Kedua pasangan sudah lima kali bertemu. Pasangan yang akrab disapa Owi/Butet tersebut menang pada tiga pertemuan pertama, tetapi kalah pada dua laga terakhir. Mereka kalah di Swiss Terbuka 2015 (Maret) dan Superseries Finals 2014 (Desember).
"Kalau saya pribadi tidak memikirkan menang atau kalah. Terpenting main maksimal. Kalau main maksimal, kami yakin bisa mengalahkan mereka. Pada dua pertemuan terakhir, kami memang kurang siap. Contohnya saat di Swiss, kami kurang fit," ucap Tontowi dalam konferensi peres usai memenangi laga babak kedua, Kamis (4/6/2015).
Sementara itu, Liliyana mengaku fokus untuk pertandingan tersebut. Meski dibebani target juara, ia enggan sesumbar. "Semoga dengan sikap ini lebih manjur," katanya.
Di babak kedua, Tontowi/Liliyana sukses mengalahkan pasangan asal Jepang, Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo, dengan 21-18, 17-21, 21-10. Seperti diprediksi Liliyana sebelum pertandingan, Hayakawa/Matsutomo tampil ulet.
"Kami memang tak pernah kalah melawan mereka, tetapi tetap waspada. Pasangan Jepang terlihat mau enggak mau. Mereka kan sudah capek setelah main di ganda putra. Tetapi, mereka tetap tampil ngotot. Karena itu, kami mencoba untuk tidak lengah," jelas Liliyana.
Tontowi/Liliyana menjadi satu-satunya pasangan ganda campuran Indonesia yang tersisa. Empat pasangan lainnya yakni Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja, Riky Widianto/Puspita Richi Dili, Andrei Adistia/Vita Marissa, dan Praveen Jordan/Debby Susanto, tersingkir di babak kedua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.