Dalam pertandingah perempatfinal di Istora gelora Bung Karno ini, Jonatan kalah kelas dibandingkan lawannya. Ia menyerah dalam dua gim 13-21 dan 15-21. Jonatan terlihat kesulitan untuk mengembangkan permainan karena bola-bola yang tinggi kerap jad sasaran empuk Jorgensen.
Jonatan mengaku strategi yang direncanakan tidak berjalan. "Ternyata Jorgensen bukan hanya ulet, tetapi juga cerdik. Ia bisa dengan mudah membaca strategi kita dan melakukan antisipasi," kata Jonatan.
"Selain itu, pada awalnya saya ingin langsung menyerang. Namun tidak jalan. Bola saya banyak yang tanggung dan nyangkut di net," ungkapnya.
Namun Jonatan sendiri melihat pencapaiannya di BIOSSP tahun ini sudah lebih dari ekspektasinya. "Target saya sebenarnya hanya lolos babak kualifikasi. Tetapi ini bisa sampai babak perempatfinal. Apalagi pelatih bilang, lawan kamu itu peringkat dua dunia," katanya.
Pemain asal Jakarta ini menyebut dirinya tidak ingin buru-buru disebut sebagai harapan baru atau harapan masa depan. "Bagi saya harapan seperti itu, kalau kita salah menanggapinya justru akan menghancurkan kita," katanya.
Jonatan ingat pernah mengalami masa yang traumatis ketika megalami kekalahan justru di saat prestasinya tengah menanjak. "Saya waktu itu juara di Indonesia dan dikirim ke Eropa. Eh di sana kalah di babak pertama kualifikasi. Saat itu saya merasa sangat bersalah, sudah dikirim PBSi eh kalah," katanya.
"Kondisi ini semeat membuat saya kalut, sehari penuh malas latihan dan melakukan apa pun. Saya hanya berpikir kok bisa kalah dengan cepat?" katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.