Menpora didampingi Deputi Harmonisasi dan Kemitraan Gatot S Dewa Broto, Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Djoko Pekik Irianto, Staf Khusus Kemitraan Faisol Reza, dan Dandrossa Matram dari Kantor Staf Presiden.
Dalam pertemuan ini, Rio Haryanto ingin memastikan kejelasan surat kontrak mengenai keikutsertaan dirinya mengikuti ajang balap Formula 1, serta membicarakan soal pendanaan senilai 15 juta euro yang harus dikeluarkan.
Menpora sendiri meminta agar kontrak pihak Manor sebagai tim Rio yang berbasis di London ini, langsung dengan Kiki Sport selaku perusahaan orang tua Rio.
"Tindakan Pak Menpora itu luar biasa. Kami berpengalaman dengan sponsorship dari Pertamina. Saya yakin Presiden Jokowi suka dengan ini. Dalam konteks teknisnya, pengalaman kami dengan Pertamina itu lama. Jalan keluarnya, perlu ada kompensasi untuk Pertamina itu seperti apa. Kementerian Pariwisata juga berkepentingan, terutama terkait branding Wonderful Indonesia," kata Dandrossa.
"Beliau memberi respon yang bagus sekali. Beliau juga menyarankan untuk bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata," tutur Indah.
"Waktunya sangat mepet karena kurang tiga minggu lagi. Race pertama Maret 2016," kata Faisol.
"Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah, terutama Pak Menpora Imam Nahrawi. Dalam teknis mobil Formula 1, saya tes sudah tiga kali, yakni 2010, 2012, dan awal Desember kemarin. Formula 1 sangat kompleks sekali. Mereka menggunakan mesin kecil 1600 cc. Teknis mesinnya kompleks, kecil tapi memberikan power yang dahsyat. Saat menginjak rem itu bisa mengubah energi kinetik menjadi energi power. Di tes kemarin saya sudah cukup familiar. Sebenarnya ada tiga tim yang menawari saya. Namun Manor yang menawari saya untuk dapat menjadi race driver," ujar Rio.