Alex yang membalap untuk Estralla Galicia saat ini unggul 20 poin atas pebalap KTM Ajo, Jack Miller. Alex akan mengunci gelar juara dunia Moto3 jika berhasil menjaga selisih paling tidak 26 poin setelah GP Malaysia. Setelah itu, hanya tinggal satu seri pada musim ini, yaitu di Valencia.
"Kami punya gaya balap yang sangat berbeda," kata Marc tentang adiknya. "Dia jauh lebih stabil dibanding saya, selalu membalap di garis yang sama. Motornya tak pernah bergerak, sangat smooth. Sangat bertolak belakang dengan saya. Motor saya selalu bergerak, tidak pernah di garis yang sama."
"Namun, mental kami sama, selalu ingin menang, selalu membalap dengan 100 persen. Kita lihat apa yang akan terjadi di Moto2 tahun depan, mungkin dia akan mengubah gaya balapnya. Ketika di 125cc, saya membalap sangat smooth, tetapi di Moto2 berubah menjadi lebih agresif," lanjut Marc.
"Keuntungan yang dimiliki Alex adalah bahwa Miller tidak boleh membuat kesalahan, dan adik saya punya keunggulan 20 poin. Jadi, dia boleh melakukan kesalahan, atau jika karena alasan tertentu dia tidak merasa nyaman dengan balapan dan finis di belakang, tidak ada masalah," ucap Marc.
"Jadi, tekanan saat ini ada pada Miller untuk finis di depan, atau memenangi balapan. Jika Miller ingin menjadi juara dunia, dia harus memenangi balapan," ujar pebalap 21 tahun tersebut.
Pada sesi latihan bebas pertama yang berlangsung pada Jumat (24/10/2014), Miller keluar sebagai pencatat waktu tercepat, sementara Alex di urutan kelima.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.