Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hinca IP Pandjaitan XIII
Politikus

Politikus, sekretaris jenderal Partai Demokrat. Menulis untuk menyebarkan kebaikan, menabur optimisme sebagai bagian dari pendidikan politik bagi anak bangsa dalam kolom yang diberi judul: NONANGNONANG. Dalam budaya Batak berarti cerita ringan dan bersahaja tetapi penting bercirikan kearifan lokal. Horas Indonesia.

Merasakan Sepak Bola Dunia dalam Kongres Ke-66 FIFA

Kompas.com - 16/05/2016, 11:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorWisnubrata

For The Game For The World. Itulah slogan orkestra raksasa FIFA yang menjadi dirigen jutaan pemain sepakbola berlaga di lapangan hijau, disaksikan jutaan orang di ribuan stadion yang tersebar di 6 benua. Menakjubkan!

Sepakbola adalah kata kerja yang menggambarkan sebuah atmosfir dan rasa yang menggelora. Sepakbola menciptakan tali temali sinergi energi yang dasyat.

Semua instrumen, semua pihak, semua ide dan semua strategi di lapangan hijau berkompetisi menghasilkan juara. Prosesnya detik demi detik  sungguh mendebarkan.

Yang memenangkan pertandingan memang hanyalah sebuah kesebelasan. Tetapi yang merasakan juara bisa banyak orang, yakni pendukung yang berasal dari berbagai belahan dunia. Mereka seolah menjadi satu bangsa. Saya menyebutnya #bangsaJuara.

Rasa sepakbola yang juga dasyat bukan hanya di lapangan hijau. Namun juga terasa dalam kongres sang pemilik sepakbola; Kongres FIFA. Jalannya kongres yang ditata dan disetujui semua anggotanya agenda demi agenda acara acapkali mengguncang dada.

Persis seperti detik detik pertandingan sepakbola. Mulai dari memainkan "ball position" sampai melakukan serangan balik mematikan, demikian terus berlanjut mengikuti drama pertandingan itu sendiri. Dan yang ditunggu GOLLL !

Saya sudah beberapa kali merasakan kongres FIFA sejak Joseph S Blatter atau Sepp Blatter menjabat Presiden FIFA dan ketika Gianni Infantino menggantikannya sebagai  orang nomor satu FIFA sejak 2016.

Suasana di dalam acara Kongres sudah sangat ramai dua jam sebelum kick off Kongres FIFA ke-66 dimulai. Ketika waktu menunjukkan pukul 9.28, semua peserta dan media serta undangan lainnya seperti para legendaris sepakbola dan petinggi FIFA sudah duduk di kursinya.

Babak Pertama

Persis pukul 9.30 kick off kongres FIFA ke-66 dimulai. Komando dipegang Presiden FIFA, Gianni Infantino berduet dengan Markus Kattner, Sekjen FIFA

Seperti permainan sepakbola dimana kedua tim memainkan ball position mengenali medan, kongres ini juga begitu. Dimulai dengan pertunjukan pembukaan yang hebat tentang sepakbola dunia dan tentang Meksiko dengan segala ciri kearifan lokalnya.

Selepas itu, Sekjen FIFA, Markus Kattner memperkenalkan voting system menggunakan teknologi informasi dan setiap peserta kongres diberi sebuah iPad mungil sebagai alat menentukan pilihan. Sudah modern dan cepat sekali cara FIFA memanjakan anggotanya menjalankan kedaulatannya secara demokratis.

Sebentar saja demonstrasi alat itu dilakukan, Sekjen FIFA langsung mempersilahkan Gianni Infantino, Presiden FIFA memberikan sambutan dan membuka kongres.

Ratusan pasang mata peserta kongres menatap ke arah podium dan mendengarkan dengan tenang. Ada juga yang pakai alat bantu translation meski lebih banyak yang tidak pakai, karena Presiden FIFA bicara dalam bahasa Inggris.

President FIFA bicara singkat dan padat, tak lebih dari 7 menit. Setelah menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih, ia menyatakan kongres ini mempunyai atmosfir khusus penuh harmoni dan respect yang membanggakan sebagai ciri utama FIFA menjalankan roda organisasinya.

Kongres langsung dinyatakannya dibuka dan mempersilahkan Presiden asosiasi sepakbola Meksiko, Decio De Maria berbicara persis waktu menunjukkan pulul 9.43.

"Terimakasih sudah datang ke Meksiko dan saya  harap anda senang dengan Meksiko dan membawa pengalaman yang hebat tentang meksiko, khususnya stadion Azteca yang membanggakan dunia sepakbola FIFA. Terimakasih kepada FIFA yang memberikan kepercayaan yang besar kepada Meksiko sebagai tuan rumah dan momentum ini menjadi energi baru kami mengembangkan sepakbola," kata Decio de Maria.

