Jalan berliku 86 tahun PSSI yang "sepi" dari aktivitas utamanya untuk mempertandingkan sepakbola di lapangan hijau karena terpaksa bertanding di "meja hijau", untuk sementara berakhir.
Tanggal 10 mei 2016, Menpora akhirnya mencabut SK pembekuan PSSI. Kekalahan di meja hijau sampai skor 3-0 merupakan realitas yang tak terbantahkan.
Koreksi itu diumumkan ke publik dengan cara mencabut sanksi itu sejalan dengan pesan tegas FIFA bahwa hukuman FIFA atas sepakbola Indonesia hanya akan berakhir jika intervensi Menpora dicabut.
Di saat yang hampir bersamaan, FIFA dan semua anggotanya di seluruh dunia sedang melaksanakan kongres yang ke-66. Sebagai acting President PSSI, saya hadiri kongres FIFA yang dilangsungkan di Meksiko City.
Selain memenuhi kewajiban konstitusional sebagai anggota FIFA, saya juga melakukan kerja lobby untuk memastikan FIFA mencabut sanksi atas sepakbola Indonesia yang diterapkan sejak 30 mei 2015 lalu. Tak ada lagi alasan FIFA untuk mengagendakan PSSI dalam daftar yg akan diputuskan kongres.
Kali ini aku menulis soal ritual kongres yang berpindah dari satu kota ke kota lain di beragam negara. Selain menarik karena diketahui pasang surut anggotanya, juga terlihat bagaimana FIFA terus menjaga dengan ketat kewibawaan organisasi sepakbola tunggal; hanya FIFA.
Juga dapat diketahui bagaimana ratusan tahun FIFA memastikan independensinya dan anggotanya dari tekanan kekuasaan yang biasanya datang dari pemerintah yang berkuasa.
112 Tahun FIFA
FIFA sebagai “pemilik” tunggal sepakbola dengan semboyannya yang simpel tapi tegas; for the game for the world, tahun 2016 ini genap berusia 112 tahun.
Ia menjadi organisasi sepakbola dunia tuggal tanpa pernah ada tandingan. FIFA lewat badan IFABnya, adalah pencipta dan pemilik mutlak The Rule of The Game, sebagai aturan bermain sepakbola, yang dalam bahasa Lex Sportiva disebut Lex Ludica.
Didirikan berdasarkan Pasal 60 sistem hukum Perdata Swiss, FIFA sesungguhnya badan hukum swasta (yayasan) yang tunduk pada sistem hukum privat Swiss.
Ia kini punya 209 asosiasi sepakbola negara sebagai anggota termasuk Indonesia yang dibagi ke dalam enam konfederasi berdasarkan continental dunia: CAF, OFC, AFC, CONCACAF, UEFA, dan CONMEBOL.
66 kali Kongres
112 tahun usia FIFA dapat ditelusuri jejaknya lewat 66 kali kongresnya. Dari satu kongres ke kongres yang lain dilakukan di berbagai kota di dunia sebagai ritual.
Kongres pertama FIFA hanya diikuti lima asosiasi, berlangsung di Paris, Prancis, tahun 1904. Tidak heran kalau markas pertama FIFA ada di kota ini,sebelum kemudian permanen pindah ke Zurich, Swiss; Home of FIFA.
Dengan masih 5 anggota, kongres kedua dilakukan di kota yang sama tahun 1905. Baru tahun 1996 saat kongres ketiga berlangsung di kota Bern, Swiss, anggota FIFA memjadi 6 asosiasi.
Tahun 1907, kongres ke-4 di kota Amsterdam, Belanda anggota FIFA bertambah menjadi 12. Angka ini melonjak menjadi 16 anggota saat FIFA melakukan kongres ke-5 di kota Vienna, Austria tahun 1908.
Tahun 1908 itu, dinamika organisasi FIFA terguncang, kongres luar biasa (KLB) terpaksa dilakukan di kota Brussel, Belgia dengan hanya diikuti 7 anggota saja. Tapi tahun 1909, saat kongres ke-6 dilakukan di kota Budapest, Hongaria anggota FIFA naik menjadi 13.
Anggot FIFA berkurang menjadi 12 saat kongres ke-7 tahun 1910 yang dilaksanakan di kota Milan, Italia. Dan berkurang lagi menjadi 11 saat kongres ke-8 di kota Dresden, Jerman tahun 1911.
Tahun 1912 saat kongres ke-9 dilakukan di kota Stockholm, Swedia anggota FIFA menjadi 17. Lalu turun jadi 12 dalam Kongres ke-10 di kota Copenhagen, Denmark tahun 1913.
Jumlah anggota kembali lagi di angka 17 di kongres ke-11 dua tahun kemudian di kota Christiana, Oslo, Norwegia dan di kongres ke-12 tahun 1923 (9 tahun kemudian setelah vakum) di kota Geneva, Swiss.
Tapi di kongres ke-13 tahun 1923 di kota Paris, Prancis jumlah anggota FIFA melonjak menjadi 27.
Jumlah itu sempat turun menjadi 22 tahun 1925 saat kongres ke-14 di kota Prague, Cekoslowakia, dan 23 saat kongres ke-15 di Roma, Italia tahun berikutnya. Lalu menjadi 21 anggota saat kongres ke-16 di kota Helsinki Finlandia tahun 1927, dan menembus angka 29 tahun 1928 saat kongres ke-17 di kota Amsterdam, Belanda.
