"Sangat senang bisa kembali ke podium," kata pedrosa yang finis ketiga di belakang duo pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Pedrosa menjalani awal musim ini dengan berat. Dia finis keenam pada seri perdana di Qatar setelah membalap dengan keluhan arm-pump pada tangan kanan. Pada awal April, pebalap Spanyol ini naik meja operasi dan harus absen pada tiga balapan berikutnya.
"Saya harus membuat beberapa keputusan sulit dan semua sepertinya bertentangan dengan saya. Namun, saya mengikuti kata hati dan itu adalah hal yang benar untuk dilakukan karena setelah kembali saya merasa semakin baik pada setiap balapan. Ini menunjukkan bahwa fisik saya mengalami perkembangan positif," ujar Pedrosa.
Rekan satu tim Pedrosa, Marc Marquez, tak bisa menyelesaikan balapan setelah terjatuh pada lap kedua. Pedrosa finis 20 detik lebih lambat dari Lorenzo.
"Jelas bahwa kami jauh (dari Lorenzo dan Rossi) dalam kecepatan, tetapi kami tidak bisa melakukan semuanya dalam satu hari. Kami tahu bahwa ada masalah, tetapi semoga kami bisa lebih dekat dan ada sesuatu yang lebih baik pada balapan-balapan berikutnya," kata Pedrosa.
Bicara tentang keputusannya untuk menjalani operasi, Pedrosa tahu bahwa ada kemungkinan GP Qatar akan jadi balapan terakhirnya jika tidak ditemukan solusi untuk menyembuhkan tangannya.
"Saya sudah tahu bahwa jika tangan saya tidak pulih, artinya tidak ada gunanya saya balapan lagi, jika saya tidak bisa memegang setir dan fokus pada balapan. Itulah mengapa saya berhenti (untuk menjalani operasi) karena sulit untuk terus balapan dalam kondisi seperti itu. Saya harus memastikan masa depan balapan saya," kata pebalap 29 tahun tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.