Di hadapan sekitar 2.000 penonton yang memenuhi Gedung Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Doom, Petrokimia tundukkan Bank DKI lewat pertarungan tiga set langsung, 25-23, 25-19, dan 25-21.
Pertarungan kedua tim berlangsung ketat pada setiap set. Tak hanya mengantar timnya meraih kemenangan, Lisbet juga menghadirkan hiburan bagi para penonton. Namun, pemain berambut kribo asal Kuba tersebut bukanlah satu-satunya bintang pada pertandingan ini. Aline A Sequeira asal Brasil, sesekali juga mengejutkan kubu Bank DKI.
Komunikasi merupakan kendala kecil yang dihadapi pasukan Petrokimia. "Komunikasi dengan Lies (Lisbet) lebih lancar, (bahasa) Inggris-nya bagus. Beda dengan Aline, harus lewat Lies dulu. Tapi bahasa di lapangan tetap bisa diatasi," kata Kapten Tim Petrokimia, Lailatul Aisyah.
Bank DKI melalui pelatih Eko Waluyo mengakui bahwa mereka memang kalah dalam segala hal dengan Petrokimia. Menurut Eko, pasukannya belum mampu keluar dari tekanan dan tak bisa menunjukkan daya dobrak. "Kami kurang di bagian servis dan blok. Kami kurang ‘membunuh’," kata Eko.
Komunikasi dengan pemain asing juga jadi salah satu kendala tim ini. "Yang masih kurang adalah komunikasi dengan (pemain) asing. Mereka sulit berbahasa Inggris. Seperti dikatakan (pelatih), kami jadi kurang 'membunuh', makanya lebih banyak diserang," kata Shinta Aini F, kapten BNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.