"Sebenarnya, saya tidak merasa seperti akan menjalani grand prix ke-200. Ini bukan sesuatu yang saya banggakan dan ini bukan seperti memenangi sesuatu yang spesial, ini hanya angka," kata Hayden.
"Namun, apa yang saya banggakan adalah bahwa saya masih termotivasi, masih lapar, masih ingin bersaing, dan ingin cepat. Beberapa dari 200 balapan tersebut membawa kenangan indah dibanding yang lain, tetapi menurut saya itu normal," lanjut pebalap 33 tahun tersebut.
Hayden menjalani debut MotoGP bersama Repsol Honda pada 2003 dan meraih kemenangan pertama pada 2005. Dia menjadi juara dunia pada 2006, mengalahkan Valentino Rossi.
Ketika motor berubah menjadi 800cc, Heyden tak bisa bersaing. Dia lalu hijrah ke Ducati selama lima tahun mulai 2009. Pebalap berjuluk "The Kentucky Kid" tersebut tak bisa menguasai Desmosedici, tetapi dia menjadi pesaing kuat bagi mereka yang pernah menjadi rekan satu timnya, Casey Stoner, Rossi, dan Andrea Dovizioso.
"Banyak hal telah berubah, misalnya ban, lalu perpindahan ke 800cc yang merupakan salah satu perubahan terbesar, tetapi mungkin bukan yang terbaik. Saya rasa, perubahan terbesar adalah elektronik. Namun, tak masalah seberapa besar perubahan yang terjadi, pada akhirnya ini adalah soal pebalap memacu mesin sampai limit," papar pebalap yang kini memperkuat tim Aspar tersebut.
Hayden menggambarkan keberhasilannya menjadi juara dunia pada 2006, yang menghentikan catatan lima gelar juara dunia beruntun Rossi, sebagai sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Sembilan tahun berlalu, Rossi dan Hayden kini jadi dua pebalap tertua di lintasan. Rossi tahun ini berusia 36 tahun.
"Kami adalah dua pebalap dengan karier panjang. Benar bahwa kami adalah pebalap tertua di grid, tetapi saya ragu ada dua pebalap lebih muda di sana yang mencintai motor sebesar saya dan Valentino. Jika ada satu hal yang kami miliki saat ini, itu adalah passion kami terhadap motor," kata Hayden.
GP Americas akan berlangsung 10-12 April, dimulai dengan sesi latihan bebas pertama pada Jumat (10/4/2015) pagi waktu setempat (malam WIB).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.