Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Rio Haryanto Menggapai Mimpi, Kini Siap Bermanuver di GP Australia

Kompas.com - 18/03/2016, 06:40 WIB

Tim Redaksi

Di muka bumi ini, ada lebih banyak astronot daripada pebalap mobil Formula 1. Tiap tahun hanya tersedia 20-22 kursi ”jet darat” dan tahun 2016 ini satu kursi sudah dipastikan diduduki oleh pebalap asal Indonesia, Rio Haryanto.

Sungguh prestasi yang membanggakan dan harus diraih Rio dengan keringat dan tentu saja air mata.

Bahkan, di mata Wakil Presiden Jusuf Kalla, oleh karena Rio Haryanto adalah satu dari 22 pebalap F1 yang berlaga di musim balap F1 tahun ini, pencapaiannya dinilai sungguh luar biasa.

”Artinya, lebih mudah jadi presiden atau wakil presiden di dunia ini dibandingkan menjadi pebalap F1. Karena itu, Rio harus kita jaga, harus kita dukung,” ujar Kalla, Senin (14/3/2016).

Lahir di Kota Solo pada 22 Januari 1993, Rio ibaratnya melalui masa anak-anak dan remajanya dengan selalu bertarung di sirkuit. Betapa tidak, sejak usia enam tahun, Rio mulai mengikuti balapan gokar.

Jalan hidup Rio pun sejalan dengan legenda F1 Michael Schumacher yang mulai memenangi kejuaraan gokar sejak usia enam tahun. Schumacher pun selalu berada di tepi sirkuit sejak usia muda.

Kompas untuk pertama kalinya mewartakan Rio Haryanto pada edisi Senin (30/10/2000). Ketika itu, pada usia ke-8 tahun, Rio telah mengincar posisi juara Kejurnas Kart Race seri kelima di Sirkuit Park Kenjeran, Surabaya. Rio ternyata sudah sangat kompetitif sejak muda.

Mengikuti kompetisi balap adalah jalan Rio sejak muda ketika anak-anak seusia sebayanya masih melewati hari dengan bermain. Ketika anak-anak seusianya kelayapan di siang hari dengan sepeda onthel.

Bahkan, begitu kerasnya latihan yang harus dijalaninya, suatu hari Rio pernah ketiduran saat menyetir gokar. Sebagaimana atlet cilik lainnya, Rio memang harus bangun di pagi buta demi untuk berlatih.

Hari lain, sikut tangan Rio kecil patah saat gokarnya tertabrak sepeda motor yang nyelonong masuk ke trek. Di negeri ini ada banyak kisah tentang hal ini. Lain waktu bahkan ada pesawat tertabrak sepeda motor di Bandara Curug, Tangerang.

Namun, pengalaman-pengalaman itu tidak menjauhkan dunia balap dari hidup Rio. Dia tetap ingin bertarung, bahkan memahami kedisiplinan adalah koridor untuk menuju kesuksesan.

”Waktu masih kecil, dia betul-betul nurut tidak mau makan permen. Saya coba mengetes dengan menyuruh asisten rumah tangga memberi dia permen, tetapi Rio tetap tidak mau makan permen. Dia tidak hanya patuh di depan orangtua. Dia disiplin,” kenang Sinyo Haryanto, ayahanda Rio.

Dukungan keluarga

Sebagaimana Schumacher, yang diperkenalkan ke dunia balap oleh ayahnya, Rolf Schumacher seorang marshall di trek gokar di Kerpen, Jerman, Rio beruntung menjadi anak dari Sinyo Haryanto, seorang pebalap nasional.

PIERS HUNNISETT Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, bersiap turun pada hari ketiga tes pramusim Formula 1 2016 di SIrkuit Barcelona-Catalunya, Rabu (24/2/2016).
Keluarga Sinyo Haryanto bahkan sangat mendukung karier Rio. Kakak kandungnya, Ryan dan Roy Haryanto, bahkan juga sempat mengikuti balapan mobil meski Roy belakangan banting setir menjadi petembak reaksi.

Komitmen Sinyo terhadap dunia balap tidak terbantahkan. Pada seri kedua Kejurnas Gudang Garam Kart Race 2001 di Sirkuit Mandala Krida, Yogyakarta, hari Minggu (15/4/2001), Sinyo harus start pada posisi buncit hanya karena tidak ikut perebutan kualifikasi.

Mengapa? Sebab, hari sebelumnya mertua Sinyo meninggal dunia. Dan, di akhir pekan, Sinyo memutuskan untuk tetap bertarung. Sinyo mencoba untuk tetap konsisten menjadi pebalap profesional.

Rio dengan demikian sangat beruntung didampingi langsung oleh Sinyo. Dari tahun ke tahun, talentanya terus terasah. Dari tahun ke tahun, dia ibaratnya belajar dari tiap kesalahan dan memahami tiap tikungan sehingga dia melaju makin cepat.

