Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengupayakan Kembalinya Tradisi Emas Olimpiade

Kompas.com - 01/10/2015, 20:14 WIB

YOGYAKARTA, Kompas.com - Menpora Imam Nahrawi berharap  semua pemangku kepentingan olahraga, termasuk dari kalangan akademisi, bersatu pikiran untuk mengembalikan lagi tradisi medali emas di arena Olimpiade.

Menpora Imam Nahrawi mengungkap hal ini saat memberikan kuliah umum bertajuk "Tenaga Olahraga Sebagai Pilar dan Pengawal Keberhasilan Meraih Prestasi Olahraga Dunia" pada acara Dies Natalis Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (FIK UNY) ke-64 di Auditorium FIK UNY Yogyakarta, Kamis (01/10) sore.

Indonesia terkahir kali meraih medali emas Olimpiade melalui ganda putera Markis Kido/Hendra Setiawan di ajang  bulu tangkis Olimpiade Beijing pada 2008 lalu.

Even besar yakni Olimpiade 2016 dan menjadi tuan rumah Asian Games 2018 menjadi sorotan penting bagi Menpora. Kedua ajang ini, menjadi tonggak penting menuju kemajuan prestasi olahraga nasional di kancah dunia pada Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024.

Dalam kesempatan ini, Menpora berharap menghadapi Olimpiade 2016 di Brasil semua pihak untuk berjuang meloloskan atlet lebih banyak dibanding pada Olimpiade 2012 di London. Juga mengembalikan tradisi emas olimpiade minimal dengan mambawa dua emas kembali ke Tanah Air. Sementara di Asian Games 2018, Indonesia harus bisa mampu menembus posisi 10 besar di Asia. Target tersebut menjadi sasaran antara menuju prestasi tingkat dunia pada Asian Games 2022 dan Olimpiade 2024.

“Untuk menuju prestasi dunia pada 2022, 2024 diperlukan tenaga keolahragaan yang tangguh, kompeten dan profesional selain sarana prasarana yang memadai dan kompetisi yang berkualitas," tandas Menteri asal Bangkalan, Madura ini.

Menpora berjanji, pemerintah akan terus mendorong mengoptimalisasi fungsi prasarana utama eks PON seperti di Kaltim, Sumsel dan Riau. "Rencana kami mulai 2016 eks-PON ini akan kita tempati untuk Pelatnas, pemerintah juga membuat program satu desa satu lapangan olahraga untuk memberikan ruang kepada masyarakat pedesaan untuk berolahraga," tegas Menpora.

"Olahraga maju merupakan indikator negara besar selain faktor ekonomi yang kokoh dan angkatan bersenjata yang kuat tergambar pada prestasi 5 besar Olimpiade 2014 London yang diraih Amerika, Tiongkok, Inggris, Rusia dan Korea Selatan," kata Menpora.

Mantan Sekjen PKB ini menyatakan, olahraga Indonesia mengacu pada visi dan misi pemerintah yaitu terwujudnya pemerintahan yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Visinya adalah mewujudkan bangsa yang berdaya saing dalam mengembangkan tujuan dan prestasi olahraga.

"Sesuai nawacita pemerintah diantaranya perlindungan kepada segenap generasi muda dari bahaya NAPZA, AIDS dan penyakit menular seksual, pengembangan kebijakan menejemen olahraga, peningkatan akses masyarakat untuk kesehatan dan kebugaran serta membentuk watak bangsa, peningkatan sarpras olahraga, pengembangan pembibitan prestasi olahraga dalam peningkatan kemitraan dan kewirausahaan dalam menggali potensi olahraga, serta pengembangan sistem penghargaan dan kesejahteraan atlet, pelatih dan tenaga olahraga," terang Menpora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Hasil 8 Besar Piala Asia U23: Singkirkan Arab Saudi, Uzbekistan Jumpa Indonesia di Semifinal

Internasional
Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Modal Persib Menyongsong Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Borneo FC Dapat Pelajaran dari Persib Jelang Championship Series

Liga Indonesia
Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Keriuhan Media Sosial Saat Timnas U23 Indonesia Singkirkan Korsel

Liga Indonesia
Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Hasil Rans Nusantara vs Persija 0-1: Gustavo Pahlawan Macan Kemayoran

Liga Indonesia
Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Borneo FC Alami 3 Kekalahan Beruntun, Pieter Huistra Tidak Cari Kambing Hitam

Liga Indonesia
Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Rekor Dunia Cricket Pecah di Seri Bali Bash Internasional

Sports
Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Thomas & Uber Cup 2024, Tim Indonesia Siap Tempur!

Badminton
Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Sepak Bola Indonesia Sedang Naik Daun

Liga Indonesia
5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

5 Fakta Statistik Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan

Timnas Indonesia
Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Yonhap Kritik Keras Timnas U23 Korsel: Lemah Bertahan dan Tidak Disiplin!

Timnas Indonesia
Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Korsel Takluk dari Indonesia, Arhan Hibur Rekan Setimnya di Suwon FC

Timnas Indonesia
4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

4 Fakta Indonesia Vs Korsel: Pulangkan Negara Asal, Ambisi STY Tercapai

Timnas Indonesia
Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Timnas U23, Lelaki Muda Kokoh dan Jalur Langit

Internasional
Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya 'Mantra Sakti'

Indonesia ke Semifinal Piala Asia U23, Keyakinan STY Terbukti, Punya "Mantra Sakti"

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com