"Kemungkinan pemain bulu tangkis menggunakan doping itu sangat rendah karena memang tidak memberikan stimulan khusus. Menurut pandangan saya, Lee Chong Wei tidak akan bergantung pada doping," terang pemain yang berhasil menjadi Juara Dunia 2014 setelah mengalahkan Lee di final tersebut.
Chen Long juga mengatakan, kemungkinan terdeksinya doping jenis dexamethasone tersebut karena obat yang digunakan saat rehabilitasi. Dexamethasone yang terdeteksi bukanlah untuk meningkatkan kerja otot, melainkan sebagai efek anti-inflamasi dan analgesik obat yang biasa digunakan para atlet yang cedera pada tahap rehabilitasi.
Lee memang sempat menjalani pengobatan untuk cedera otot paha yang diderita, Juli lalu. Ada kemungkinan bahwa Lee kemasukan zat terlarang tersebut saat menjalani pengobatan.
Pelatih kepala tim nasional Tiongkok, Li Yongbo, juga mendukung pernyataan anak didiknya tersebut. "Penggunaan doping untuk atlet sekelas Lee Chong Wei itu hampir mustahil. Kalau ternyata ia harus mendapat penalti karena hal ini, saya sangat menyayangkannya, sebab kita akan kehilangan satu pesaing yang sangat kuat."
Sampel urine Lee diambil setelah dia mengalahkan wakil tuan rumah, Viktor Axelsen, pada semifinal Kejuaraan Dunia 2014 di Kopenhagen, Denmark, 30 Agustus lalu. Hasil uji laboratorium menyatakan urine Lee positif mengandung zat terlarang.
Lee dan Malaysia meminta pemeriksaan sampel B. Hasil pemeriksaan di Oslo, Norwegia, 5 November lalu, juga mengatakan bahwa sampel B Lee positif mengandung zat terlarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.