannya secara demokratis.

Sebentar saja demonstrasi alat itu dilakukan, Sekjen FIFA langsung mempersilahkan Gianni Infantino, Presiden FIFA memberikan sambutan dan membuka kongres.

Ratusan pasang mata peserta kongres menatap ke arah podium dan mendengarkan dengan tenang. Ada juga yang pakai alat bantu translation meski lebih banyak yang tidak pakai, karena Presiden FIFA bicara dalam bahasa Inggris.

President FIFA bicara singkat dan padat, tak lebih dari 7 menit. Setelah menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih, ia menyatakan kongres ini mempunyai atmosfir khusus penuh harmoni dan respect yang membanggakan sebagai ciri utama FIFA menjalankan roda organisasinya.

Kongres langsung dinyatakannya dibuka dan mempersilahkan Presiden asosiasi sepakbola Meksiko, Decio De Maria berbicara persis waktu menunjukkan pulul 9.43.

"Terimakasih sudah datang ke Meksiko dan saya  harap anda senang dengan Meksiko dan membawa pengalaman yang hebat tentang meksiko, khususnya stadion Azteca yang membanggakan dunia sepakbola FIFA. Terimakasih kepada FIFA yang memberikan kepercayaan yang besar kepada Meksiko sebagai tuan rumah dan momentum ini menjadi energi baru kami mengembangkan sepakbola," kata Decio de Maria.

Pukul 9.46, FIFA dan Meksiko saling memberi emblem penghargaan, dilanjutkan dengan melakukan memori mengenang para pemain dan stake holder sepakbola dunia terutama dari kongres sebelumnya sampai kongres kali ini.

Persis pukul 9.47 screen raksasa di depan menampilkan ratusan orang yang terlibat dalam sepakbola yang telah meninggal dunia. Hening sekali. Semua melihat ke screen besar di depan. Dua menit kemudian semua peserta kongres berdiri melakukan hening cipta dengan hikmat.

Pukul 9.50 persis absensi dilakukan dengan menyebut satu demi satu perwakilan anggota. Indonesia hadir, tiga tak hadir. Qorum dipenuhi. Acara terus meluncur deras, khususnya  perlengkapan administratif kongres.

Menegangkan

Setelah sekitar 30 menit kongres berlangsung datar dan dalam posisi ball position, menit ke 32 persisnya 10.02 keadaan tiba tiba tegang ketika memasuki agenda "penghukuman" (suspension).

Dalam Extra Ordinary Congress di Swiss 26 Februari 2016, hukuman terhadap Indonesia dan Kuwait oleh Council FIFA untuk tidak boleh aktif dalam sepakbola, harus diagendakan di kongres FIFA ke-66 untuk dimintakan persetujuan peserta.

Sudah 48 jam sebelum kongres ini berlangsung saya berada di Mexico City melakukan lobby dan diplomasi serta komunikasi dengan elit FIFA dan elit AFC bagaimana cara menyelamatkan sepakbola Indonesia agar suspensi dicabut. 

Saat tiba di kota Meksiko, justru di Jakarta suasana makin tegang; apakah Mensesneg yang menerima surat balasan dari FIFA bersedia memenuhi tenggat waktu yang diberikan sebelum 12 Mei 2016 sebagai satu satunya cara agar FIFA mencabut sanksi untuk Indonesia atau tidak ? Itu pertanyaannya.

"Terimakasih saya sampaikan kepada Presiden Jokowi yang meminta dua menterinya melakukan langkah untuk memenuhi permintaan FIFA," aku menyampaikan pesan lewat twitter.

Mensesneg mengirim surat kepada Presiden FIFA tembusan AFC dengan lampiran SK Menpora yang mencabut SK sebelumnya per tanggal 10 Mei 2016. Dengan demikian apa yang dimintakan FIFA sudah dipenuhi oleh pemerintah Indonesia.

Sayangnya sampai dengan tanggal 12 Mei 2016 elit FIFA belum menerima surat itu. Saya coba meyakinkan mereka bahwa surat itu benar adanya dan sudah dikirimkan ke FIFA pada tanggal 10, 11 dan 12 Mei 2016. Tetapi memang secara fisik surat belum diterima elit FIFA.