Nasib Rio lebih baik daripada nasib Sinyo Haryanto, yang baru memulai balap menjelang akhir usia belasan tahun. Sesungguhnya, Sinyo mendambakan kompetisi gokar sejak usia 14 tahun. Namun, apa daya, orangtua Sinyo, yang seorang pengusaha rokok terkemuka di Solo, langsung membakar gokar yang dibeli Sinyo dengan uang tabungannya.

Kini Sinyo dan Indah Pennywati, ibundanya, sedapat mungkin mendukung Rio. Indah bahkan beberapa minggu belakangan aktif mondar-mandir bertemu beberapa calon sponsor dan petinggi negeri untuk mendukung karier putranya.

Laba usaha dari perusahaan alat tulis dan buku Kiky milik Sinyo bahkan sebelumnya telah dialirkan untuk mendukung Rio dan kakak-kakaknya untuk tetap berada di dalam sirkuit. Setidaknya tiap tahun ada nama keluarga Haryanto di daftar para pebalap yang bertarung di berbagai sirkuit.

Tidak heran apabila ada yang berkata bahwa Sinyo tidak menjadi pengusaha untuk menjadi kaya, tetapi sekadar mendukung hobinya dan keluarga untuk balapan. ”Saya tentu akan mengakomodasi mereka (anak-anak), tetapi semuanya berpulang kembali pada dana yang tersedia,” ujar Sinyo, dikutip dari harian Kompas, 12 Desember 2008.

Talenta mulai terasah

Hanya setahun setelah ngebut di lintasan gokar, Rio langsung menjadi juara di kategori kadet. Setahun berikutnya, dia kembali menjuarai nomor yang sama.

gpupdate.net Rio Haryanto
Sebelum usianya mencapai 10 tahun, Rio telah meninggalkan Solo dan terbang ke seberang lautan demi balapan. Tahun 2001 silam, Rio dan kakaknya, Ryan Haryanto, telah mengikuti kejuaraan gokar internasional ”Ford Kart Prix” di Malaysia.

Rio pada hari Minggu (10/6/2001) sempat langsung unjuk gigi dengan merebut runner-up di Sirkuit Elite Speed Zone, Shah Alam, Kuala Lumpur, Malaysia. Di usia yang sangat muda, Rio menjalani hari-harinya dengan penuh profesional.

Tahun 2002, Ikatan Motor Indonesia pun mengganjarnya dengan predikat pegokar yunior terbaik. Rio kemudian mengincar jenjang-jenjang balapan mobil yang lebih profesional demi impiannya untuk menjadi pebalap F1, balapan ”jet darat” paling bergengsi di muka bumi.

Disiplin sejak kecil dan penuh tanggung jawab terhadap hidup pribadinya adalah salah satu faktor yang membuat Rio dapat terus ”naik kelas”. Dia juga mandiri sejak kecil, bahkan menyusul kakak-kakaknya untuk bermukim dan menempuh pendidikan di Singapura.

Kebetulan, posisi Singapura lebih sentral. Rio dapat lebih dekat menjangkau Malaysia dan negara lain seperti Makau serta Tiongkok untuk mengikuti balapan. Changi, beberapa tahun lalu, juga menjadi bandara hub untuk penerbangan ke kota-kota dunia.

Latihan demi latihan menjadi santapan sehari-hari Rio. Dia bahkan mengaku tidak ada waktu untuk intens berkomunikasi dengan media sosial seperti Twitter dan Facebook.

Demi masa depan, Rio juga tetap harus melanjutkan pendidikan, apalagi dia punya harapan menjadi pebisnis ketika tidak lagi membalap.

Latihan yang harus dijalani Rio tidak hanya latihan balapan, tetapi tentu saja latihan fisik. Tubuhnya harus ditempa untuk menjadi lebih tangguh untuk menghadapi tarikan daya gravitasi.

Dalam dunia balap, perubahan gravitasi terjadi pada tiap tikungan, bahkan saat jet darat itu melesat dan mengerem habis-habisan menjelang tikungan.

Tidak dibangun semalam

Untuk siap menghadapi pertarungan besar seperti F1, jelas kekuatan fisik yang dimiliki oleh Rio tidak dibangun dalam semalam. Ibaratnya, selapis demi selapis otot diperkuat oleh Rio.

PIERS HUNNISETT Pebalap Manor Racing asal Indonesia, Rio Haryanto, berpose saat sesi pemotretan di Barcelona, Minggu (21/2/2016).
Balap mobil jelas olahraga yang sangat kompetitif. Selisih antara juara pertama dan juara kedua terkadang hanya sepersekian detik. Dengan demikian, modal, kecerdasan, hingga fisik dari tiap pebalap harus dimaksimalkan sebaik-baiknya.

