KOMPAS.com - Nico Rosberg telah memenangi empat seri pertama Formula 1 musim balap 2016. Berdasar sejarah, pebalap asal Jerman itu berpotensi mengakhiri musim balap dengan kalender dunia.
Sepanjang sejarah lomba balap F1, ada tiga pebalap sebelum Rosberg yang bisa memenangi empat seri pertama. Mereka adalah Ayrton Senna (1991), Nigel Mansell (1992), dan Michael Schumacher (1994 dan 2004).
Senna, Nasell, dan Schumacher pun bisa menjadi kampiun pada akhir musim balap pada tahun-tahun tersebut. Rosberg berpeluang untuk mengikuti jejak mereka.
All three drivers to win the first 4 races of the season, became world champion (Schumacher 1994 & 2004, Mansell in 1992 and Senna in 1991.
— Gracenote Racing (@GracenoteRacing) 1 May 2016
Rosberg kini berada di puncak klasemen sementara dengan torehan 100 poin. Pebalap Mercedes itu unggul 43 poin dari rekan satu timnya asal Inggris, Lewis Hamilton.
Kendati demikian, Rosberg menampik berbicara soal peluang menjadi juara dunia. Dia menilai para pebalap lain, khususnya Hamilton yang merupakan juara dunia 2015, berpotensi untuk bangkit dan mengatasi ketertinggalan poin.
“Saya yakin Hamilton akan bisa bangkit ketika dia menjalani balap tanpa ada masalah. Akan ada persaingan ketat dengan dia,” ujar Hamilton seperti dilansir dari BBC.
“Saat ini, saya memang memiliki keunggulan poin. Namun, masih ada 425 poin yang akan diperebutkan. Saat ini, saya cuma unggul 43 poin,” tuturnya lagi.
Nico Rosberg became the 3rd driver to win 7 F1 races in a row, after Vettel (9), M. Schumacher (7) and Ascari (7). #GPRussia #F1
— Gracenote Racing (@GracenoteRacing) 1 May 2016
Terlepas dari tradisi juara dari pebalap yang memenangi empat seri pertama, Rosberg juga mencatatkan dirinya sejajar dengan segelintir pebalap dengan keberhasilan memenangi tujuh seri balapan beruntun, termasuk musim balap tahun lalu.
Sepanjang sejarah F1, hanya ada tiga pebalap yang bisa memenangi tujuh seri beruntun. Mereka adalah Schumacher, Alberto Ascari, dan Sebastian Vettel. Ketiganya pun bisa menjadi juara seusai mencatat tren positif tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.