Tanggal 13 Mei 2016 pukul 8.00-9.00 Council FIFA melakukan rapat membahas agenda final kongres yang akan dimulai 9.30. Keadaan makin tegang. Kami meyakinkan sekali lagi kepada elit di Council FIFA bahwa sanksi suspensi untuk Indonesia dapat segera dicabut dan tidak perlu diagendakan dalam acara kongres.

Sejak pukul  7.00 pagi saat sarapan pagi di hotel St Regis, tempat utusan AFC manginap sampai di arena kongres pukul 9.00 lobby terus dilakukan dan komunikasi terus diintensifkan dengan para anggota Council FIFA perwakilan AFC.

"Alat voter untuk Indonesia belum bisa diberikan sekarang menunggu hasil Council FIFA meeting yang sedang berlangsung", kata petugas registrasi ketika memasuki ruangan kongres.

Persis pukul 9.12 petugas persidangan FIFA memberikan alat voter kepada PSSI. "Silahkan diterima dan digunakan saat pimpinan sidang meminta peserta kongres memberikan putusan," katanya sembari meninggalkan bangku PSSI yang duduk bersebelahan dengan Iran.  Lega rasanya.

Dua menit kemudian Primo Carvaro yang mengurusi member association FIFA mendatangi kursi Indonesia dan kasih tangan jempol dua. Dia dan dua stafnya selama dua hari terus berdiskusi dengan kami yang sampai "panas" juga. Biasa, namanya saling mempengaruhi agar keputusan FIFA memberikan kabar baik untuk sepakbola Indonesia.

Pukul 9.28 saya melihat Prince Abdullah anggota Council FIFA yang juga sahabat Indonesia di AFC dari Malaysia memasuki ruang kongres. Ia memeluk erat saya sambil berbisik selamat bergabung kembali di FIFA. "Terima kasih dato", kataku mempersilahkannya naik ke meja pimpinan sidang.

Pukul 10.02, presiden FIFA bicara tentang sanksi bagi Indonesia, Kuwait dan Benin. Dia mengumumkan bahwa hasil Council FIFA Meeting pagi ini mencabut sanksi atas sepakbola Indonesia karena Pemerintah Indonesia sudah menyadari kekeliruannya dan mengkonfirmasi melalui suratnya yang baru kita terima menyatakan Ministry of  Sports and Youth sudah mencabut keputusannya semula.

"Indonesia is not anymore suspended," katanya dan karenanya punya hak vote di dalam kongres ini.

Saya berdiri dan melambaikan tangan kepada semua peserta kongres, seraya mengatakan thank you.

Ini benar-benar drama; drama adu pinalti jika dibandingkan di lapangan hijau. Kali ini posisi PSSI sebagai kiper sedangkan Council FIFA sebagai penendang pinalti. 

Lobby dan komunikasi intensif tentang pemerintah Indonesia benar telah mengoreksi kekeliruannya adalah bagian kiper menepis bola keluar gawang dan gol tak terjadi.

Karena tendangan pinalti gagal, maka posisi FIFA harus mencabut sanksi suspensinya terhadap PSSI dan dengan demikian PSSI boleh main sepakbola lagi bersama masyarakat sepakbola dunia di bawah wadah tunggal FIFA.

Drama tentang penghukuman kepada anggotanya belum berakhir. Jika Indonesia berhasil, tidak demikian halnya dengan Benin dan Kuwait.

Council FIFA memutuskan membawa Benin dan Kuwait ke dalam kongres FIFA dengan proposal temprorary suspension sampai batas waktu yang tidak ditentukan, yakni sampai dua pemerintahan negara itu tidak lagi melakukan intervensi.

Selain itu Presiden FIFA minta mandat dari peserta kongres untuk menyelesaikan masalah ini dengan pemerintah Benin dan Kuwait.

Lalu presiden FIFA berbicara sebelum menyerahkan ke Sekjen untuk melakukan voting.

