JAKARTA, KOMPAS.com — Matthew Fogarty menjadi peserta tertua dalam ajang Total BWF World Championships 2015, dan tetap tampil cukup impresif pada usia 58 tahun.
Pemain asal Amerika Serikat yang berpasangan dengan Bjorn Seguin ini harus puas dengan hasil babak pertama. Mereka tersingkir setelah dikalahkan wakil Indonesia, Hendra Aprida Gunawan/Andrei Adistia, dengan skor 18-21, 8-21.
Pada usianya yang sudah tidak muda lagi, Fogarty tak ragu untuk bersaing dengan pemain-pemain yang lebih muda. Terlebih lagi, bulu tangkis negara Asia lebih dominan dibanding Amerika. Penampilannya pun tak terlalu mengecewakan. Fogarty/Seguin memberikan perlawanan yang cukup sengit terhadap Hendra/Andrei, khususnya pada game pertama.
"Saya adalah seorang dokter, jadi saya mengerti betul betapa olahraga bulu tangkis itu sangat bagus untuk kesehatan. Saya ingin para generasi muda bermain bulu tangkis agar mereka dapat merasakan manfaatnya untuk fisik mereka, seperti yang sudah saya rasakan," ujar Fogarty yang sudah tujuh kali mengikuti kejuaraan dunia.
"Hal inilah yang menjadi salah satu motivasi saya untuk tetap bertahan di dunia bulu tangkis. Selain itu, saya memang begitu mencintai bulu tangkis," imbuh pemain kelahiran 30 Oktober 1956 ini.
"Tentunya saya harus pandai-pandai menjaga kondisi fisik saya. Saya betul-betul memikirkan bagaimana supaya stamina saya bisa fit. Pekerjaan menyita banyak waktu saya, jadi saya berlatih bulu tangkis pada malam hari," kata Fogarty yang berharap dapat tampil dalam olimpiade untuk kali pertama di Rio de Janeiro pada 2016 mendatang.
Bertanding di stadion Istora merupakan pengalaman pertama bagi Fogarty, dan ternyata meninggalkan kesan mendalam bagi pria dengan tinggi badan 183 cm ini. Meskipun harus menelan kekalahan pada laga perdana, Fogarty/Seguin terlihat begitu menikmati pertandingan mereka di Istora.
"Bertanding di sini sangat menyenangkan. Suporternya ramai sekali, fantastis! Saya sangat senang bisa merasakan bertanding di Indonesia. Ini adalah pengalaman pertama saya, semoga tahun depan saya bisa kembali lagi ke sini," tutur Fogarty.