Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Anti Doping Asia Tenggara Bertemu di Jakarta

Kompas.com - 15/04/2016, 00:06 WIB

 
JAKARTA, Kompas.com - Sedikitnya 30 Doping Control Officer (DCO) dan perwakilan organisasi anti doping dunia dari 12 negara akan ambil bagian dalam pertemuan Badan Anti Doping Asia Tenggara (SEARADO) dan DCO International Meeting, 16-18 April besok di Hotel Peninsula, Jakarta.

"Peserta berasal dari 10 negara Asean, dan perwakilan Organisasi Anti Doping Dunia (WADA), serta utusan dari Kanada," Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), M. Yusuf Mujenih dalam jumpa pers.

Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja antara SEARADO dengan LADI. Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah 2016 saat SEARADO board member meeting 2015 di Singapura.

Menurut Yusuf, Indonesia sebagai bagian dari masyarakat olahraga internasional turut serta dalam gerakan anti doping, dengan meratifikasi Konvensi Anti Doping Unesco. Ini telah disahkan dengan Peraturan Presiden Nomor 101 tahun 2007 tentang pengesahan konvensi internasional melawan doping dalam olahraga.

Pengakuan terhadap  gerakan anti doping diimplementasikan dengan dibentuknya LADI, sebuah lembaga independen yang bertugas mengawasi penyelenggaraan olahraga di Indonesia yang bebas doping. LADI berafiliasi ke WADA.

"SEARADO board member meeting 2016 ini penting sekali, karena bertepatan dengan berlakunya World Anti-Doping Code per 1 Januari 2015, dan Prohibited  List 2016 per 1 Januari 2016," kata Yusuf.

Gerakan anti doping telah menjadi salah satu agenda utama dalam pembahasan ini, dengan berbagai maraknya penemuan berbagai cara pengginaan doping dalam meningkatkan performa seorang olahragawan.

Contoh zat terbaru yang dilarang pada 2016 adalah obat yang mengandung meldonium. Kasus terakhir menimpa petenis dunia Maria Sharapova (Rusia) yang saat ini menanti sanksi WADA dan organisasi tenis internasional ITF.

Penyelenggaraan DCO training sendiri, yang berbarengan dengan board member meeting ini, bertujuan meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga DCO internasional di Asean, termasuk Indonesia.

Jumlah DCO internasional yang handal dan compatible dari kawasan regional ini dirasa kurang. Padahal, tenaga DCO adalah garda terdepan dalam rangka penegakan aturan anti doping.

Bagi Indonesia, peningkatan kualitas dan kuantitas tenaga DCO ini, sangat bermanfaat guna menghadapi multi event nasional maupun internasional, seperti PON XX di Jabar, September 2016, dan Asian Games 2018.

"Kita berharap SEARADO board member meeting dan DCO training ini, akan melahirkan hasil yang optimal dalam upaya memajukan olahraga internasional yang bebas doping," tambah Ketua Panitia Sukron Jamal.

Ia menggaris bawahi, sinyalemen yang dikemukakan  Direktur Umum WADA David Howman bahwa dengan perbandingan satu banding sepuluh maka lebih dari 10 persen atlet elite dunia terindikasi positif menggunakan doping, "Hal itu perlu tindakan antisipatif," katanya.

Sinyalemen Howman itu bukan sembarang tudingan. Menurut dia, WADA memiliki beberapa perkiraan berdasarkan penelitian yang dilakukan selama bertahun-tahun terakhir pada atlet elite terakhir.

Sementara, jenis obat yang mengandung doping, juga terus berkembang. Bahkan, peningkatan penghasilan para olahragawan menyebabkan atlet muda menjadi lebih rentan. Demikian pula karena rendahnya pidana penjara juga mengakibatkan doping.  Ancamannya hanya lima tahun penjara.

Mengutip WADA, Yusuf pun juga khawatir bahwa ada kecenderungan banyaknya atlet muda yang belum menembus jajaran elite tetapi saat ini mencoba untuk hal itu, karena itulah jalan pintas. Misalnya saja yang menimpa atlet angkat besi Nigeria Chika Amalaha (16), dilucuti medali emasnya setelah gagal tes doping di Commonwealth Games.

Kasus doping yang paling heboh adalah ketika juara tujuh kali Tour de France Lance Armstrong dilucuti seluruh gelar juaranya karena doping.

Dan, terakhir adalah mantan petenis nomor satu dunia Maria Sharapova tadi, yang positif menggunakan doping setelah mengonsumsi meldonium.

"Selain updating masalah doping dunia, kegiatan ini juga sebagai langkah persiapan menuju Asian Games 2018. LADI harus siap melaksanakan tugasnya, sebagai pengawal anti doping pada setiap multievent," tambah Yusuf pula.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Pelatih Uzbekistan Amati Indonesia, Garuda Tahu Cara Ladeni Tim Besar

Timnas Indonesia
Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Ernando Bersinar di Timnas U23 Indonesia, Kekaguman dari Pelatih Persebaya

Timnas Indonesia
Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Siaran Langsung dan Live Streaming Thomas & Uber Cup 2024, Aksi Indonesia Dimulai

Badminton
Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang 'Gila Kontrol'

Liverpool Dapatkan Pengganti Klopp, Arne Slot Sang "Gila Kontrol"

Liga Inggris
KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

KFA Minta Maaf Usai Korsel Kalah dari Indonesia dan Gagal ke Olimpiade

Internasional
Timnas Indonesia 'Dikepung' Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia "Dikepung" Juara Piala Asia U23, STY Minta Garuda Percaya

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas U23 Indonesia Jadi Kabar Gembira, Energi untuk Semua Atlet

Timnas Indonesia
Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Leicester Promosi ke Premier League, Kans Tutup Musim dengan 100 Poin

Liga Inggris
Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Trofi Liga Champions ke Indonesia, Morientes dan Vidic Turut Serta

Sports
Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas U23 Indonesia dan Olimpiade 2024, Mimpi dari Selembar Karton Putih

Timnas Indonesia
Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Jadwal Thomas dan Uber Cup 2024: Tim Putra Indonesia Vs Inggris, Putri Lawan Hong Kong

Badminton
Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia Sudah Layak Bersaing di Level Asia

Timnas Indonesia
Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Daftar 4 Tim Lolos Semifinal Piala Asia U23 2024, Uzbekistan Lawan Indonesia

Internasional
Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Jadwal Indonesia Vs Uzbekistan pada Semifinal Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Turnamen Basket Mandiri 3x3 Indonesia, Antusiasme Peserta di Medan

Sports
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com