"Saya senang Indonesia mengakui kesalahannya dan mengirimkan surat ke FIFA agar sanksi suspension ke PSSI dicabut. Saya kabulkan. Tapi saya sedih untuk Benin dan Kuwait. Ini adalah jabatan pertama memimpin kongres untuk menjatuhkan hukuman. Karena itu saya tanya dan minta mandat kepada saudara sekalian agar saya bisa selesaikan masalah di dua negara ini dalam waktu cepat dan membawa kembali Benin dan Kuwait ke rumah besar sepakbola, FIFA", katanya.

"Voting dimulai 15 detik dari sekarang, apakah YES, NO atau NETRAL", kata Sekjen FIFA mempersilahkan voters menjatuhkan pilihannya. Hasilnya? 98 persen setuju. Dilanjutkan dengan Kuwait. Hasilnya? 93 persen setuju.

"Saya bisa merasakan pahitnya putusan ini. Peristiwa ini sangat memukul sahabat-sahabat Kuwait dan Benin yang harus dihukum oleh induk organisasinya bukan karena kesalahannya tapi karena intervensi pemerintahannya. Mereka tersisih dari kompetisi bukan karena kalah di lapangan hijau," kataku berbisik kepada delegasi Iran yang duduk disebelah kanan saya.

"Semoga Kuwait dan Benin segera kembali lagi sama seperti Indonesia,"katanya membesarkan hati.

Datar Kembali

Acara terus bergerak cepat dari satu agenda ke agenda berikutnya, secepat bola ditendang dan dilepas dari kaki ke kaki di lapangan hijau. Setelah menyetujui Minutes of Meeting Kongres ke-65 dan KLB FIFA di Zurich, pukul 10.22 giliran Presiden FIFA bicara.

"Terimakasih atas proposal yang diajukan semua untuk kita kerjakan bersama", katanya. Ia menjelaskan bahwa hari ini berbagai emosi berkecamuk dalam dirinya tentang masa depan sepakbola dunia.

"Saya bicara dengan anda dan belajar dari anda. Semua sangat berharga bagi saya. Saya berkomitmen kepada anda semua menjadikan FIFA baru, FIFA yang akan transparan dan terbuka dalam menjalankan organisasi."

"Sepakbola adalah kekuatan besar dan ini energi kita untuk memberikan jawaban atas FIFA yang peduli pada sepakbola."

Gianni pun menceritakan bahwa sejak tanggal 21 Februari 2016 sejak dipilih memimpin FIFA, ia sudah jalan ke banyak negara untuk terus bekerja menjemput dan melihat semua anggota dan bicara kepada pihak-pihak yang mendukung FIFA.

"Saya sudah berkunjung ke lima confederation kecuali Oceania. Saya minta maaf saya akan segera datang ke sana,"katanya.

"Saya bicara kepada anak anak perempuan dan laki laki untuk mengembangkan sepakbola dan meminta bantuan setiap pemerintah secara terbuka untuk mendukung program FIFA", katanya disambut aplaus peserta kongres.

"Saya juga sudah ke Qatar dan Moskow untuk memastikan persiapan Piala Dunia 2018 dan 2022 berjalan dengan baik,"katanya.

"Untuk melakukan pekerjaan ini semua, saya tidak tidur di rumah tapi tidur di pesawat dan fokus untuk menemukan strategi dan konsep ke depan bagaimana sebaiknya mengembangkan sepakbola di seluruh dunia", katanya.

"Saya ingin memastikan penyelenggaraan pengelolaan sepakbola berjalan efisien dan efektif, termasuk pembiayaannya. Saya bedakan mana urusan administrasi sepakbola dan mana tentang bisnisnya. Duanya dipisahkan agar efektif  dan efisien, tetapi saling berhubungan",  katanya lagi.

Mengejutkan

STEPHANE DE SAKUTIN/AFP Fatma Samba Diouf Samoura menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal FIFA.
Seperti halnya di lapangan hijau yang sering muncul kejutan --misalnya menurunkan pemain debutan baru-- di arena kongres pun demikian. Setelah beberapa bulan mencari orang yang tepat menjalankan roda organisasi baru  FIFA, Gianni Infantino mengumumkan Sekjen FIFA yang baru.