Pukul 9.46, FIFA dan Meksiko saling memberi emblem penghargaan, dilanjutkan dengan melakukan memori mengenang para pemain dan stake holder sepakbola dunia terutama dari kongres sebelumnya sampai kongres kali ini.

Persis pukul 9.47 screen raksasa di depan menampilkan ratusan orang yang terlibat dalam sepakbola yang telah meninggal dunia. Hening sekali. Semua melihat ke screen besar di depan. Dua menit kemudian semua peserta kongres berdiri melakukan hening cipta dengan hikmat.

Pukul 9.50 persis absensi dilakukan dengan menyebut satu demi satu perwakilan anggota. Indonesia hadir, tiga tak hadir. Qorum dipenuhi. Acara terus meluncur deras, khususnya  perlengkapan administratif kongres.

Menegangkan

Setelah sekitar 30 menit kongres berlangsung datar dan dalam posisi ball position, menit ke 32 persisnya 10.02 keadaan tiba tiba tegang ketika memasuki agenda "penghukuman" (suspension).

Dalam Extra Ordinary Congress di Swiss 26 Februari 2016, hukuman terhadap Indonesia dan Kuwait oleh Council FIFA untuk tidak boleh aktif dalam sepakbola, harus diagendakan di kongres FIFA ke-66 untuk dimintakan persetujuan peserta.

Sudah 48 jam sebelum kongres ini berlangsung saya berada di Mexico City melakukan lobby dan diplomasi serta komunikasi dengan elit FIFA dan elit AFC bagaimana cara menyelamatkan sepakbola Indonesia agar suspensi dicabut. 

Saat tiba di kota Meksiko, justru di Jakarta suasana makin tegang; apakah Mensesneg yang menerima surat balasan dari FIFA bersedia memenuhi tenggat waktu yang diberikan sebelum 12 Mei 2016 sebagai satu satunya cara agar FIFA mencabut sanksi untuk Indonesia atau tidak ? Itu pertanyaannya.

"Terimakasih saya sampaikan kepada Presiden Jokowi yang meminta dua menterinya melakukan langkah untuk memenuhi permintaan FIFA," aku menyampaikan pesan lewat twitter.

Mensesneg mengirim surat kepada Presiden FIFA tembusan AFC dengan lampiran SK Menpora yang mencabut SK sebelumnya per tanggal 10 Mei 2016. Dengan demikian apa yang dimintakan FIFA sudah dipenuhi oleh pemerintah Indonesia.

Sayangnya sampai dengan tanggal 12 Mei 2016 elit FIFA belum menerima surat itu. Saya coba meyakinkan mereka bahwa surat itu benar adanya dan sudah dikirimkan ke FIFA pada tanggal 10, 11 dan 12 Mei 2016. Tetapi memang secara fisik surat belum diterima elit FIFA.

Tanggal 13 Mei 2016 pukul 8.00-9.00 Council FIFA melakukan rapat membahas agenda final kongres yang akan dimulai 9.30. Keadaan makin tegang. Kami meyakinkan sekali lagi kepada elit di Council FIFA bahwa sanksi suspensi untuk Indonesia dapat segera dicabut dan tidak perlu diagendakan dalam acara kongres.

Sejak pukul  7.00 pagi saat sarapan pagi di hotel St Regis, tempat utusan AFC manginap sampai di arena kongres pukul 9.00 lobby terus dilakukan dan komunikasi terus diintensifkan dengan para anggota Council FIFA perwakilan AFC.

"Alat voter untuk Indonesia belum bisa diberikan sekarang menunggu hasil Council FIFA meeting yang sedang berlangsung", kata petugas registrasi ketika memasuki ruangan kongres.

Persis pukul 9.12 petugas persidangan FIFA memberikan alat voter kepada PSSI. "Silahkan diterima dan digunakan saat pimpinan sidang meminta peserta kongres memberikan putusan," katanya sembari meninggalkan bangku PSSI yang duduk bersebelahan dengan Iran.  Lega rasanya.

Dua menit kemudian Primo Carvaro yang mengurusi member association FIFA mendatangi kursi Indonesia dan kasih tangan jempol dua. Dia dan dua stafnya selama dua hari terus berdiskusi dengan kami yang sampai "panas" juga. Biasa, namanya saling mempengaruhi agar keputusan FIFA memberikan kabar baik untuk sepakbola Indonesia.

Pukul 9.28 saya melihat Prince Abdullah anggota Council FIFA yang juga sahabat Indonesia di AFC dari Malaysia memasuki ruang kongres. Ia memeluk erat saya sambil berbisik selamat bergabung kembali di FIFA. "Terima kasih dato", kataku mempersilahkannya naik ke meja pimpinan sidang.

