Setelah memenangi AS Terbuka nomor ganda campuran bersama Bruno Soares (Brasil), Jumat (5/9/2014), Mirza terbang ke Beijing, Tiongkok, untuk mengikuti satu turnamen.
Kedatangannya di Beijing disambut beberapa wartawan yang ingin melakukan wawancara, termasuk seorang wartawan muda dari sebuah situs baru di Tiongkok, atau lebih tepatnya seorang gadis yang sama sekali tidak mengerti tentang olahraga.
Dengan antusias, Mirza meladeni pertanyaan wartawan muda tersebut. Ketika ditanya siapa lawan yang ingin dihadapi, Mirza menjawab Martina Navratilova yang berpasangan dengan Leander Paes. Mendengar jawaban tersebut, sang wartawan baru agak bingung karena Mirza menyebut dua pemain.
Sang wartawan lalu bertanya tentang para calon lawan Mirza dari Tiongkok.
"Tiongkok punya banyak pemain putri yang sangat bagus dalam beberapa tahun terakhir. Namun, mereka tidak akan membuat saya khawatir di nomor ganda putri dan ganda campuran," jawab Mirza percaya diri.
Selanjutnya, sang wartawan bertanya tentang alasan sang atlet berganti pelatih. Mirza agak kesal dengan pertanyaan tersebut karena dia tidak berganti pelatih. Meski begitu, Mirza masih bisa tersenyum dan bahkan menepuk punggung sang wartawan.
Lalu, sang reporter bertanya bagaimana Mirza menjalani kehidupannya di luar dunia olahraga.
"Suami saya, seperti yang kamu tahu, adalah pemain kriket profesional. Dia banyak bepergian, sama seperti saya. Kami mencoba mencari waktu untuk bertemu, meskipun jelas bahwa itu tidak cukup," kata Mirza.
Jawaban Mirza ini membuat sang wartawan terkejut. Dia segera menanyakan kebenaran apakah Mirza benar-benar sudah menikh.
"Ya, tentu saja, saya menikah dengan Shoaib Malik, pemain kriket Pakistan. Kamu tahu kriket itu apa, kan?" Mirza agak kesal.
Meski wartawan itu mengangguk, Mirza tahu bahwa dia sebenarnya tidak mengerti. Mirza pun segera menjelaskan tentang kriket. "Dia memukul bola yang keras. Seperti saya, meskipun saya memukul bola yang lunak, kamu tahu?" tambah Mirza.
Sang wartawan muda menggaguk tanda mengerti. Namun, pertanyaan berikutnya benar-benar membuat Mirza marah. "Tetapi, Anda memukul shuttlecock. Anda sedang berlatih kan ketika memukul bola?"
Mirza benar-benar terkejut, dan kata-kata berikutnya yang keluar dari mulutnya menggambarkan kejengkelannya dengan jelas. "Kamu sebenarnya berasal dari mana? Kamu kira kamu sedang berbicara dengan siapa?"
"Saina Nehwal, itu nama Anda," ujar si wartawan dengan senyum polos.
"Saya bukan Saina. Saya Sania," Mirza menjawab dengan nada tinggi.
"Maafkan saya, tetapi saya memang bilang Saina," sang wartawan masih bertahan dan mencoba menjelaskan.
Kesabaran Mirza akhirnya habis. "Pergi dari sini, sekarang," sahutnya cepat.
Wartawan muda itu pun pergi dengan kepala dipenuhi pertanyaan, kesalahan apa yang sudah dia lakukan. Sebagai catatan, Nehwal memang berganti pelatih, khusus untuk Asian Games yang akan berlangsung di Incheon, Korea Selatan, 19 September-4 Oktober.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.