"Namanya Mrs Fatma Samba Diouf Samoura,"katanya sambil menambahkan putusannya itu sudah disetujui Council FIFA dan disambut tepuk tangan yang sangat meriah peserta kongres.

Gianni kemudian menutup pidatonya dengan menekankan bahwa bisnis sepakbola yang dijalankan FIFA adalah tentang CHANGE dan LEADERSHIP: leadership to change, dan karenanya tak takut berbuat salah sebab yang diperlukan sekarang adalah harus bekerja.

"Jika ada yang salah, yang penting segera menyelesaikan masalahnya karena kita bekerja dengan hati", katanya.

Ketika waktu terus bergerak ke angka 10.35 agenda acara berlangsung datar lagi. Semua agenda yang dilaporkan disetujui kongres. Mulai dari laporan aktivitas, laporan piala dunia Moskwa 2018 yang sudah siap; sampai ke proses bidding worldcup yang transparan dan akhirnya akan diputuskan kongres tahun 2020 sudah dimulai tahun 2016.

Sekalipun memakan waktu paling banyak, tetapi laporan keuangan dan perencanaan 2015-2018 serta perbaikan keuangan tahun 2017 disetujui bulat oleh peserta kongres.

Pukul 11.37 saat memasuki agenda strategic & sports political matters, keadaan memanas lagi, khususnya perdebatan politik Palestina vs Israel yang isunya diangkat Palestina ketika Kongres ke-65 di Zurich. Saatnya hasilnya dilaporkan di kongres kali ini, ketua komite, Mr Tokyo melaporkan hasil kerjanya.

"Mandat komite ini cuma memonitor area bentrok di jalur Gaza. Kami tidak masuk ke soal politiknya. Selama setahun lebih jumlah korban yang jatuh dari keduabelah pihak lebih 200 orang. Proposal yang kami ajukan adalah berikan hak dan kesempatan kepada anak-anak bermain bola dan karenanya bebas dari peperangan dan enjoy bermain bola; semua boleh bergerak termasuk peralatan olahraga, sebab jika tidak bagaimana mereka bisa bermain", katanya.

Selepas menerima laporan itu, Presiden FIFA bicara. "Saya akan kunjungi Israel  dan Palestina untuk selesaikan masalah ini. Sepakbola akan menjadi alat untuk menyelesaikan masalah. Komite ini saya minta dilanjutkan bekerja sampai selesai dan melaporkannya ke council meeting bulan Oktober 2016," katanya seraya mempersilahkan Presiden sepakbola Palestina memberi tanggapan.

Ia bicara singkat mengucapkan terimakasih dan meminta segera diakhiri masalah ini dengan menandatangani kerjasama antara Palestina dengan Israel dibawah arahan FIFA.

Persis pukul 11.54 agenda acara memasuki ke masa depan sepakbola dunia dengan topik bagaimana melakukan pengembangan sepakbola dunia secara berevolusi.

"Semua dimulai dari amandemen Statuta FIFA yang sudah dilkukan dalam kongres tanggal 26 Februari 2016 di Zurich dan otomatis berlaku 60 hari kemudian. Untuk itu sipastikan implementasi unit dan kelengkapan organisasi dan regulasinya selesai dalam 90 hari ke depan," kata Gianni Infantino, seraya menambahkan akan ada acara konfrensi internasional tahunan dengan melibatkan semua anggota FIFA.

Topiknya antara lain pengembangan sepakbola, kompetisi, pemerintahan, sepakbola perempuan, integritas permainan, keberagaman, peraturan permainan, tanggung jawab sosial, hak asasi manusia, rasisme, match-fixing, kesetaraan gender, perlindungan atlit, and keamanan.

Ini adalah evolusi yang akan berdampak terhadap pelaksanaan kompetisi dan pertandingan sepakbola di masa mendatang. Jadi, sekali lagi masa depan sepakbola ditentukan dari kongres FIFA sebagai forum konstitusional tertinggi FIFA menjalankan tatakelola sepakbola.

