Dari tayangan televisi, terlihat Iannone yang menjadi pole-sitter lebih dulu maju dibanding Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso yang menempati baris pertama ketika start dilakukan. Namun, pebalap Ducati tersebut terhindar dari penalti.
Sementara itu, Karel Abraham yang memang terlihat dengan jelas melakukan start sebelum lampu merah padam mendapat penalti melewati pit lane.
Bagaimana Iannone bisa selamat dari penalti yang sama? Bukankah penalti seharusnya diberikan kepada pebalap yang melakukan start saat lampu merah masih menyala?
"Kami melihat jump-start yang jelas dari Abraham. Dia jelas terlihat meninggalkan kotak start dan terus bergerak (saat lampu merah masih menyala)," kata Web. "Start kontroversi lainnya dilakukan Iannone, yang saya sebut sebagai pebalap paling beruntung yang pernah saya lihat."
"Dia melakukan start tepat saat lampu merah padam. Dia tidak bisa dihukum karena itu. Itu adalah keberuntungannya ketika dia memutuskan untuk melakukan start tepat ketika lampu merah padam," kata Webb.
Webb menjelaskan bahwa dari kamera start, MotoGP punya kamera di setiap baris start dengan kecepatan 500 frame per detik, terlihat bahwa pada satu frame saat lampu merah masih menyala, Iannone tetap berada di kotak start. Pada frame berikutnya, ketika lampu merah telah padam, dia sudah melaju.
"Saya sebut keberuntungan. Dia sangat beruntung, dalam perbedaan waktu antar-frame yang sangat singkat, lampunya sudah padam. Yang harus digarisbawahi adalah bahwa tidak ada bukti untuk memberikan penalti. Jika ada keraguan tentang bukti, saya tidak bisa memberi penalti," kata Webb.
Itulah mengapa Iannone selamat dari penalti. Pebalap 25 tahun tersebut akhirnya finis kedua di belakang Lorenzo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.