Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seusai Menang di Ring, Petinju Dikeroyok Penonton

Kompas.com - 11/11/2014, 09:50 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com — Sportivitas dunia olahraga tercoreng pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) V Kaltim 2014 yang digelar di Samarinda.

Pasalnya, atlet tinju Penajam Paser Utara (PPU), M Ramdhan, yang bertanding di kelas 75 kg, harus menerima tindakan pengeroyokan oleh penonton yang diduga pendukung tuan rumah, Samarinda.

Kejadian terjadi di venue cabang olahraga tinju di Gedung KNPI, Samarinda, Senin (10/11/2014) malam. Seusai dinyatakan menang atas petinju Samarinda, Tono Adonara, Ramdhan dikeroyok oleh ofisial tinju Samarinda. Akibatnya, Ramdhan langsung koma dan dilarikan ke Rumah Sakit Siaga untuk mendapat perawatan.

"Kami mengutuk keras perlakuan pendukung Samarinda yang memukuli petinju kami hingga koma," kata Basis Aribowo, pelatih tinju PPU, kepada Tribun, Senin (10/11/2014) malam.
Menurut Basis, pengeroyokan dilakukan seusai Ramdhan dinyatakan menang oleh wasit. "Setelah dinyatakan menang, petinju kami dipukuli. Bukan hanya petinjunya, tapi saya juga. Saya juga kena pukul. Sekarang kami di Rumah Sakit Siaga," katanya.

Yang membuat ia heran, tambah Basis, di saat kejadian, panitia tidak bertindak cepat mencegah pemukulan. "Anehnya tidak ada aparat keamanan. Panitia juga tidak bergerak cepat sampai- sampai petinju kami babak belur sampai koma," keluhnya.

Tindakan ini juga dikecam Ketua KONI PPU Amir Sindrang. Kepada Tribun, Amir Sindrang sangat menyayangkan terjadinya insiden pengeroyokan ini. Padahal, hal itu tidak perlu terjadi bila para atlet memahami arti sportivitas.

Amir mengatakan, kejadian ini terjadi karena petinju PPU sudah menang. Untuk itu, Amir menuntut kepolisian untuk segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan memproses sesuai dengan hukum yang berlaku. "Kami juga meminta pertanggungjawaban panitia. Kenapa insiden seperti ini bisa terjadi? Makanya, kami minta agar panitia juga harus menyiapkan pengamanan saat atlet bertanding. Yang jelas ini sudah mencederai Porprov," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Persatuan Tinju Seluruh Indonesia (Pengcab Pertina) Samarinda, Darmin Balfas, mengajukan protes kepada juri yang telah mengumumkan pemenang setelah pertandingan dihentikan oleh wasit. Protes tersebut dilayangkan ke dewan juri dengan menyerahkan uang jaminan sebesar Rp 1 juta.

"Kami mengajukan protes ke dewan juri dan sudah menyerahkan uang jaminan Rp 1 juta. Aturan protes seperti itu. Kami meminta besok harus ada hasil jawaban protes kami dari Bidang Pertandingan sebelum pertandingan digelar besok siang," ujar Darmin, sebelum meninggalkan Gedung Graha KNPI Kaltim, tempat diselenggarakannya pertandingan tinju Porprov Kaltim V 2014, Senin (10/11/2014) malam.

Menurut dia, insiden pertandingan itu terjadi pada ronde pertama. Pertina Samarinda menilai keputusan wasit dan dewan juri telah merugikan tim tuan rumah Samarinda, yang menurunkan Tono Adonara melawan M Ramdhan dari PPU.

Darmin menjelaskan peristiwa terjadinya insiden kericuhan di partai final kelas 75 kg pada pertandingan tinju Porprov Kaltim V 2014. Pada babak pertama dimulai, Tono Adonara merasa dirugikan oleh lawannya, M Ramdhan. "Tono Adonara memberikan kode kepada wasit agar menegur petinju dari PPU (M Ramdhan), tapi tidak direspons oleh si wasit. Sebelum pertandingan berakhir, Tono mengalami pendarahan di pelipisnya," tuturnya.