Selepas itu Presiden FIFA berbicara dan mengajak semua peserta kongres untuk membawa sepakbola ke FIFA dan kemudian memastikan FIFA hanya untuk sepakbola; For The Game For The World.

Kemudian ia bicara tentang IFAB sebagai lembaga tunggal pembentuk dan perevisi The Rule of The Game.

IFAB, The International Football Association Board, ini berkantor di Zurich dan tunduk pada Hukum Perdata Swiss, yang anggotanya terdiri dari FIFA dan empat British Association yakni Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia.

Presiden FIFA melaporkan hasil sidang IFAB yang merevisi Law nomor 12 dengan menambahkan tiga wasit tengah yang efektif berlaku di Piala Dunia Moskow 2018.

Sekali lagi ini membuktikan bahwa FIFA sebagai pemilik tunggal sepakbola dunia melakukan evolusi demi evolusi untuk memperbaiki  the Laws of the Game agar pertandingan sepakbola semakin baik dalam spirit for the game for the world.

Libatkan Tim Legenda FIFA

Sebelum kongres babak pertama selesai dan memasuki babak istirahat, tepat pukul 12.40 acara kongres memasuki agenda FIFA Team Legends, yang merupakan acara baru dalam kongres FIFA.

Ada puluhan pemain legendaris sepakbola dunia mulai dari perempuan sampai laki-laki dilibatkan dan diundang dalam acara kongres FIFA. Ini menunjukkan bahwa organisasi FIFA merawat dan menghargai para pemain sepakbola dunia.

Sebab tak ada klub kalau tak ada pemain, tak ada kompetisi tanpa pemain, bahkan tak ada FIFA tanpa pemain sepakbola.

Seperti pertandingan sepakbola, Kongres FIFA ke-66 ini juga menyediakan babak istirahat 30 menit mulai 12.45 untuk break minum kopi.

Kesempatan ini digunakan semua peserta bercengkrama satu dengan lainnya. Saling tukar pengalaman bahkan sampai saling undang untuk membuat pertandingan antar anggota FIFA.

PSSI sendiri langsung dapat tantangan dari FAM Malaysia. "Tanpa sepakbola Indonesia, sepi rasanya sepakbola kita", katanya menyampaikan empatinya ketika FIFA mencabut sanksi untuk sepakbola Indonesia dan minta diadakan pertandingan big match antara timnas Malaysia vs timnas Indonesia.

Babak Kedua

Begitu babak kedua kongres dimulai lagi pukul 13.15 dengan agenda 12, suasana agak tegang. Keputusan harus diambil terhadap beberapa ofisial  FIFA dari Komisi Disiplin dan Komite Etik yang harus dinyatakan berhenti karena kasus etika yang mereka alami.

Council FIFA melaporkan ke peserta kongres untuk  sekaligus mengesahkan sanksi hukuman kepada beberapa members of judicial bodies itu. Gianni Infantino meminta Markus Kattner memandu voting pakai electronic system yang sudah dibagikan ke peserta sebelumnya.

Hanya 15 detik waktu yang diberikan kepada peserta kongres untuk. Hasilnya 99 persen setuju sanksi resmi dijatuhkan dan immediatly effect (langsung mengikat).

Acara kemudian terus berlanjut pada persetujuan alat kelengkapan organisasi FIFA, mulai dari Komisi Disiplin, ADR Chamber, Komite Etik, Komite Audit, Komite Governance, dan Kepala Kantor Council.

Anggota FIFA 211?

Memasuki pukul 13.24 acaranya membahas agenda 13 dan 14 yang dilewati karena kosong.

Pimpinan sidang langsung main cepat masuk ke agenda 15 yakni menerima atau menolak anggota baru FIFA: Kosovo dan Gibraltar.

Ini drama dan sejarah baru bagi FIFA. Dalam 112 tahun usianya, dia sudah punya anggota 209, padahal awal berdiri tahun 1904 baru ada 5. Kongres ke-66 ini akankah mencetak rekor menjadi 211 dengan masuknya Kosovo dan Gibraltar?

