MELBOURNE, Kompas.com — Satu hal yang paling ditakuti atlet saat bertanding di luar negeri adalah mendengar kekacauan di negaranya.
Hal seperti ini pernah dirasakan anggota tim Piala Thomas dan Uber Indonesia saat bertanding dalam putaran final di Hongkong pada 1998. Saat itu kondisi Tanah Air dikoyak serangkaian kerusuhan yang dikenal sebagai Tragedi Mei 1998.
Hal serupa kini dirasakan oleh petenis Kanada, Milos Raonic. Petenis dengan pukulan servis yang keras ini baru saja lolos ke babak keempat turnamen grand slam Australia Terbuka, Sabtu (23/1/2016), dengan menyingkirkan Victor Troicki 6-2, 6-3, 6-4.
Namun, seusai pertandingan di Margaret Court Arena ini, Raonic mengaku bertanding dengan kesedihan mendengar peristiwa penembakan yang membawa korban 4 siswa di Saskatchewan, di Kanada.
"Saya ingin mengingat para korban, komunitas, keluarga, para murid, dan sekolah yang terkena dan mengharapkan yang terbaik buat kalian," kata Raonic. "Kemenangan hari ini saya persembahkan buat masyarakat dan upaya pemulihan. Seluruh Kanada dan tentunya dunia mendukung Anda," ujar Raonic.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.