Tahun 2009 silam, misalnya, Rio dilatih khusus oleh Dennis van Rhee, pelatih fisik asal Belanda. Dennis telah lebih dari 20 tahun menjadi pelatih fisik di dunia balap dan sempat pula menjadi pelatih fisik di angkatan bersenjata Belanda.

Tiap hari, Dennis mewajibkan Rio berenang sejauh 4 kilometer dan lari 10-12 kilometer. Rio juga wajib angkat beban (weight training) untuk memperkuat otot tubuh bagian atas.

Dalam sehari, Rio menghabiskan waktu tidak kurang dari empat jam untuk latihan-latihan fisik. Pagi hari, misalnya, Rio harus berenang dengan jarak 3 kilometer selama satu jam, kemudian latihan beban selama satu jam. Kemudian pada sore harinya, Rio berlari selama 1,5 jam dengan menempuh 10-12 kilometer.

Kehadiran Dennis juga memastikan supaya massa otot Rio tidak terlalu besar. ”Ruang kerja” Rio di mobil balap jelas serba terbatas sehingga Rio harus tetap leluasa bergerak meski seluruh otot tubuhnya terlatih.

Meski minuman ringan dan energi digemari oleh anak muda, itulah pantangan bagi Rio. Demi kebugaran tubuhnya, dia harus menghindari minuman jenis tersebut.

Perjuangan Rio ketika itu terbayarkan. Rio akhirnya meraih gelar juara Formula BMW Pacific 2009.

Konsistensi Rio juga mengantarkan dirinya untuk berlaga di balapan GP2. Selama empat tahun, mulai dari tahun 2012, Rio berlaga keliling dunia. Bahkan, Rio sempat hijrah ke Valencia, Spanyol, untuk bergabung bersama tim Campos Racing.

Daya tahan dan konsistensi Rio sejauh ini telah berhasil mengantarkannya hingga garis finis. Dengan dukungan banyak pihak, Rio akhirnya mampu menempatkan diri di garis finis ajang balapan mobil paling bergengsi di planet ini, ajang F1.

Nah, apakah Rio dapat menyentuh garis finis setelah menyalip lawan-lawannya? Tentu itu bergantung pada manuver Rio. Pencapaian Rio di ajang F1 juga sangat bergantung pada konsistensi Rio.

Kini, yang tidak kalah pentingnya adalah konsistensi Republik ini untuk mendukung Rio Haryanto. Tuan-tuan, anak bangsa ini, Rio Haryanto kini masih kekurangan sekitar 10 juta euro atau sekitar Rp 145 miliar untuk tetap dapat melaju di sirkuit-sirkuit dunia untuk menyandang sekaligus mengharumkan nama Indonesia….

Baca jugaRio Haryanto dan Manor Racing: Tim Daud yang Siap Melawan Goliat


Artikel ini pernah dimuat di Kompas Siang edisi Rabu (17/3/2016) dengan judul Menanti Manuver Rio Haryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Hasil Bundesliga, Bayer Leverkusen Torehkan Rekor Invincible

Bundesliga
Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Shin Tae-yong Akan Melakoni 3 Laga Dalam Rentang Waktu 10 Hari

Timnas Indonesia
FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

FC Utrecht Lepas Ivar Jenner ke Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

PSSI Umumkan Manajer Timnas U20 dan Timnas Putri Indonesia

Timnas Indonesia
Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Hasil Persib Vs Bali United 3-0, Maung ke Final Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

LIVE Persib Vs Bali United, Maung Bandung Unggul 3-0

Liga Indonesia
Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Babak Pertama Persib Vs Bali United, Ciro-Febri Bawa Maung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

LIVE Persib Vs Bali United, Gol Febri Hariyadi Bikin Maung Bandung Unggul 2-0

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

LIVE Persib Vs Bali United, Ciro Cetak Gol, Persib Unggul 1-0

Liga Indonesia
Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Momen Pochettino Merasa Bakal Dipecat Saat di Chelsea

Liga Inggris
LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

LIVE Persib Vs Bali United, Aksi Heroik Kevin Mendoza Gagalkan Tendangan Ricky Fajrin

Liga Indonesia
LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

LIVE Persib Vs Bali United, Febri Hariyadi Diganjar Kartu Kuning

Liga Indonesia
Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

Hasil Thailand Open 2024: Rinov/Pitha Gugur, Febriana/Amalia Lolos ke Final

Badminton
Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

Si Jalak Harupat Masih Harus Gunakan VAR Mobile, Belum Bisa Permanen

Liga Indonesia
Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

Arne Slot Pastikan Jadi Pengganti Juergen Klopp di Liverpool

Liga Inggris
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com