Ini seperti mendapatkan tendangan pinalti; gol atau tidak gol ! Jika pinalti di lapangan hijau bergantung ke si penendang bola, di kongres tergantung kepada 209 anggota.

Gianni Infantino memberikan catatan pendek. "Kita akan memberikan suara kita apakah menerima Kosovo sebagai keluarga baru kita? Sebelum kita jatuhkan pilihan kita dan sebelum beri kesempatan kepada Presiden asosiasi sepakbola Kosovo memberikan penjelasan siapakah dia dan mengapa bergabung dengan FIFA. Kita dengar dulu laporan singkat admission Kosovo yang disampaikan ketua Standing Committee Member Association FIFA," katanya.

Semua peserta kongres tenang mendengarkan, bahkan lalu kemudian menjadi hening menyaksikan seorang gadis memdampingi presiden asosisasi sepakbola Kosovo naik ke atas podium.

Ia pun langsung bicara pendek saja dengan mengatakan negaranya Kosovo punya tradisi bermain bola saat bergabung dengan Yugoslavia (sebelum bubar). Itu terjadi sudah lama sekali.

“Kini kami negara sendiri yang diakui masyarakat internasional, dan punya banyak stadion dan anak anak banyak sekali yang bermain bola. Karenanya ijinkan kami bergabung dengan keluarga besar sepakbola dunia, FIFA," katanya.

"Saya persilahkan suara dari Presiden asosisasi sepakbola Kroatia menanggapinya", kata Gianni, membuat situasi makin tegang, karena kuatir ada penolakan.

"Sekarang saya undang voters jatuhkan pilihan NO atau YES atau NETRAL dalam 15 detik dari sekarang", kata Sekjen FIFA, setelah dipersilahkan Gianni karena ternyata Kroatia memberikan catatan tambahan mendukung Kosovo jadi warga baru FIFA.

Hasilnya ? Tendangan pinalti Kosovo ke gawang FIFA berhasil; GOL! Sekalipun tidak mulus dan sempat mengenai sisi dalam tiang gawang, tapi bola menyentuh jaring dengan deras.

Suara yang masuk tidak bulat utuh tetapi angkanya 86% memberi tanda YES tanda setuju. "Ini sejarah baru bagi FIFA, selamat bergabung Kosovo", kata Markus Kattner diiringi aplaus meriah peserta kongres.

"Sekarang anggota FIFA genap 210, apakah bisa tembus di angka 211, kita ikuti ritualnya lagi", aku berbisik ke Azwan Karim, Sekjen PSSI yang duduk di sebelahku. Sebab, berbeda dengan Kosovo, sesungguhnya Gibraltar adalah "anak yang tidak diinginkan lahir".

Proses ritual melamar menjadi anggota FIFA sudah dimulai sejak tahun 2002. UEFA sudah menerimanya tapi FIFA belum. Barulah kemudian CAS (court of Abritation for Sports), dimana FIFA menundukkan dirinya, memutuskan dan mengabulkan pemohonan Gibraltar.

CAS memutuskan menganjurkan FIFA menerima Gibraltar menjadi anggotanya. FIFA tunduk pada putusan CAS dan akhirnya Council FIFA membawa Gibraltar ke kongres ini untuk meminta persetujuan 210 anggotanya.

Presiden asosiasi sepakbola Gibraltar berpidato dengan wajah yang emosional dan suaranya terdengar gemetar. "Terimakasih presiden FIFA sudah membawa kami ke dalam kongres ini untuk dapat persetujuan sesuai Statuta FIFA, biarkan sejarah sepakbola dunia mencatatkan kami menjadi warga baru FIFA dan saya mohon dukungan anda semua", kata Michael Llamas presiden asosiasi sepakbola Gibraltar.

Vote pun dijatuhkan. Hasilnya? Pinalti Michael Llamas berhasil; gol! 93 persen menyatakan setuju.

