Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juara All England, Praveen/Debby Cuma Kehilangan Satu Gim

Kompas.com - 14/03/2016, 05:03 WIB
Jalu Wisnu Wirajati

Penulis


BIRMINGHAM, KOMPAS.com
- Praveen Jordan/Debby Susanto berhasil membuat kejutan pada All England 2016 dengan menjadi juara pada nomor ganda campuran di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu (13/3/2016).

Sepanjang lima kali bertanding dari babak pertama hingga merengkuh gelar juara, mereka hanya kehilangan satu gim.

Dikatakan sebuah kejutan karena Praveen/Debby sebenarnya "hanya" berstatus unggulan ke-8. Dari segi peluang, pasangan nomor satu Indonesia sekaligus unggulan ke-2 turnamen, Tontowi Ahmada/Lilyana Natsir, lebih diunggulkan.

Pasangan ganda campuran senior Indonesia itu menjadi juara All England tiga tahun beruntun, pada 2012-2014. Meski gagal meneruskan tren pada tahun lalu, pasangan yang lebih dikenal dengan sebutan Owi/Butet itu tetap menjadi tumpuan harapan Indonesia pada tahun ini.

Akan tetapi, justru Praveen/Debby yang bisa menjawab ekspektasi pencinta bulu tangkis tanah air. Mereka menjadi juara ketika sejumlah wakil Indonesia gugur sebelum menyentuh semifinal. (Baca: Hanya Dua Wakil yang Tersisa, Ini Kata Rexy)

Langkah Praveen/Debby menuju tangga juara dimulai dengan menghadapi pasangan nonunggulan asal Singapura, Danny Bawa Chrisnanta/Vanessa Neo Yu Yan. Pada pertandingan babak pertama, mereka menang 21-14. 21-17. (Baca: Tontowi/Lilyana Masih Kedinginan)

Pada pertandingan babak kedua, Praveen/Debby mendapatkan perlawanan alot dari pasangan ganda Jepang, Kenta Kazuno/Ayane Kurihara. Mereka dipaksa bermain rubber game karena kalah pada gim pertama 13-21. Namun, pada dua gim berikutnya, Praveen/Debby bisa membalas 21-14, 21-18. (Baca: Praveen/Debby yang Pertama Lolos)

Kekalahan gim pertama melawan Kazuno/Kurihara itu merupakan satu-satunya kehilangan gim Praveen/Debby sepanjang turnamen. Pada perempat final dan semifinal, sekalipun menghadapi pasangan yang lebih dijagokan, mereka bisa melaluinya dengan straight game.

Menghadapi unggulan ketiga asal China, Liu Cheng/Bao Yixin, Praveen/Debby menang 21-14, 23-21. Mereka pun melangkah ke semifinal dan menantang unggulan pertama yang juga asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei.

Lagi-lagi, Praveen/Debby bisa memutarbalikkan prediksi. Juara bertahan nomor ganda campuran, Zhang Nan/Zhao Yunlei, gagal melaju ke final setelah ditundukkan Praveen/Debby, 19-21, 16-21. (Baca: Tidak Ada Juara Bertahan yang Lolos ke Final All England 2016)

Melaju ke final, harapan masyarakat Indonesia pun membuncah. Sampai-sampai, Presiden Joko Widodo berkicau melalui @jokowi dan mendoakan Praveen/Debby sukses pada laga final. (Baca: Jokowi: Doakan Praveen/Debby Juara All England)

Kemenangan di semifinal atas unggulan pertama membuat kepercayaan diri Praveen/Debby meningkat. Itu menjadi modal mereka jelang laga puncak melawan pasangan Denmark. (Baca: Praveen/Debby (Baca: Kemenangan Ini Menambah Kepercayaan Diri Kami)

Kepercayaan diri itu ditunjukkan Praveen/Debby pada laga final. Menghadapi unggulan kelima, Fischer Nielsen/Pedersen, mereka menang 21-12, 21-17. Inilah gelar pertama mereka di All England. (Baca: Praveen/Debby Persembahkan Gelar All England untuk Indonesia)

Keberhasilan ini juga mewujudkan mimpi Debby yang sebelum turnamen mengatakan ingin menyamai prestasi Tontowi/Lilyana, menjadi juara All England. (Baca: Mimpi Debby Susanto Samai Prestasi Tontowi/Liliyana)

"Saya ingin menyamai prestasi Tontowi/Liliyana. Mereka sudah banyak meraih gelar dan lolos Olimpiade. Saya bersama Praveen masih harus berjuang untuk meraih tiket Olimpiade," kata Debby, Jumat (26/2/2016).

"Saya berusaha bermain lebih stabil dan tidak mau terbebani meski ada misi untuk menyamai prestasi Tontowi/Liliyana. Justru hal ini menjadi motivasi saya untuk berjuang lebih keras," ujar pemain 26 tahun tersebut.

Motivasi keras Debby pun terbukti. Bersama Praveen, dia sudah bisa mewujudkan keinginannya menjadi juara All England, seperti Tontowi/Lilyana.

Selamat, Praven/Debby....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indonesia Vs Australia, Jeam Kelly Sroyer Ditandu Keluar, Hubner Masuk

Indonesia Vs Australia, Jeam Kelly Sroyer Ditandu Keluar, Hubner Masuk

Liga Indonesia
HT Indonesia Vs Australia 1-0: Ernando Tepis Penalti, Komang Bawa Garuda Muda Terbang

HT Indonesia Vs Australia 1-0: Ernando Tepis Penalti, Komang Bawa Garuda Muda Terbang

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia vs Australia, Tandukan Komang Teguh Bawa Garuda Unggul 1-0!

Timnas U23 Indonesia vs Australia, Tandukan Komang Teguh Bawa Garuda Unggul 1-0!

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ernando Ari Gagalkan Penalti Lawan!

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ernando Ari Gagalkan Penalti Lawan!

Timnas Indonesia
Susunan Pemain Indonesia Vs Australia, Nathan, Kelly, dan Fajar Starter

Susunan Pemain Indonesia Vs Australia, Nathan, Kelly, dan Fajar Starter

Timnas Indonesia
Isi Curhat Shin Tae-yong Ke Media Korea Soal Wasit Kontroversial di Piala Asia U23

Isi Curhat Shin Tae-yong Ke Media Korea Soal Wasit Kontroversial di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Kandidat Pengganti Rezaldi Hehanussa di Persib

Kandidat Pengganti Rezaldi Hehanussa di Persib

Liga Indonesia
Thierry Henry Lempar Pujian ke Seni Bertahan Real Madrid di Stadion Etihad

Thierry Henry Lempar Pujian ke Seni Bertahan Real Madrid di Stadion Etihad

Liga Champions
Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Australia Pukul 20.00 WIB

Siaran Langsung dan Link Live Streaming Indonesia Vs Australia Pukul 20.00 WIB

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Larangan STY demi Poin Perdana

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Larangan STY demi Poin Perdana

Timnas Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ancaman Olyroos ke Gawang Garuda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Ancaman Olyroos ke Gawang Garuda

Timnas Indonesia
Teco Harap Tak Ada Match Fixing di Laga Krusial Liga 1 2024

Teco Harap Tak Ada Match Fixing di Laga Krusial Liga 1 2024

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas U23 Indonesia Vs Australia, Dukungan 3.000 Suporter untuk Garuda Muda

Timnas Indonesia
Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Alarm Bahaya untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Kento Momota Pensiun dari Timnas Jepang Usai Piala Thomas 2024

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com