Pukul 10.02, presiden FIFA bicara tentang sanksi bagi Indonesia, Kuwait dan Benin. Dia mengumumkan bahwa hasil Council FIFA Meeting pagi ini mencabut sanksi atas sepakbola Indonesia karena Pemerintah Indonesia sudah menyadari kekeliruannya dan mengkonfirmasi melalui suratnya yang baru kita terima menyatakan Ministry of  Sports and Youth sudah mencabut keputusannya semula.

"Indonesia is not anymore suspended," katanya dan karenanya punya hak vote di dalam kongres ini.

Saya berdiri dan melambaikan tangan kepada semua peserta kongres, seraya mengatakan thank you.

Ini benar-benar drama; drama adu pinalti jika dibandingkan di lapangan hijau. Kali ini posisi PSSI sebagai kiper sedangkan Council FIFA sebagai penendang pinalti. 

Lobby dan komunikasi intensif tentang pemerintah Indonesia benar telah mengoreksi kekeliruannya adalah bagian kiper menepis bola keluar gawang dan gol tak terjadi.

Karena tendangan pinalti gagal, maka posisi FIFA harus mencabut sanksi suspensinya terhadap PSSI dan dengan demikian PSSI boleh main sepakbola lagi bersama masyarakat sepakbola dunia di bawah wadah tunggal FIFA.

Drama tentang penghukuman kepada anggotanya belum berakhir. Jika Indonesia berhasil, tidak demikian halnya dengan Benin dan Kuwait.

Council FIFA memutuskan membawa Benin dan Kuwait ke dalam kongres FIFA dengan proposal temprorary suspension sampai batas waktu yang tidak ditentukan, yakni sampai dua pemerintahan negara itu tidak lagi melakukan intervensi.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Messi Tak Mau Pensiun karena Nikmat Cinta dari Inter Miami

Messi Tak Mau Pensiun karena Nikmat Cinta dari Inter Miami

Liga Lain
Persebaya vs Arema FC, Manajemen Persebaya Tunjukan 'Bonek Naik Level'

Persebaya vs Arema FC, Manajemen Persebaya Tunjukan "Bonek Naik Level"

Liga Indonesia
Messi Ungkap Alasan Tak Dapat Penghormatan di PSG Usai Juara Piala Dunia

Messi Ungkap Alasan Tak Dapat Penghormatan di PSG Usai Juara Piala Dunia

Liga Lain
Jadwal Asian Games 2022, Voli Indonesia Vs China

Jadwal Asian Games 2022, Voli Indonesia Vs China

Liga Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia di Asian Games Usai Kalah dari Taiwan, Hadapi Korea Utara

Jadwal Timnas Indonesia di Asian Games Usai Kalah dari Taiwan, Hadapi Korea Utara

Liga Indonesia
Jokowi: Timnas Bakal Jadi Raja Asia Tenggara

Jokowi: Timnas Bakal Jadi Raja Asia Tenggara

Liga Indonesia
Sebab Timnas Indonesia Kalah dari Taiwan, Kualitas Passing Jadi Sorotan

Sebab Timnas Indonesia Kalah dari Taiwan, Kualitas Passing Jadi Sorotan

Liga Indonesia
Indonesia Naik 3 Peringkat di Klasemen Sementara FIFA

Indonesia Naik 3 Peringkat di Klasemen Sementara FIFA

Liga Indonesia
Asian Games, Timnas Cricket Indonesia Protes Usai Dianggap Kalah Tanpa Bertanding

Asian Games, Timnas Cricket Indonesia Protes Usai Dianggap Kalah Tanpa Bertanding

Sports
Hasil Liga Europa: Liverpool Comeback di Markas LASK, Roma Pun Menang di Kandang FC Sheriff

Hasil Liga Europa: Liverpool Comeback di Markas LASK, Roma Pun Menang di Kandang FC Sheriff

Liga Lain
Link Live Streaming LASK Vs Liverpool di Pentas Liga Europa 2023-2024

Link Live Streaming LASK Vs Liverpool di Pentas Liga Europa 2023-2024

Liga Champions
Hasil AFC Cup 2023: Diwarnai Gol Bunuh Diri, PSM Kalah 0-3 dari Hai Phong FC

Hasil AFC Cup 2023: Diwarnai Gol Bunuh Diri, PSM Kalah 0-3 dari Hai Phong FC

Liga Indonesia
Jadwal MotoGP India 2023, Balapan Perdana di Kelas Primer

Jadwal MotoGP India 2023, Balapan Perdana di Kelas Primer

Motogp
Ranking FIFA: Indonesia Naik ke Urutan 147 Usai Taklukkan Turkmenistan, Argentina Masih Teratas

Ranking FIFA: Indonesia Naik ke Urutan 147 Usai Taklukkan Turkmenistan, Argentina Masih Teratas

Internasional
Indra Sjafri Kecewa Indonesia Kalah dari Taiwan: Posisi Kami Jadi Sulit

Indra Sjafri Kecewa Indonesia Kalah dari Taiwan: Posisi Kami Jadi Sulit

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com