"Sejarah baru bagi FIFA, mulai hari ini keluarga besar sepakbola dunia di bawah satu rumah besar dan tinggal bersama FIFA menjadi 211," kata Gianni Infantino disambut tepuk tangan meriah peserta dan kemudian memberikan vandel FIFA kepada Gibraltar sama seperti  juga diberikan kepada Kosovo sebagai tanda warga baru FIFA.

Presiden FIFA memberikan catatan kecil dengan mengatakan FIFA bergembira hari ini, dapat dua warga baru dan melepas satu sanksi untuk Indonesia, tetapi kita juga prihatin karena sanksi sementara terpaksa kita jatuhkan kepada Kuwait dan Benin karena intervensi pemerintah. Kita akan berusaha membantu dua anggota kita untuk bisa segera bergabung lagi.

"Dua gol pinalti terjadi di babak kedua", aku berbisik lagi ke bung Azwan, dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 13.57 pertanda "wasit akan meniup pluit tanda pertandingan berakhir" karena agenda acara tinggal dua.

Jumlah pertandingan di lapangan khususnya Piala Dunia 2022 dan seterusnya serta pertandingan yang dikelola FIFA, UEFA dan kompetisi lainnya terpaksa harus disesuaikan dengan memasukkan kedua warga FIFA dan UEFA ini.

Agenda acara ke-16 berlangsung singkat, karena bicara tentang kongres mendatang. Dipastikan Kongres FIFA ke-67 di Kuala Lumpur dan Kongres ke-68 di Moskwa.

Pukul 13.59, ritual acara memasuki agenda 17 yakni pidato penutupan. Ritual terakhir acara kongres. Dengan gayanya yang khas, energik dan smart, Gianni Infantino selaku Presiden FIFA menutup Kongres FIFA ke-66 dengan pidato singkat; kurang dari dua menit.

Ia mengajak semua keluarga besar sepakbola dunia merancang dengan sempurna sepakbola dalam sebuah harmoni, persatuan dan bergotong royong fokus "forward" dalam balutan kecintaan yang penuh untuk sepakbola. "We can not change the past but we will change the future of FIFA for the great football", katanya meyakinkan.

Ketika jarum jam menunjukkan pukul 14:01, Kongres FIFA ke-66 ditutup. "Congress is closed", kata Gianni Infantino diiringi tepuk tangan yang meriah.

Semua peserta bergerak meninggalkan arena kongres untuk bersiap lagi datang ke kongres FIFA ke-67 di Kuala Lumpur tahun depan, dan kongres FIFA ke-68 di Moscow Rusia saat Piala Dunia 2018 dihelat sebagai pesta sepakbola dunia tiada duanya.

Apa dan bagaimana sepakbola dimainkan di lapangan hijau ditentukan di dalam kongres FIFA, yang terus berlangsung setiap tahun.

Dinamika sepakbola terus mencari dan menemukan  sepakbola yang terbaik dimainkan untuk menghibur dunia, seperti lagu Bengawan Solo; "air mengalir sampai jauh ...", dan bahkan seperti lagu Sing Sing So karya Sibagotnipohan yang dinyanyikan secara orkestra raksasa oleh penyanyi dan musisi Tiongkok dalam penutupan ASIAN GAMES 2010 di Guong Zhou, China;

"Sing sing so, sing sing so, .... ueeeeee luga hon  au da parahu, ullus hon da alogo tu huta ni da tulangi...". Semuanya hanya untuk satu hal; "for the game for the world".

 

#salamnonangnonang

@horasindonesia

 

Catatan:

Tulisan ini saya buat dan sumbangkan sebagai sejarah bagi sepakbola Indonesia, sebagai seri terakhir dari seri sebelumnya tentang dinamika sepakbola Indonesia; Pemerintah vs FIFA. Saya tuliskan sebagaimana apa adanya di lapangan untuk merasakan "rasa" sepakbola di dalam kongres ke-66 FIFA di Mexico City, dalam penerbangan kembali ke tanah air yang panjang dan melelahkan dari Mexico City ke Amsterdam dengan KL 0686 dan lanjut ke Jakarta dengan GA 0089. ##

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com