Pada saat pendarahan, lanjut Darmin, wasit mengarahkan ke tim medis untuk memeriksa kondisi Tono Adonara. Tim medis menyatakan, akibat pendarahan di pelipis Tono Adonara, disarankan pertandingan untuk dihentikan. "Pada saat dihentikan, juri langsung mengumumkan pemenang," urainya.

Menurut Darmin, dalam peraturan tinju, untuk menghentikan pertandingan harus dilihat lebih dulu cedera atau kondisi pendarahan pelipis atlet tersebut. Sebelum dihentikan, harus disampaikan kepada kedua belah pihak. "Harusnya dijelaskan sebelum dihentikan. Ini tiba-tiba langsung dihentikan dan juri mengumumkan pemenangnya. Saat itu, saya sebagai Ketua Pertina Samarinda langsung mengajukan protes ke meja dewan juri karena atlet kami merasa dirugikan dan penonton mulai protes," ujarnya.

Saat mengajukan protes ke dewan juri, kata Darmin, situasi sudah semakin ramai dan tidak terkontrol. "Saya lihat si Ramdhan (petinju PPU) sudah melepaskan sarung tinju. Kemudian, dia mengempaskan bangku. Setelah itu, dia naik ke atas ring lagi," sambung Darmin.

Situasi ricuh di atas ring semakin memancing penonton ke atas ring tinju. "Setelah saya ajukan nota protes, saya ke atas ring untuk mengamankan situasi. Tapi, sudah terlalu banyak massa di atas ring. Saya sudah tidak bisa berbuat apa-apa karena sudah sesak penonton di atas ring," ujar Darmin.

Bahkan, Darmin menegaskan, dia tidak mampu untuk melerai massa yang ribut di atas ring tersebut. "Alhamdulillah saya tidak kena pukul. Saya tidak mukul dan tidak bisa melerai lagi karena sudah ramai di atas ring. Saya bingung mencari-mencari petinju saya di atas ring," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan 'Bench' Bali United

Klarifikasi Ciro Alves soal Selebrasi di Depan "Bench" Bali United

Liga Indonesia
Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Ancelotti Isyaratkan Kroos dan Modric Akan Bertahan di Real Madrid

Liga Spanyol
Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Leverkusen Catat Sejarah, Alonso Bidik Treble dan Rekor Tanpa Kalah

Bundesliga
Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Bali United Akui Persib Main Lebih Bagus, Atmosfer Stadion Jadi Pembeda

Liga Indonesia
Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Hasil Inter Miami Vs DC United 1-0: Messi Buntu, Assist Busquets Jadi Penentu

Liga Lain
Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Hasil Tinju Dunia: Oleksandr Usyk Kalahkan Tyson Fury, Jadi Juara Sejati Kelas Berat

Sports
De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

De Zerbi Tinggalkan Brighton Akhir Musim, Masuk Radar Milan dan Bayern

Liga Inggris
Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Leverkusen Juara Bundesliga Tanpa Kalah, Alonso Panjat Pagar, Hadiah Cincin Emas

Bundesliga
Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Ungkapan Hati Bojan Hodak Bawa Persib ke Final, Putus Kutukan Bali United

Liga Indonesia
BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

BERITA FOTO: Persib ke Final, Atmosfer Luar Biasa Si Jalak Harupat

Liga Indonesia
Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Jadwal Final Thailand Open 2024: Ana/Tiwi Harapan Juara Indonesia

Badminton
Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Thailand Open 2024, Rasa Syukur Febriana/Amalia Tembus Final Super 500 Pertama

Badminton
Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Jadwal Liga Inggris dan Link Live Streaming Man City Vs West Ham, Arsenal Vs Everton

Liga Inggris
Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Atalanta Lolos ke Liga Champions, De Ketelaere Minta Maaf ke AC Milan

Liga Italia
Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Hasil Torino Vs Milan: Bola Udara, Sengatan 17 Detik, Rossoneri Kalah

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com