Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepak Takraw, Siasat Melawan Thailand

Kompas.com - 12/03/2015, 16:28 WIB

Kekurangan di sana-sini memang masih terlihat. Di tim putri ataupun putra, misalnya, kemampuan menerima servis dan memberikan umpan kepada penyerang masih belum konsisten. Banyak kesalahan masih terlihat.

Di tim putri bahkan para tekong masih harus membiasakan teknik tendangan mereka yang baru.

Sandrina mengemukakan, para atletnya memang masih dalam tahap pembiasaan untuk servis setelah dilakukan perubahan teknik tendangan servis dari tendangan sila (menggunakan bagian pinggir kaki sebelah dalam) menjadi tendangan kura (menggunakan punggung kaki). Perubahan teknik itu dilakukan karena tendangan sila relatif lebih mudah dibaca lawan arah bolanya, sedangkan tendangan kura lebih sulit dibaca dan laju bola bisa lebih keras.

Jumlah atlet putri yang tergabung di pelatnas memang tidak banyak karena SEA Games 2015 hanya akan mementaskan dua nomor, yaitu regu dan ganda. Adapun di tim putra disediakan empat nomor, tetapi setiap negara hanya diperbolehkan mengikuti dua nomor.

Indonesia, seperti disampaikan M Syukur, memilih untuk berkonsentrasi di nomor tim dan tim ganda. "Dua nomor itu dipilih karena peluang kita lebih besar. Thailand kemungkinan besar tidak turun di ganda. Jadi, lawan berat kita di nomor itu ialah Myanmar. Kalau kita ambil regu ganda terlalu riskan meskipun mungkin Thailand tidak turun di nomor ini," tutur pelatih tim putra itu.

Baik di putra maupun putri, lawan berat sekaligus momok bagi Indonesia ialah Thailand. Karena itulah, di SEA Games Singapura, target putra ialah dua perak seperti yang diraih di Myanmar 2013. Target tim putri juga seperti pencapaian di Myanmar 2013, dua perunggu. Di kelompok putri, selain Thailand, Vietnam dan Myanmar pun menjadi lawan berat bagi Indonesia.

Dalam kondisi masih harus menghidupi diri sendiri karena belum turunnya honor sebagai atlet pelatnas sejak Januari 2015, para atlet sepak takraw berusaha untuk bisa mengimbangi dominasi Thailand.

"Memang sulit untuk mengimbangi mereka karena mereka memiliki kompetisi yang berjalan baik sehingga atlet sepak takraw Thailand banyak sekali dengan kualitas yang tinggi. Di Thailand, takraw itu seperti bulu tangkis di Indonesia, menjadi andalan sehingga diajarkan di sekolah-sekolah dasar," papar Sandrina.

Ia menambahkan, Thailand sudah menjadikan sepak takraw sebagai bagian dari industri sehingga Indonesia pun mengimpor bola dan sepatu sepak takraw dari negeri itu.

Kesulitan menghadapi Thailand juga diakui kapten tim putra Viktor Eka Prasetyo dan pemain putri andalan Indonesia, Dini Mita Sari.

"Mereka dari segi mental dan teknik lebih kaya karena kompetisinya jalan. Dalam keadaan tertekan pun, para pemain Thailand bisa tetap mengatasinya karena mereka sudah terbiasa berkompetisi," ungkap Viktor. (Rakaryan Sukarjaputra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Demam Megawati, Fan Habiskan Rp 13 Juta demi Nonton Red Sparks

Sports
Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Hasil Liga 1: Persik Vs Persita Seri, Bhayangkara FC Degradasi

Liga Indonesia
Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Hasil Persib Vs Persebaya 3-1: David da Silva Hattrick, Cium Sepatu Ciro Alves

Liga Indonesia
Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Pelatih Bali United Minta PSSI Tegas Tangani Dugaan Match Fixing di Liga 1

Liga Indonesia
Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Arema FC Hadapi Misi Tak Mudah, Widodo Bilang Semangat Jangan Patah

Liga Indonesia
AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

AC Milan dan Pioli Selesai, 2 Pelatih Klub Timur Tengah Masuk Bursa

Liga Italia
Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Persib Vs Persebaya: Zalnando Starter, Bangkit dari Cedera Horor

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas U23 Indonesia Vs Yordania: VAR Jadi Pelajaran, Garuda Punya Pengalaman

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Link Live Streaming Persib vs Persebaya Liga 1, Kickoff 15.00 WIB

Liga Indonesia
Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Persik Vs Persita, Macan Putih Incar Obat Penawar Kekalahan 0-7

Liga Indonesia
Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Real Madrid Vs Barcelona: Barca Menuju El Clasico dengan Isu Keretakan

Liga Spanyol
Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Berlangsung, Mulai 26 April

Sports
Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Bali United Vs Bhayangkara FC: Kewaspadaan untuk Tim Radja Nainggolan

Liga Indonesia
Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Juventus Catat Rekor Buruk, Allegri Salahkan Gaya Tiki-taka

Liga Italia
Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Man City Vs Chelsea, Pesan Pochettino untuk Cole Palmer

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com