Untuk sampai ke final, mereka harus bermain satu jam lebih ketika menundukkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, 21-17, 20-22, 21-17 di Singapore Indoor Stadium, Sabtu (11/4/2015).
"Kami tentu sangat senang bisa masuk final superseries. Bisa masuk tv court dan seluruh masyarakat Indonesia bisa menonton. Kami yakin ini karena doa mereka juga. Terima kasih untuk dukungan dan doanya. Kami berharap besok bisa memberikan yang terbaik dan bisa menang," kata Ricky, usai pertandingan.
"Dari gim pertama kami sudah ketat terus ya, kami menang angin dan akhirnya bisa menang. Di gim kedua kami menang di depan net. Kami sudah leading. Pada poin-poin akhir jadi terburu-buru pingin matiin, tetapi malah mati sendiri," terang Angga.
"Pada gim ketiga sampai poin 18 juga ketat terus. Kami main satu poin demi satu poin. Kami main sabar dan fokus. Kami awalnya ingin terus menyerang, tetapi kemudian mencoba satu-satu dulu, begitu bola enak baru menyerang," lanjutnya.
Lawan Angga/Ricky di final merupakan pasangan yang menundukkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di semifinal. Ini akan menjadi pertemuan pertama Angga/Ricky dengan Fu/Zhang.
"Besok kami akan waspada. Kami akan mencoba. Mereka jelas lebih kuat karena tadi juga mereka mengalahkan senior kami. Kami berharap bisa membalas kekalahan tersebut. Fokus saja satu demi satu poin, semoga bisa memberikan yang terbaik," kata Angga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.