Jumlah anggota FIFA untuk pertama kali mencapai angka 37 saat kongres ke-23 di kota Berlin Jerman, setelah lima kongres sebelumnya hanya di angka 23 saat kongres ke-18 di kota Bacelona Spanyol, 27 saat kongres ke-19 di kota Budapest, Hongaria, 25 saat kongres ke-20 di kota Berlin, Jerman, dan 29 saat kongres ke-21 di kota Stockholm Swedia serta 27 saat kongres ke-22 di kota Roma Italia tahun 1934.
Anggota FIFA menembus angka 48 tahun 1948 saat kongres ke-26 di kota London, Inggris, setelah sebelumnya sempat turun menjadi 30 saat kongres ke-24 di kota Paris Prancis tahun 1938 dan menjadi 34 saat kongres ke-25 di kota Luxemburg.
Sempat turun lagi menjadi 35 saat kongres ke-27 di kota Rio de Jenario Brazil tahun 1950, tapi tembus angka 56 dua tahun kemudian saat kongres ke-28 di kota Helsinki Finlandia.
Anggota FIFA menjadi 69, terbesar sejak berdiri, saat kongres ke-32 di kota Roma, Italia, meskipun sebelumnya sudah 62 saat kongres ke-31 tahun 1958 di kota Stockholm Swedia.
Saat KLB tahun1953 di kota Paris, anggota FIFA tinggal 48 dan naik menjadi 52 tahun 1954 saat kongres ke-29 di kota Bern, Swiss dan bertahan di angka itu saat kongres ke-30 tahun 1956 di kota Lisabon Portugal.
99 Anggota di Usia 60 Tahun
Jumlah anggota FIFA ini berkurang tiga tahun berturut; 94 saat kongres ke-35 di London; 78 saat kongres ke-36 di kota Guadalajara Meksiko, dan 86 saat kongres ke-37 di Meksiko City tahun 1970.
Tahun 1972, saat kongres ke-38 di Paris anggota FIFA tembus angka 100 yakni 102. Sejak saat itu sampai tahun 2000 anggota FIFA bergerak terus mendekati angka 200. Sangat fantastik seiring kemampuan FIFA mengelola kinerjanya yang terus mengglobal.
Tahun 1974 saat kongres ke-39 di kota Frankfurt Jerman anggota FIFA sudah 122, dan turun tiga kali; 108 saat kongres ke-40 di kota Montreal Kanada, 107 tahun 1978 kongres ke-41 di Buenos Aires Argentina, 103 saat kongres ke-42 di kota Zurich Swiss tahun 1980.
Di kota Madrid Spanyol saat kongres ke-43 tahun 1982 anggota FIFA nambah lagi menjadi 127, lalu turun menjadi 112 tahun 1984 saat kongres ke-44 di Zurich, turun lagi menjadi 111 pada tahun 1986 kongres ke-45 di Meksiko City dan tetap 111 saat kongres ke-46 di kota Zurich tahun 1988.
Tahun 1990 saat kongres ke-47 di Roma anggota FIFA 130, tapi turun menjadi 118 tahun 1992 saat kongres ke-48 di Zurich. Lalu melonjak menjadi 164 tahun 1994 saat kongres ke-49 di Chicago USA, naik lagi jadi 182 tahun 1996 saat kongres ke-50 di Zurich. Kemudian menjadi 196 tahun 1998 saat kongres ke-51 di Paris dan sempat turun 195 tahun 1999 saat KLB di Los Angeles.
Tembus 200
Pada saat usia FIFA 96 tahun anggota FIFA tembus angka 200 yakni saat kongres ke-52 di Zurich. Lalu terus naik menjadi 202 tahun 2001 saat KLB di Buenos Aires dan bertahan di angka yang sama tahun 2002 kongres ke-53 si Seoul Korea Selatan.
Menjadi 204 saat KLB di Doha Qatar tahun 2003. Turun memjadi 203 saat kongres ke-54 di Paris dan bertahan di angka yang sama tahun 2005 saat kongres ke-55 di Merakesh, Maroko.
Tahun 2006 saat kongres ke-56 di Munich Jerman anggota FIFA naik lagi menjadi 207, tapi turun menjadi 206 tahun 2007 saat kongres ke-57 di Zurich dan turun lagi menjadi 200 saat kongres ke-58 di Sydney Australia.
Jumlah itu naik lagi jadi 205 tahun 2009 saat kongres ke-59 di Nassau, Bahama. Saat kongres ke-60 di Johanesburg Afrika Selatan tahun 2010 anggta FIFA kembali 207, naik lagi menjadi 208 tahun 2011 saat kongres ke-61 di Zurich.
Saat kongres ke-62 tahun 2012 di Budapest Hongaria, FIFA mencapai puncak dengan 209 anggotanya yang bertahan hingga kongres ke-66 di Meksiko City tahun 2016. Jumlah itu sempat menjadi 208 tahun 2013 saat kongres ke-63 di Mauritus, tapi kembali 209 saat kongres ke-64 di Sao Paolo Brazil tahun 2014, dan kongres ke-65 di Zurich.
Next, Kuala Lumpur
Kongres ke-67 rencananya akan diadakan di kota Kuala Lumpur, Malaysia tahun 2017, diliputi pertanyaan akankah Malaysia bersedia jika bendera Israel dinaikkan di negaranya?
Jika bersedia tentu tak ada masalah. Sebaliknya jika tak bersedia, tentu bisa tak terjadi niatan baik ini.
Dalam konteks ini, elok rasanya bila soal politik tidak dibawa ke ranah sepak bola, sebagaimana statuta FIFA menjaminnya. Kota Jakarta, atau Bali atau kota lainnya si Indonesia juga punya semangat untuk jadi tuan rumah Kongres FIFA. Entah kapan.
Hotel St Regis, Mexico City, 12 Mei 2015, dinihari saat semua warga kota terlelap tidur.
#salamnonangnonang
@horasindonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.